Minggu, 02 Juli 2017

Bab 15 Arge

Terima Kasih sudah datang...
Tl : Zimsakuzai
Source : Imouto site
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 ------------------------------------------------------- 



Bab 15 - Tanganku terlalu kecil

 “Aku menolak”

Dia mundur selagi merasa terkejut, namun jawabanku sudah pasti.
 

Sejujurnya, Samaka-san merawatku  itu tidaklah buruk. Dia jantan dan bersahabat dengan perempuan. Banyak pelayan yang disewanya, dan dia sungguh akan memberi makan tiga kali sehari plus makanan ringan.
 

Namun aku menolak undangan tersebut.

... Aku sedikit terkejut.
 

Saat ini aku mencari “hidup dalam kehidupan dengan tiga kali makan dan bebas tidur siang’ bukan permintaan untuk kebahagiaan perempuan. Sejak awal, secara mental aku laki-laki.
 

Apa dia minta padaku dan apa yang aku inginkan sebagai parasit tidak cocok. Aku ingin orang “Yang berseedia merawatku, inginku hidup bersamanya, dan dia menerima aku apa adanya”
 

Hasilnya berkesimpulan, jika aku menerima undangan disini, aku akan mendapatkan tujuan hidupku, namun hubunganku dengannya akan hancur di suatu titik di masa depan. (Maksud Arge : Samaka hanya ingin Arge menjadi taman bunga, istrinya tak begitu menerima MC seperti sesungguhnya dia)

Akan bermasalah saat hubungan kami jatuh.
 

Itulah sebabnya aku berkesimpulan bahwa kami tak bisa menikah.
 

“OK...  Ma’afkan aku namun aku akan melaporkanmu pada raja.”
 

“Tak masalah, ini pekerjaanmu, bukan?”
 

“Kamu tak membenciku?”
 

“Walaupun aku menolak, kamu tak memaksa tuk menangkapku, hanya melaporkan... Pada poin tersebut, aku mengerti bahwa kamu sungguh akrab dengan perempuan.”
 

“...Yah, kamu pantas dipanggil Saint.”
 

Sebenarnya aku tak tertalu mengerti, Samaka-san sepertinya teryakinkan.
 

...Atau cukup tak terduga berbicara tentang laki-laki sendiri.
 

Aku percaya ada tiga puluh enam istri. Mungkin aku salah, namun istrinya yang telah dinikahinya mungkin adalah orang yang dilamar seperti yang dilakukan padaku sekarang.
Memasukkan perasaan akan melindungi hidupmu selamanya, dia serius membuat pernikahan yang menguntungkan.
 

Felnote-san terlihat merasa jijik kepadanya, namun... dia punya keyakinan pada dirinya dan membuat harem bersahabat dengan 36 istri. Mungkin dia orang seperti itu.


Dengan gaya rambut yang seperti jamur, tak punya kepekaan akan gaya berpakaian dan aksinya cukup janggal namun.... Kupikir dia bukan orang yang buruk.
 

“Nikmatilah tehnya, kamu bisa menghabiskan waktumu. Minum teh bersama wanita secantik dirimu adalah kebehagiaan yang bersar.”
 

“Kamu sudah punya 36 istri’kan?
 

“Tolong jangan sandingkan bunga-bunga yang cantik di taman dengan istri, mereka itu bunga cinta. Aku memanggil mereka yang kucinta, atau sebagai keluarga, mereka tak hanya terlihat cantik namun mereka itu sangat cantik dan berharga.
 

“Aku mengerti...”
 

Selagi dia melanjutkan mimpinya, aku dengan kuat menjaga kepalaku. Orang ini bernar-benar favorit para wanita.
 

Aslinya sebagai laki-laki, aku tak merasa buruk jika kamu memujiku seperti itu, tapi kuputuskan untuk menghabiskan waktu dengannya sejenak, dan selagi aku ingin meminum secangkir teh lainnya.
 

“Ho, melapor!”
 

Bersama dengan kalimat tersebut, pintu terbuka dan pada waktu yang sama saat aku meletakkan cangkir teh.
 

Orang yang masuk ke ruangan adalah orang yang mengenakan armor seperti pengantar Samaka-san, berlari menuju Samaka-san. Dia terburu-buru, Apakah aku melakukan sesuatu?
 

“Kamu sungguh berisik bahkan waktu ngeteh, Manen-kun, Apa yang salah?”
 

