Selasa, 01 Agustus 2017

5 - I Said Make My Abilities AVERAGE

Terima Kasih sudah datang...


Tl : Zimsakuzai
Source : Raising The Dead
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
*******************************************


5 - Aku si Gadis Biasa 1


Adele melewatkan makan malam karna dia sibuk.

Dia terbiasa melewatkan satu atau dua kali waktu makan, jadi bukan masalah.
Itu ya itu, ini ya ini.

Adele sekarang tak punya uang sepeserpun.

Karena orang tuanya tak memberikan apapun ketika keberangkatannya.

Biaya sekolahku sudah dibayar penuh, termasuk ongkos makan. Artinya aku tidak akan mendapat masalah mendapatkan tiga kali makan sehari selama aku makan setiap waktu makan di sekolah.

Disisi lain, makan diluar atau membeli kudapan dan manisan itu mustahil. Juga pakaian, pakaian dalam, dan sabun juga. