Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
35
– Api Keputusan (Salah Paham)
“... itu sedikit
mengejutkan.” (Arge)
Flame resistance 10, Magic resistance 10.
Untukku, sihir api hanya memberikan sedikit kerusakan,
bahkan walau mengejutkanku. Kurasakan hanya panas tak nyaman dari angin musim
panas yang lewat.
Karena terasa panas, bahkan dengan dua skill toleransi
maksimum, sihir ini pasti berkekuatan tinggi, namun... apa yang kau rencanakan
hah?
“Kamu bak-baik saja, Argento!” (Neguseo)
“Neguseo, menjauhlah sebentar.” (Arge)
“yah ... apa kau yakin?” (Neguseo)
“Tidakkah kau tahu kemampuanku?” (Arge)
“... Aku mengerti.” (Neguseo)
Neguseo berbalik dan kabur.
Kami bisa melihat kemampuan satu sama lain berkat Kontrak
darah. Jka Neguseo terkena api itu, dia pasti akan menjadi onggokan daging berwarna
merah cherry dalam sekejap mata.
Ah, dia berlari lebih cepat.
Ada perbedaan akselerasi dan kecepatan dengan ketika aku mengejarnya
dulu.
Tengkuk berbulu serupa kasur pergi sejauh mata mamandang.
Kecepatan maksimalnya, aku bakal saja tertinggal bila dia
serius. Khawatirkan nanti bila dia menantangku balapan lagi.
“Muu.... ....
apakah pakaianku terbakar?” (Arge)
Pakaian yang kuterima dari Zeno jadi abu.
Pakaian bukanlah benda yang kudapatkan di hutan. Memang
ada pakaian, namun tak ada pakaian untuk anak-anak sepertiku.
Memang wajar, itu normal. Pemburu biasa takkan membawa
anak-anak dengan mereka, jadi selain alat, mereka hanya punya barang harian
mereka. Jadi bahkan aku memiliki tungku dan panci, aku tak menemukan pakaian
anak-anak.
“Jadi, aku telanjang lagi... yah, tolong keluarlah.”
(Arge)
Apakah kau bahkan menyerang selimut? Aku akan coba tak
memikirkannya sekarang.
Datang dari arah aku teriakkan, beberapa meter dariku,
abu tertiup, hembusan angin dengan lembut mengenai pipiku, menyengat kulitku.
Di tengah angin itu ada seorang gadis.
Hal pertama yang kuperhatikan adalah telinganya. Ketika
aku mengamatinya dengan cermat, kulihat itu adalah telinga hewan, dengan corak
emas campur teh, mengingatkanku akan serigala. Dari sini, aku melihat rambut
panjang berbulu dengan warna campuran yang sama.
Ketika pandanganku menurun, aku bisa melihat mata kuning
besar dengan pupil berbentuk vertikal, mirip kucing. Namun karna mata serigala
berbentuk seperti mata kucing, bahkan bisa salah kira anjing, Kukira
serigalalah yang benar. Aku tak bisa melihat pantatnya karna kami saling
menghadap, namun dapat kupastikan ada dua ekor serigala panjang.
“... gadis serigala loli?” (Arge)
Dari perawakannya, dia monster(Kuzai : Kitsune?) berekor dua. Makhluk seperti manusia dengan ekor
serigala dan banyak ekor.
Memperhatikan ciri-cirinya, selain bagian serigala,
umurnya sekitar sama atau kurang dariku. Daripada disebut gadis, loli bakal
lebih cocok dengannya?
Memperhatikan pakaiannya, lehernya ditutup dengan ban
leher besi. (Kuzai : Ban
leher/kalung/choker/collar)
Walau tak ada rantai di ban lehernya, mengerikan
meletakkannya di tubuh kecilnya. Daripada aksesoris, jelas itu digunakan untuk
menahan dia. Dia mengenakan pakaian khas jepang, sebuah Kimono, dengan beberapa
bagian hilang, kebanyakan di sekitar lengan. Kimono pendek yang menutup, tipis
dan sehat, kaki ganjil untuk anak, yang menunjukkan pahanya
Bentuknya memberikan kesan budak, aku bisa mengira bahwa
dia dirawat dengan buruk.
Mungkin ia bersembunyi di abu, untuk menyambut kedatangan
kami.
Walau gaunnya rusak, kotoran sepertinya telah
diterbangkan dengan sihir angin, jadi bisa kusebut bahwa kulit dan rambutnya
sangat cantik. Yang mana membuat noda yang tersisa menyolok mata.
“...Tak tak pernah
mendengar iblis sekuat ini.”
Suara memantulnya cocok dengan bentuk badan imutnya,
suara bernada tinggi.
Kelihatannya dia salah paham. Sesuai yang Oswald-kun
katakan vampir adalah demi-human, yang mana beda dari Iblis.
“Karna aku bukan iblis?” (Arge)
“Ma’af... aku tak
percaya kau... ini perintah, jadi...!!”
.
.
... Kenapa akhir-akhir ini semua orang menolak
berbincang??.
Oswald-kun, lalu Chrome, dan sekarang serigala loli
didepanku. Tren yang mrip telah berkelanjutan tiga kali beruturut-turut, dan dihadapannya
aku adalah monster menakutkan. Dia menunjuk langit dengan jari telunjuknya;
pada waktu yang sama sesuatu tersiram pada pipiku.
“Eh, apakah ini kekuatan sihir?” (Arge)
Ini ketiga kalinya aku merasakan perasaan ini.
Jika kau merasakan kekuatan bersih terus-menerus dalam
waktu dekat, kamu kan mengeri itu. Sihir Chrome adalah kekuatan sihir dengan
jenis yang berbeda. Jadi aku bisa merasakan, cukup banyak, bagaimana sihir itu
digunakan.