“... Abyss Call muncul”
 

“… !”

Warna wajah Samaka-san berubah saat mendengar prasa ‘Abyss Call’ keluar. Abyss Call, Abyss itu ngarai, Call itu panggilan. Aku bisa mendengar nama dari laporannya, namun apa itu? Iblis?

“Ma’af, Argento waktu ngetehnya telah habis.”
 

“Samaka-san, apa itu Manchine Doll? (マシンドール: Mashindōru) (memangill seperti itu, Arge melakukannya dengan sengaja)
 

“Abyss Call, itu iblis, itu juga urusan besar.”
 

“Oh, seperti itukah.... jadi, itu berbahaya?”
 

“Ini tak aman, musuh yang akrab, namun Alrescha tak punya armada Tentara Imperial untuk bertarung dengan iblis yang muncul di lautan.”
Samaka-san menghabiskan seluruh tehnya dalam sekali teguk dan mulai memberikan instruksi ke kesatria.
 

Wajahnya serius dan tak ada keraguan dalam instuksinya, sepertinya dia berguna untuk itu. Seperti yang kuduga, dia kompeten.
 

“Argento, kamu bisa meninggalkan kota tanpa siapapun menyadari karena semua orang akan teralihkan ke kekacauan ini dan aku akan sibuk melaporkan kerusakan. Setelah ini keberadaanmu akan dilupakan.”
 

Samaka-san pergi dengan kesatria, meninggalkan kata perpisahan dengan jelas untuk dimengerti bahwa dia perhatian padaku.
 

Wanita dan pelayan rambut ekor kembar juga mengikuti Samaka-san, jadi aku ditinggal sendiri di ruangan.

 “... Haruskah aku meninggalkan kota?”
 

Seperti yang dikatakan Samaka-san, aku harus melakukannya.
Jika aku tetap tinggal di kota ini, Raja akan menyuruh Samaka-san untuk menangkapku.
 

Dalam kasus tersebut aku takkan bebas tidur siang dan Samaka-san akan dipaksa untuk mengerjakan sesuatu yang tak diinginkannya.
 

Mungkin Felnote-san akan diberikan perintah yang sama. Jika itu terjadi, Teman gadisku yang serius itu akan kesusahan. Aku sangat ingin tahu apa yang akan dipilihnya antara negara yang dilayaninya di masa lalu dan dermawannya di masa kini.
 

Sekalipun aku tinggal di kota ini aku akan merepotkan semua orang.
 

...Yah.... Ini benar tak menghormati pada tujuan asliku.
 

Aku orang pemalas, aku tak merasa termotivasi, Namun seperti orang yang punya autoritas di pemerintahan, Ini tak bisa dipungkiri. 

Loligramps berkata “Karena jiwaku tak cocok akan dunia, jadi aku akan lahir kembali.” Dengan kata lain, jika jiwa cocok dengan dunia, orang itu akan merasa termotivasi.
 

Tetapi hasilnya seperti yang bisa kamu lihat, sejak bereinkarnasi aku tersisa sebagai orang hina yang tak berubah.
 

Beberapa hal telah berubah, seperti ras, jenis kelamin.... dan banyak OP Skill! Namun akarnya tak berganti.
 

Aku seperti biasa dan tak termotivasi. Aku tak termotivasi, karena aku malas.
 

Aku bermasalah ketika kamu memberikan sesuatu dengan baik sebagai manusia. Sekalipun aku mendapatkannya, Ma’af namun aku tak mau pembalasan dan hanya ingin tidur siang.

Aku telah menerima kebaikan dari Zeno-kun, dan lebih dari itu, itu sangat berat bagiku. Apa yang kuinginkan bukan kebaikan hati. Itu adalah dukungan abadi. Sekalipun aku akan terus tidur tanpa bekerja, aku akan terus terma’afkan.
 

....Jika kamu bertanya; Apakah aku memutuskan untuk meninggalkan kota?

Jika aku harus meninggalkan kota, Pertama aku harus mengembalikan kebaikan ini.
 

Aku melempar kue ke mulutku dan meninggalkan kediaman Samaka-san.
 

Semuanya adalah untuk membuatmu nyaman tidur siang mulai besok.
 

Akan kukembalikan kebaikan dari semua orang yang tak ingin kugenggam.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 ------------------------------------------------------- 
Jangan lupa sarapan...