Tl : Zimsakuzai
Source : Raising The Dead
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
*******************************************
5 - Aku si Gadis Biasa 1
Adele melewatkan makan malam karna dia sibuk.
Dia terbiasa melewatkan satu atau dua kali waktu makan,
jadi bukan masalah.
Itu ya itu, ini ya ini.
Adele sekarang tak punya uang sepeserpun.
Karena orang tuanya tak memberikan apapun ketika keberangkatannya.
Biaya sekolahku sudah dibayar penuh, termasuk ongkos
makan. Artinya aku tidak akan mendapat masalah mendapatkan tiga kali makan
sehari selama aku makan setiap waktu makan di sekolah.
Disisi lain, makan diluar atau membeli kudapan dan
manisan itu mustahil. Juga pakaian, pakaian dalam, dan sabun juga. Serta buku
catatan, pen dan tinta.
.... Tak mungkin untuk membuat itu ada begitu saja.
Sungguh, apa yang kamu fikirkan ayah? ibu tiri?
Selagi berfikir begitu, kuputuskan bertanya pada kepala
asrama besok, dan begitulah aku merayap menuju kasur. Karena tak ada yang harus
kulakukan.
Selagi tertidur, pikiran Adele mengembara.
Sekarang aku akan hidup sebagai orang biasa.
Aku telah tumbuh selagi dikira sebagai spesial, dan
harapan datang dengan itu.
Aku akan sama dengan orang lain, berjalan sejajar,
berbicara sejajar, dan aku bisa membuat kawan baik.
***
“Kenalkan aku pada pekerjaan!”
“Apa sih ini, hal
pertama di pagi hari... Yah, benar saja aku memberitahumu untuk datang padaku
bila ingin bekerja... namun hari pertama...?”
“Sekarang, uang
ditanganku adalah nol, dan hanya punya dua ganti selana dalam, karena akan ada
ujian masuk besok, aku harus mendapatkan uang hari ini. Akan susah mencari
kesempatan lain untuk menghasilkan uang sebelum hari libur.”
Kepala asrama menyentuh pelipisnya dan mengerutkan dahi.
“... Punya
pengalaman kerja?”
“Sama sekali
tidak.”
Adele, termasuk kehidupan sebelumnya, tak pernah bekerja.
“Ikut aku”
***
Adele menuju toko roti, bersama kepala asrama.
“Aaron, kubawa
gadis penjual berbakat, bagaimana?”
Ibu asrama menjelaskan banyak hal kepada pemilik toko
roti.
Adele adalah gadis tak beruang, mencari pekerjaan di hari
libur, dengan tak ada pengalaman kerja, fakta yang jelas.
“Yah, kalau
begitu.”
Selagi berkata begitu, penjual roti menatap Adele.
“Karena aku tulang
punggung keluargaku, aku tak pernah libur. Namun sekarang kamu datang. Sekali
seminggu, setelah memanggang roti. Aku ingin beristirahat setelahnya. Normalnya
aku memanggang dua kali, sekali di pagi hari dan, sekali setelah tengah hari.
Jadi kucari seseorang yang bekerja sekali seminggu dari
pagi sampai matahari terbenam.
Bagaimana, jikalau kau tak ingin bekerja disini? Kau bisa
pergi jika tak suka.”
Untuk Adele ini kerja yang ideal.
Jika aku mempelajari harga roti, bahkan gadis berumur 10
tahun bisa melakukannya tanpa masalah, berbeda dengan roti di jepang ada
beberapa jenis untuk dijual.... Namun jika banyak tipenya Adele bisa
mempelajari itu dengan cepat.
Dan, bekerja sekali seminggu itu dapat diterima, bagus
karna tak terlalu sering.
“Onegaisimase!”
Bagaimanapun jua ini akan membawaku menuju kehidupan
sekolah biasa
***
Didunia ini, seminggu 6 hari, 6 minggu satu bulan.
Satu bulan 36 hari, sepuluh bulan 360 hari.
Tambahannya, diakhir tahun ada dua hari untuk berpisah
dengan tahun lama, sehari untuk perpindahan tahun, dan 2 hari perayaan tahun
baru. Dengan begitu, ditambah lima hari, menjadikan satu tahun 365 hari.
Untuk minggu dan bulan, itu cocok karna angkanya dapat
dibagi dalam berbagai cara.
Hari pertama seminggu adalah hari libur umum, termasuk
sekolah, dan itulah hari Adele bekerja di toko roti.
Walau tak ada hari libur untuk Adele, itu tak bisa
dipungkiri.
Ditambah lagi, karena anak berumur 10-13 tahun pulang
disini, jarak menuju sekolah bukan sesuatu yang kan mengganggumu, juga tak ada
pekerjaan rumah. Setelah pulang ke asrama, ada orang yang rajin belajar, namun
itu tak dibutuhkan untuk Adele.
