Kamis, 03 Agustus 2017

Bab 29 Argento Vampear

Terima Kasih sudah datang...


Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


29 – Melebihi Drama Tanpa Akhir

Setelah menikmati drama mengabaikan sepanjang waktu, Aku mulai percakapan.

“Uhm.... Kamu dipanggil gimana... kuyakin bukan Sulur dada-rata (Tsuru peta).... jadi.... ‘Tsuru tsuru peta peta’?” (Arge)

“Aku tak sudi dipanggil ‘Tsuru peta’ sama gadis dada-rata kayak kamu” (???)

Memang aku tak punya dada, atau jika aku mencoba aku bisa merasakan sedikit namun aku gak peduli. Pihak lain sepertinya mikir beda.

“Jika kau tak suka, beritahu namamu.... Kenapa kau tak katakan dari awal?” (Arge)

“Sekarang, Aku orang jahatnya? Namaku adalah Chrome! (クロム: kuromu) Chrome Crime!! (クロム・クライム: kuromu kuraimu) Aku ‘Angin Terkutuk Chrome (Cursed Wind Chrome : 呪い風のクロム : Noroi-fū no kuromu)” (Chrome)

“Angin Lalim Chrome?” (酷い風邪のクロム: Hidoi kaze no kuromu?) (Arge)

“Kau sedang main-main, bukan? Kau bermaksud begiku, kan?” (Chrome)

Bukan, Aku tak pernah mendengar nama tersebut, Aku ga maksud, namun tak masalah.

Chrome-san mati-matian bergerak selagi meneriakkan macam-macam hal, namun paling bagus dia hanya bisa mengoyangkan akar, Gadis yang terhenti gerakannya seperti cincin kunci.

Walaupun dia sepertinya mencoba memotong akar alakadanya dengan menggunakan sihir angin, namun sekalipun kamu terus-menerus merapal, Blood Arm > Akar takkan mendapatkan kerusakan.

Karena akar dibuat cukup keras, tak mungkin dipotong. Benda itu sekokoh kabel baja.

“Tsk, Apa sih ini?! Kenapa tak bisa kupotong?” (Chrome)

“Itu dibuat khusus, jadi tak bisa di potong dengan segitu saja?” (Arge)

Karena ini dibuat dengan skill khusus, tak masalah darah apa yang digunakan, sekalipun darah Minotaur. Kekuatan bergantung pada tingkat Blood Arms.

Kemudian, Chrome-san bekerja keras selama beberapa waktu, namun dia mengerti bahwa tak mungkin untuk melakukan apapun, Dia perlahan-lahan menjadi tenang.

“Gu, ku ~u~u …” (Chrome)

“Aku bisa menurunkanmu, gantinya bisakah kau berjanji dua hal?” (Arge)

“Ap, apa itu...” (Chrome)

Dia tak merasa ingin berbicara awalnya, naun dia mulai mendengar dengan patuh.
Aku penasaran apakah drama mengabaikan bekerja dengan baik.

Aku berencana meninggalkannya pada Oswald-kun jika dia tak ingin berbicara. Jika begitu, aku juga paham apa yang akan terjadi padanya, jadi bagus dia mau mendengarkanku. Melihat manusia dibunuh itu tak baik buat kesehatanku.

Aku tak tahu banyak tentang Pemburu Gelap. Aslinya, itu kehendak diri, dan menyusahkan untuk berangkat dan melihatnya sendiri. Bila aku tak melihatnya sendiri, walau mereka mati, hatiku takkan terluka, jadi kan kuabaikan.

Dengan kesimpulan itu, Aku berbicara dengan Chrome-san.

“Hal Pertama adalah kamu takkan melukai hutan ini lagi, dan sisanya.... membiarkanku meminum darahmu?” (Arge)

“Darah... darah bukankah itu....?” (Chrome)

“Yep, aku vampir, jadi aku butuh.” (Arge)

Aku belum merasakan imbas blood sucking, masih aman untuk beberapa hari sekalipun tak minum, namun aku ingin menyuplainya dengan benar kapanpun ada kesempatan.

