Selasa, 13 Juni 2017

Bab 01 Reincarnated Vampire Wants An Afternoon Nap

Jangan pikirkan detailnya... segera baca dan berikan appresiasi kalian... thx

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
01 - Aku Mati dalam Tidurku


 “.... Sebuah ruangan putih.”


Saat aku bangun pagi ini. Kutemukan diriku di ruangan yang benar benar putih”



Sungguh. Tempat ini sungguh putih sampai tak mungkin untuk mengira dimana dinding dan langit-langitnya.

Apakah tempat ini sempit ataupun luas pun juga tak jelas. Hanya melihatnya saja terasa mengganggu.


 “Akhirnya kamu bangun, yang berreinkarnasi.”


 “Yaa.... Selamat pagi.”


 “... Reaksimu sungguh sederhana.”


Bukan, aku hanya baru bangun. Otakku belum berfungsi dengan baik.


Untuk sekarang, Ku kan memberikan pertanyaan kepada suara tak berwujud itu.


 “Dimana aku?”


 “Ini adalah ruang reinkarnasi. Ditempat ini kau akan memutuskan dimana kau kan direinkarnasi dan menjadi ras apa.”


Orang ini suaranya trdengar seperti anak kecil, tapi nadanya seperti manula.


 “... jadi aku telah mati, Loligramps-san” {Tl Note : Aku bingung, jadi ikut English aja}


 “Sayangnya, ya.... tunggu, Loligramps!?” {Loligramps = Nenek kecil/pendek/muda}


 “Benar. Loligramps-san.”


 “Kamu... sungguh tak sopan”


 “Ma’af, apakah Kakek Loli lebih baik?


 “Bukan itu masalahnya! Kata-kata dan ucapanku adalah 2 hal yang berbeda”


Sungguh, untuk meneriaki orang yang baru saja bangun. Dia itu orang yang menjengkelkan.



Selagi berdiri dan meragangkan tubuh untuk menghilangkan rasa kantuk, aku bertanya pada Loligramps.


 “Nh, mm... Bagaimana aku mati?”


 “Kau cepat paham huh.. tak masalah. Sebab kau mati adalah apnea tidur.”


Sleep apnea syndrome.


Bukankah itu, dimana kau berhenti bernafas selama tidur... kan?


 “Kau biasanya tak kan menyangka seseorang akan mati karna apnea tidur. Itu hanya menaikkan resiko dari stroke dan serangan jantung.”


“Hmm? Itulah yang kudengar. Tetap saja, kematianmu secara tak langsung disebabkan oleh apnea tidur. Manajemen tingkat atas tak bekerja dengan benar... Bagaimanapun juga, kau telah mati, mengerti?”


 “Haa, aku paham.”


Aku tak tahu apapun tentang Manajemen Tinggi, tapi jika aku sungguh mati, tak ada apapun yang inginku selesaikan, akupun tak menderita, jadi kurasa itu baik-baik saja. Ini sungguh lebih baik dibandingkan mati dalam rasa sakit dan penderitaan, mati saat muda dan diproses mencari keidealan.


“Lalu... reinkarnasi? Kenapa reinkarnasi? Apakah ada aturan jika kau mati dalam apnea tidur kau kan direinkarnasikan?


“Tidak, ini hanya karena jiwamu.. bagainama mengatakannya... tak bersemangat.”


 “Tak bersemangat?


Itu yang dikatakan suara, secara normal aku orang tak bersemangat, seseorang tanpa sedikitpun motivasi.


Aku sebuah keberadaan yang egois, parasit yang melekat dan tak bisa jauh dari orang tua.


“Tak bisa dipungkiri aku ini sebuah noda di bumi, atau lebih benar dikatakan sebagai bawaan ekstra, keberadaan yang tak membawa manfaat pada sekitarnya, seperti anak lidah atau usus buntu.”


“Evaluasi dirimu sungguh tajam!”


“Itulah kebanarannya. Dan, apa nilai dari mereinkarnasi orang tak bersemangat ini? Pergilah mencari orang lain yang lebih terangsang. Seperti orang yang mati berteriak, ‘Tidaaaak, Aku belum boleh mati’ lebih baik 
‘kan? Lalu, selamat malam.”


“Tunggu, jangan katakan kesimpulannya dan begitu saja kembali tidur. Juga, ada apa dengan penampilan dramatis ini?”


Futon hilang begitu saja. Tanpa memberikan waktu untuk berkedip, sungguh memberikan perasaan bahwa itu menghilang ke udara tipis.


.... Ini, sepertinya bukan mimpi.


Haa. Menyebalkan. Aku rindu futonku. 

IndeX
Translator : Zimsakuzai
 Membaca Novel Terjemahan The Reincarnater Wants An Afternooon Nap Bahasa Indonesia Bab 1