Hari ini bukan liburan, namun aku khawatir dengan
penampilanku di hariku mulai, jadi ini hanya bekerja untuk berlatih. Begitulah
ibu asrama meninggalkan Adele dengan penjual roti.
Pelatihan kerja Adele berjalan sukses.
Misato sungguh tak sosial di kehidupan lamanya, namun
daripada disebut Misato itu jarang berkumpul, lebih akurat dikatakan “tak ada
yang berkumpul dengan Misato.” Meskipun perasaan juga Misato jadi perkara.
Sederhana, untuk berakting sebagai sales, Adele yang
sekarang berpengetahuan dengan teknik pelayanan pelanggan di Jepang di ingatannya
sebagai Misato, penerimaan pelanggannya sangat bagus.
Di sore hari, Adele berjalan menuju asrama menenteng 2
koin perak ditangannya.
(Ini pertama
kalinya aku bekerja! Compensasi karena bekerja! Uang yang bisa kuhabiskan
dengan bebas!!)
Adele tensinya sedang tinggi.
Namun, kekhawatirannya mulai naik.
(Bagaimana jika
aku menjatuhkannya...Atau tercuri? Jika aku bertemu perampok?)
Walaupun tak ada banyak kriminal yan mengincar anak
berumur 10 tahun, Adele itu gampang khawatir.
(Oh benar, Item box)
Saat kamu meletakannya ke item box, kehilangannya akan
dihindari.
Wajah Adele berbunga-bunga dengan ide itu, dan
menggunakan sihir tanpa merapal.
Koin perrak di telapaknya hilang.
Lalu dia mencoba mengeluarkannya.
Kembali dengan mudah, menyemtuh koin perak ditangan,
hanya untuk meletakkannya kembali di item box.
Adele bahagia engan kesuksesan ini, namun tiba-tiba
menyadari sesuatu dan membuat wajahnya membiru.
(Jika aku gagal dalam sihir menggunkan itembox, koin
perak yang aku dapatkan akan menghilang! Biasanya kamu harus mercobanya dengan
batu atau sesuatu! Bodohnya diriku....)
Namun, karena hasilnya bagus jadi tak masalah, ayo mulai
hati-hati dari sekarang. Selagi bercermin pada itu, Adele kembali ke asrama.
***
Omong-omong, di dunia ini, bila dibandingkan dengan Yen
jepang, satu koin perunggu itu 10 yen,
perak kecil, 100 yen, koin perak 1000 yen, koin emas kecil 10.000 yen dan koin
emas bernilai 100.000 yen.
Hasil bumi berharga murah, daging berharga mahal, dan
pertukaran berikutnya tak berarti karena perlengkapan dan perhiasan mahalnya
ndak masuk akal dibandingkan standar jepang. Walaupun, jumlah yang dibutuhkan
untuk orang biasa untuk hidup berada pada kisaran masuk akal.
Gaji yang sebuah keluarga dapatkan dalam satu bulan berjumlah
3 koin emas.
Dikurangi hari libur jadinya 30 hari kerja dalam sebulan,
yang menjadikan bayaran harian sekitar 10.000 yen.
Disisi lain, Adele mendapat 2 koin sehari, atau 2.000
yen jadi sekitar 250 yen sejam, cukup
untuk pekerjaan anak-anak. Dan, 12 koin sebulan, jadinya 12.000 yen, cukup
untuk membeli kebutuhan harian. Tak cukup untuk membeli pakaian, namun Adele
bisa mengalihkannya dengan menggunakan seragam.
Untuk menjaga martabat sekolah, seragam kekecilan atau
rusak diganti secara gratis. Walau dikatakan gratis, sebelutnnya biaya
pembuatannya diambil dari biaya awal.
Walau pakaian dalam tak termasuk, untungnya Adele tak
perlu bra, jadi itu murah. Walau orang tersebut tak pernah berfikir itu
“Menguntungkan”.
Omong-omong, Adele sepertinya telah bebas dari krisis
finansial entah bagaimana.
***
Liburan berikutnya saat Adele bekerja, selagi diluar
masih gelap, Penjual roti mulai memanggang roti. Tetangga datang membeli roti
panas yang baru masak untuk sarapan, penjual roti lanjut membuat banyak untuk
berjaga-jaga pada kerusuhan pakan siang, setelah dia selesai memanggang dia
biasanya pergi sampai sore, meninggalkan toko pada Adele dengan ringan, dia
bermaksud untuk membawa istri dan anaknya keluar entah kemana.
Pemilik toko roti dapat keluar dari kerja berlebihan, dan
krisis yang disebut akumulasi kekecewaan dari istri dan anaknya.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
*******************************************
Gomenne, aku kelebihan mbaca
novel di novel update jadinya jarang update... sayonara....