Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
*******************************************
27 - Pelindung Hutan
“Bumo~o~o~o~o! !” (Oswald)
Kapak yang kuayunkan menangkap udara kosong. Terlihat aku
mengenainya dengan sempurna, namun kenyatannya aku hanya menghamburkan awan
debu. Dari pada melukainya, lenganku malah yang terluka. Walau lukanya dangkal,
aku masih berdarah, mengotori bumi dunia ini. (Lupa ini bukan bumi)
Kenapa seperti ini?
Tak bisa kumengerti, namun tetap kuayunkan senjataku,
terus menerus, karnaku sedang bertarung. Tetapi, sebanyak apapun aku
mengayunkan kapakku. Aku terus meleset. Selagi ‘serangan tak terlihat’ lawan
memotong tubuhku sedikit demi sedikit sepanjang waktu.
“Kamu terlalu
lemot.... makhluk yang sangat lambat, sampai tak berhak tuk hidup.”
“Apa!?”
“Apa!?”
Suara yang bahagia dari samping telingaku, dia berada di
pundak. Aku bahkan tak menyadarinya sejak awal, dan perasaan menggigil
menjalari tulang punggungku. Ketika gadis di pundakku menyerang sisi wajah, aku
terkejut dan melepaskan kapakku.
Serangannya terlalu cepat, tangkas dan akurat. Sesuatu yang kan membuatmu melemparkan senjatamu karna terkejut.
Serangannya terlalu cepat, tangkas dan akurat. Sesuatu yang kan membuatmu melemparkan senjatamu karna terkejut.
“’Flowering’.”
Aku bereaksi dengan cepat.
Seanganku dihindari dengan mudahnya. Ku tak mengerti.
Bukan hanya itu, indra pendengaran satu telingaku hilang, menjadi rasa sakit yang
amat perih.
Lawanku turun dariku, menunjukkan telinga kananku, seperti dia sedang menunjukkan daun pohon. (Tn : musuhmu kui tipe S)
“Gu, ku~tsu…!” (Oswald)
Lawanku turun dariku, menunjukkan telinga kananku, seperti dia sedang menunjukkan daun pohon. (Tn : musuhmu kui tipe S)
“Gu, ku~tsu…!” (Oswald)
“Ah nahhh ~ ♪ Menyenangkan. Kamu masih hidup setelah
terluka begitu. Jika kau mati seperti sapi biasa pasti~ kan jadi membo~osankan!”
(???)
“Jangan main-main denganku.... pemburu!!” (Oswald)
“Jangan main-main denganku.... pemburu!!” (Oswald)
Ku tak punya waktu tuk memikirkan tentang pendengaranku
yang hilang.
Aku tak mengangkat senjataku, karna kusadari bahwa ayunan kapakku terlalu lambat untuk mengenainya.
Aku tak mengangkat senjataku, karna kusadari bahwa ayunan kapakku terlalu lambat untuk mengenainya.
Ini membuatku frustasi!
Hari ini, aku terus dikalahkan!
Aku tak bisa menyentuh Arge nee-san, dan sekarang aku tak
bisa menyentuh pemburu di hadapanku.
Keduanya sangat cepat, namun jika mereka kena satu pukulan, mereka mungkin akan mati dalam satu serangan.
Keduanya sangat cepat, namun jika mereka kena satu pukulan, mereka mungkin akan mati dalam satu serangan.
Tetapi, pukulan itu tak pernah terjadi.
Arge nee-san cepatnya luar biasa. Namun gadis ini,
kecepatannya selincah sepert dia adalah hantu.
“Frustasikah kau? Flowering.” (???)
Sekalipun itu adalah serangan, tubuhnya hanya bergetar
sedikit, dan selanjutnya.
“Apa!?” (Oswald)
Aku terluka.
Serangan tak diketahui.
Dahiku teluka dangkal, lalu aliran darah mulai menutupi
mata kananku.
Sekalipun dia menggunakannya dua kali, Aku masih tak tahu
serangan apa itu. Dari luka yang dihasilkan pasti tipe tebasan. Serangannya tak
dalam, namun sakitnya ndak karuan, lawanku hilang dari pandanganku lagi.
“Nuu … Bu-mo !!” (Oswald)
Although I can’t see her, I thought that if I was
attacked she should still be close, and I swing my arms, kick the legs around
randomly. My feet are hooves, the foot itself is a mass of muscle and
keratin. (ED: Same stuff fingernails and hair are made out of.)
