Senin, 03 Juli 2017

Bab 16 Arge

Terima Kasih sudah datang...
Tl : Zimsakuzai
Source : Imouto site
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 -------------------------------------------------------

 16 - Iblis yang sering terlihat di Film



Yoisho tto”

Aku berlari dalam kecepatan tinggi menuju dinding rumah tertinggi, mendaki itu, dan menuju ke genteng. Lalu selagi berdiri di genteng aku berkonsentrasi dan mengangkap aroma yang kuat di angin laut. Itu bau parfum manis  yang digunakan Samaka-san.
 

Banyak aroma di kota ini, bau manusia dan aroma kehidupan. Namun berada di banyak sekali aroma mudah untuk mencari aroma parfum Samaka-san. Pada akhirnya itu terlalu unik.
 

Apakah dia menuju pelabuhan?
 

Dia bergerak cepat. Dia pasti terburu-buru.
 

Mengetahui arahnya aku bergerak dengan segara. Melompat dari atap ke atap dan mengambil rute terpendek menuju Samaka-san.
 

Seketika tiba di pelabuhan, Samaka-san sibuk memberikan instruksi disini dan disana. Pada perintahnya, warga kembali dan bersiap.
 

Aku melompat dari atap dan mendarat di depan Samaka-san untuk berkesempatan berbicara.
 

“Argento! Kenapa kamu kemari? Tak tahukah kamu tak mungkin untuk pergi dengan kapal!?”
 

“Aku paham. Dimana ‘kantung jagung’? (バッカルコーン: Bakkarukōn : Bag Corn)
 

“Abyss Call! Untuk sekarang, kapal kami memberikan kerusakan kepadanya disebelah sana.”
 

Aku menatap ke arah yang ditunjuk Samaka-san.
 

Di arah lautan, cukup jauh, aku bisa melihat sesuatu.
 

Tak perrlu menggunakan Visual Enhancement. Keberadaan itu seperti bayangan besar yang mengamuk di laut.
 

Itu punya banyak lengan. Itu mengayunkan lengan secara berkelanjutan dan menenggelamkan kapal perang dikiri dan dikanan.
 


Walaupun armada menyerangnya dengan semua meriamnya, tembakan penuh hanya bisa membuat tubuhnya miring. Mengatur keseimbangannya segera dengan menggunakan lengan miliknya.
 

Di kedalaman lautan, Mosnter yang sangat menakutkan yang membawa kapal dan manusia ke ngarai seeperti dipanggil. Benar, Sebuah “Panggilan” ke “Ngarai”.
 

“Oh... Cumi-cumi raksasa....” (Aku ingin tahu apakah ini terjadi karena orang tertentu ‘melepaskan kraken’)
 

Itu cumi-cumi.
 

Itu terkihat mirip cumi-cumi.
 

Tak bisa disanggah lagi bahwa itu cumi-cumi.
 

Cumi-cumi yang ukurannya tidak biasa.


Seekor Cumi-cumi raksasa dengan bayangan bulat dibandingkan langsing seperti segitiga
 

Itulah identitas dari “Abyss Call”. Terlihat cukup bagus.
 

Sekalipun itu cumi-cumi, apa yang dilakukannya itu jahat. Cumi-cumi raksasa menenggelamkan banyak kapal.
 

Makhluk air raksasa mengamuk seperti film kelas B, namun saat benaar-benar terjadi akan banyak korban.
 

“...Walaupun kamu berkata memberikan kerusakan, apakah kamu tak merasa merugi saat bertarung seperti ini?”
 

“Selama dia berada di laut, kerugia kami sangat besar, jadi kami harus memancingnya. Sekali bia dekat dengan pelabuhan, kami bisa menghancurkannya dengan sekali pukul – itulah cara paling efektif.
 

Aku tak berfikir kamu bisa benar-benar melakukannya.
 

Samaka-san percaya selama musuh berada di tanah airnya, sebuah serangan jenuh adalah taktik terbaik jika seranganmu berpengaruh padanya.
 

Pertarungan akan berlanjut di lautan sekarang.Samaka-san berkata bahwa mereka akan mencoba menyerangnya sebanyak mungkin sebelumnya, jadi ketika mereka memancingnya di pelabuhan mereka bisa membunuhnya dengan mudah tanpa merusak pelabuhan terlalu parah, sederhana. Aku paham, namun.....
 