Bau dari ‘darah tua’ yang kurasakan darinya terlalu kuat untukku mengerti bau darahnya, namun pastinya ras dia manusia. Jika itu darah manusia, pasti lezat.

Jika aku bisa memimun darah orang lain selain Felnote-san, aku hanya akan meminum sedikit. Bila terlalu banyak aku pasti telah sukses menjadi vampir.

“Omong-omong namaku Argento Vampear dan kau bisa panggil aku Arge.” (Arge)
“Vampir … Argento … Vampear …” (Chrome)

Chrome mengulang ras dan namaku selambat bola menggelinding, jika begini terus aku pasti bakal tertidur.

Aku bisa melihat wajahnya karna dia bergelantung disekitarku. Dia menjadi berkeriput diantara alis dan terlihat sedikit merengut. Aku ingin melebarkannya dengan jempolku.

“...Mengerti, tolong turunkan aku.” (Chrome)

“Baiklah, segera datang.” (Arge)

Kumanipulasi akar darah dan menurunkan Chrome-san ke tanah.

Karena dia seorang gadis, Aku lambat dan sopan menurunkannya agar tak melukainya. Aku menurunkan jadi dia bisa duduk dibanding berbaring di tanah.

Lalu aku melepaskan Blood Arms. Akar yang mengikatnya menghilang tanpa bekas.

Aku juga memikirkan kemungkinan ia kabur setelah dilepaskan, namun tak ada hal begitu. Setelah melihat bahwa rantai telah menghilang, Chrome-san menatap wajahku sebentar lalu menoleh kearah lainnya.

“... Apakah aku dibenci?” (Arge)

“…mm” (S.T.N: Knapa lama sekali kau) (Chrome)

“Nya !?” (Arge)

“N ~tsu !” (S.T.N: apa maksudmu Nya?) (Chrome)

“Ya?” (Arge)

“Kau tak mengerti setelah melihatnya! Kamu ingin minum kan, jadi cepatlah!” (S.T.N ; Baka, kamu ga maksud bahkan setelah kuperlihatkan leherku, jika ku ingin minum cepatlah, jangan buat gadis menunggu di posisi ini) (Chrome)

Oh aku paham.

Kelihatannya dia menolehkan wajahnya dariku, namun dia telah siap karna dia telah menunjukkan lehernya.

... Aku tak perlu menggigitnya untuk minum bukan.

Itu terjadi setiap waktu. Permana, aku membiarkan Felnote-san menuangkan darah menuju cangkir teh. Semua tak apa-apa semala aku bisa minum. Itulah kenapa aku berkata “biarkan aku minum” dibandingkan “Biarkan aku menghisap darah kau”.

Namun, pihak lain kelihatannya menyiapkan diri untuk digigit. Karena aku melewatkan kata-kata untuk protes, dia dalam diam menengokkan kepalanya dan menungguku.

Kau hanya perlu melukai jarimu sedikit. Kufikir tuk berkata begitu, namun selagi aku menatap leher Chrome-san, Emosi muncul dari dasar hatiku.

Lehernya langsing dan terlihat sangat halus. Kulit yang terlihat cantik dan cerah serta sirkulasi darah yang bagus.

Emosi aneh mendidih hanya karena melihat lehernya. Itu Rasa Lapar.

Berbeda dari merasa lapar ketika imbas blood sucking muncul. Mirip dengan tipe lapar ketika favoritku didepanku. Perasaan sederhana akan kelezatan.

... Sepertinya Enak..

Selagi ku  berfikr begitu, aku menekatinya dengan pergerakan yang sangat alami.

Pihak lain tak mengatakan apapun. Takkan kubiarkan kesempatan ini terlewat.
Selanjutnya, aku takkan menahan. (T.N:Itadakimasu)


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||