Sekalipun aku tak melihatnya. Pastinya jika aku dilukai
dia pasti masih di dekatku, dan kuayunkan lenganku, menendangkan kakiku dengan
acak. Kakiku adalah kuku hewan, kaki itu sendiri terdiri dari otot dan keratin.
Sekalipun itu tahan lama, takkan bisa menahan satu
serangannya.
“Menakjubkan, jika engkau mengenaiku dengan seperti itu... ‘Flowering’.” (???)
Ketika dia mengatakan kata itu. Aku kehilangan pendengaranku.
“Menakjubkan, jika engkau mengenaiku dengan seperti itu... ‘Flowering’.” (???)
Ketika dia mengatakan kata itu. Aku kehilangan pendengaranku.
“— !!” (Oswald)
Aku bahkan tak bisa mendengar suara penderitaanku.
Serangannya mungkin lebih daripada hanya memotong
telingaku, serangan yang disertai beberapa kutukan. Sesuatu yang kan menyakiti,
seekor minotaur, yang harusnya tak peka akan sakit. Kutukan yang mengeluarkan
rasa sakit dari beberapa kerusakan gendang telinga.
“—“ (???)
Pihak lain mengatakan sesuatu, namun aku tak
mendengarnya.
Dia tersenyum dengan jahat dari sanubarinya. Nampaknya dia mengerti bahwa ku tak bisa mendengar apapun yang dia katakan. Dia tertawa dan melemparkan telinga lainku seperti sampah.
Dia tersenyum dengan jahat dari sanubarinya. Nampaknya dia mengerti bahwa ku tak bisa mendengar apapun yang dia katakan. Dia tertawa dan melemparkan telinga lainku seperti sampah.
Tak ada kemarahan. Namun, sebuah ketidaksabaran.
Saat aku mati, hutan akan dijarah oleh pemburu. Dia akan mengambil semua karunia hutan dan siapapun yang harusnya menerimanya.
Saat aku mati, hutan akan dijarah oleh pemburu. Dia akan mengambil semua karunia hutan dan siapapun yang harusnya menerimanya.
“—!!” (Oswald)
Kulantunkan teriakan perang, sekalipun tak bisa kudengar.
Aku berteriak keras menguatkan diriku selagi berlari.
Kuragukan aku bisa bergerak cepat, namun karena aku tak
mengerti bagaimana lawan bertarung, tak ada cara untuk melawannya. Pihak lain
dengan jelas mempermainkanku. Berdasarkan kekuatannya, dia pasti bisa
membunuhku dengan mudah.
Perbedaan kekuatannya terlalu jauh.
...Namun, aku tak bisa mundur!
Banyak yang penting dibelakangku. Hutan, yang mana keluargaku
telah lindungi sejak beberapa generasi. Tempat yang kuputuskan tuk kulindungi
bahkan ketika aku masih anak-anak.
Rumahku
Tempat tuk kulindungi
Yang berisi dengan cinta.
Kufikirkan suara binatang dan burung, suara angin, aliran
air, cahaya mentari yang hangat, tempat hidup banyak iblis.
Aku takkan membiarkan mereka dikotori. Takkan kubiarkan
mereka dihancurkan.
Ini tempat kami. Dunia dimana kami bertahan.
Minotaur selainku terlihat berotot namun kebanyakan dari
mereka berkepala dingin dan tak cocok tuk bertarung. Kobold dan goblin juga
terlalu lembut.
Hanya aku yang bisa bertarung. Aku harus melindungi
rumahku, namun aku tak bisa melakukannya lagi.
“—“ (???)
Senyuman lawan runtuh. Sebuah serangan tak terlihat
datang.
“—- !?” (Arge)
Warna perak muncul tiba-tiba di sisi penglihatanku
sebelum menghempaskan serangan.
Dimana itu berasal? Tidak, bukankah aku melihatnya
sebelumnya? Rambut peraknya bergoyang dan ia menolehkan matanya padaku.
“—-“ (Arge)
Bibir kecilnya bergerak.
Kutak mendengar suaranya. Namun, ku tahu yang ia katakan.
Mantra yang pernah kudengar sebelumnya sekali.
Kata-kata yang kudengar pertama kali hari ini.
Dalam suara yang seperti bernyanyi, seperti dia bernyanyi
bersama burung-burung.
Sekalipun aku tak mendengarnya, aku bisa mengetahui apa
yang ia katakan.
“Kau terluka....
Rasa Sakit, Sakit pergilah jauh.” (Arge)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
*******************************************