“...orang-orang. Siapa yang di kapal”
 

“Mereka mengerti bahwa mereka di peran paling berbahaya... bahwa mereka telah dibuang seperti batu jalanan, namun seseorang harus mengambil peran itu.... dan jadilah aku menahan diriku untuk bertanggung jawab.”
 

Kepalan tangan Samaka-san memutih saat dia mengatakannya. Melihatnya seperti ini, kuikira dia adalah penguasa yang baik.
 

Kamu bisa berfaedah dan dengan strategis memberikan sedikit korban dengan hasil terbaik tanpa ragu-ragu- namun dia adalah orang yang keyakinannya tersakiti dalam keputusan ini. Aku tak bisa sepertinya. Bahkan awalnya aku tak ingin mengambil tanggung jawab.
 

Apa yang bisa kulakukan itu sederhana dan mudah difahami.
 

“Samaka-san, apakah kamu akan bahagia bila kamu bisa menghilangkan cumi cumi raksasa tanpa ada kerusakan lebih lanjut?”
 

“Apa itu? Tiba-tiba....”
 

“Bukan, jadi, dengan tak ada kerusakan lebih lanjut... Akan bagus jika kita bisa menghentikan infasi Cumi-cumi tersebut tanpa kerusakan lebih banyak atau kehilangan nyawa.”
 

“... Benar, jika kita bisa mencapai tanpan satupun korban, itu akan jadi yang terbaik.”

 “Yah, lalu, maukah kamu mendengarkanku?”
 

“...Apakah kamu punya rencana?”
 

“Ya, mungkin jika ini berjalan baik, aku bisa menghentikannya.”
 

“Mumumu....” (Samaka ingin berkata tidak namun tak bisa berkata apapun karena dia tahu ini yang terbaik sekarang)
 

Samaka-san merasa dikalahkan, Akhirnya dia tak menginginkan perempuan untuk bertarung. Benar-benar dia tak tahu aku laki-laki di dalam.
 

“Samaka-san.”
 

“Ap, Apa?”
 

“Kamu benar-benar tahu tentang Recovery Magic-ku ‘kan” Aku juga ahli dengan jenis sihir lainnya, jadi tanggalkan semua padaku.”
 

Sekalpun setelah mengatakannya, Samaka-san masih khawatir untuk sejenak, tapi akhirnya dia menyerah.
 

Dia memilih solusi terbaik sekali aku menambahkan persamaan. Yaah, kuharap aku bisa membunuh Abyss Call. Sekalipun aku gagal, dia bisa menghabiskan waktu itu untuk mendukung pertahanan sebelum mendekati pelabuhan. Ia telah mendapatkan kesimpulannya.
 

“Begitulah, talong bersiap segera. Aku akan mengendarai kapal dan bertarung dengan “Abyss Call”. Selamatkan semua yang kamu bisa dan ajak mereka kembali ke pelabuhan.”
.

.
.
Sejujurnya aku lebih suka menyembuhkan orang-orang yang terluka, namun sialnya aku tak bisa menyarankannya sekarang. Aku menyuruh Samaka-san tentang bagaimana menangani peenyakit. Harusnya ada obat disekitar.
 

“Baiklah... Jangan mati, Argento.”
 

“Ini akan baik-baik saja, karena aku vampir, ini hanya akan mnjadi angin sepoi-sepoi.”
 

“Huh! Vampir!?”
 

Felnote-san memberitahuku untuk diam namun dia tak perlu lagi khawatir. Aku berencana meninggalkan kota segera setelah ini.
 

Aku mulai membuat persiapan untuk menhancurkan cumi-cumi raksasa. Terbelalak, Samaka-san berkata “ Kamu sungguh lincah”.
 

“... sebuah kontrak darah, ini pertama kalinya kugunakan.”
Aku mengetahui semua Skill-ku. Jikalau ada sesuatu yang bisa diselesaikan dalam situsai ini, aku akan mengaturnya entah bagaimana.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 -------------------------------------------------------
Lawan satu-satu adalah.....