Kekuatan sihir terkonsentrasi pada jari telunjuknya
mengeluarkan sinar merah. Selagi itu terlihat hangat, itu adalah hal yang
mudah; aku mendapat gambaran bahwa itu bisa membuat area ini jadi abu lagi.
“Sebelumnya, aku
hanya menggunakan sedikit kekuatan, aku akan menyerang dengan serius sekarang!”
“Ha, begitukah?” (Arge)
“Serigala Api – Hōsenka !” (狐火 – 鳳仙火: Kitsunebi
– Hōsenka)
Aku mendengar kalimah ‘Serigala-api’ dia sungguh memberikan
kesan ‘ah, dia memang serigala’
Bola api menyebar pada jari telunjuknya. Pada ukuran
kepala orang dewasa, dia melepaskannya padaku. Api terbagi menjadi beberapa
bagian sebelum mencapaiku, mirip dengan bijih kecil; bijih api seperti hujan
terbang kearahku.
“Wow, ini panas!” (Arge)
Selagi api menyentuh kulitku dengan besar dihilangkan
dengan toleransiku, aku masih menerima beberapa serangan. Aku merasa seperti
minyak panas dari wajan di lumurkan ke kulitku.
Aku sedikit menyusut. Sihir ini memang cukup kuat.
“Ini panas... apa yang kau lakukan?” (Arge)
“Eee!”
“Apa yang kan kau lakukan bila kau membakarku? Itu
menyakitkan.” (Arge)
“Ah, a…. Ma-Ma’af?” (Yes, good loli, you know
to apologize)
“Ya, kuma’afkan
kau karna kau meminta ma’af.” (Arge)
“Ah, matur suwun Gusti, aku senang... tunggu, kenapa aku
harus meminta ma’af?” (because you are good girl at heart, you just don’t get
teaching properly, so you don’t know our MC isn’t a monster)
“Bukankah wajar bila meminta ma’af bila kamu salah?”
(Arge)
“ya tentu saja aku paham hal kayak gitu... Oh geezz!
‘Beast Division, Tunas’.”
Dua ekornya bergelak seperti gelombang; lalu setelahnya,
satu ekor bepisah darinya. Ekor yang berpisah seperi ekor kadal, bentuknya
berubah drastis.
Pertama itu mengombak, tubuh berkembang, lalu pakaian dan
kalung terbentuk. Dalam beberapa detik, ekornya menjadi duplikat darinya.
Dua orang yang sungguh mirip baik dalam rasa dan
penampakan. Mereka mengayunkan satu ekor mereka yang sama panjang satu sama
lain dan bergandengan tangan kearahku. Pergerakan mereka sangat sinkron.
“Kau jadi
kembar-chan.” (Arge)
“Sekarang, aku akan
melayanimu dengan dua kali kekuatan sihir!”
“Bisakah kau berhenti ketika kau puas?” (Arge)
“Dua Sabit Angin Puyuh!” (ふたえかまいたち: Futa e Kamaitachi!)
Atmosfir dan pemandangan berubah. Sihirnya memotong
sekitar dan dengan sekejab mengubahnya menjadi arang,
Pisau-angin-pembakar-kembar menuju diriku bisa dengan visual diamati.
Karna aku tak memiliki toleransi akan atribut angin, akan
sakit bila terkena pisau itu. Aku tak ingin sakit, jadi aku akan memasang
sedikit pertahanan.
“Tolong, Angin-san.” (Arge)
Aku menunjuk jariku ke gadis kembar yang saling berpegang
tangan. Lalu mengucapkan kalimah.
Angin yang aku buat tak memiliki sisi potong kayak
mereka. Jika angin mereka pisau, anginku seperti hembusan angin yang kuat.
Namun, angin memiliki sifat yang sama. Pisau terbang
dengan jelas menerima pengaruh sihirku, dan ketika mengenai tubuhku.
“... sedikit
terasa gatal.”
Semua yang kurasakan adalah rasa sakit tumpul, seperti
ketika kau mencambuk tubuhmu dengan handuk yang buruk. Walau tak nyaman, tak begitu
menyakitkan, berbeda dengan yang kuterima dari Hōsenka mereka.
Dua serigala membuka mulut kecil mereka dengan ‘pokān
face’ seperti mereka sedang melihat UFO. Walau aku tak tahu jika UFO akan
muncul di dunia ini.
“”Kenapa kamu tak terluka...?!”” Mereka berteriak
bersamaan.
“Karna, aku punya ketahanan sihir yang tinggi.. Apa kau
puas?” (Arge)
“...Bukankah kamu iblis?”
“Aku bukan iblis.” (Arge)
“”Namun tak ada siapapun yang bisa begitu tenang setelah
menerima sihirku secara langsung!””
“Bukan, aku bukan manusia, namun aku bukan iblis ... “(Arge)
“”... Apa yang kau maksud?””
“Aku demi-human kayak kamu, Aku Argento Vampear, seorang
vampir. Senang bertemu denganmu, Kalung tanpa cawat” (Arge)
“”Kalung tanpa cawat!!””
“Apakah Tanpa cawat berkalung lebih cocok?” (Arge)
“”Setidaknya, buang bagian tanpa cawatnya!”” (Kuzai : Kau
malu tanpa cawat? Musuhmu kuwi lho mok bakar klambine isih pd)
Bukan, karna aku melihatnya ketika kugunakan sihir angin.
Yah, aku tak ingin mendengarkan cerita orang lain. Namun
gadis serigala, bisakah kau dengar ceritaku.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++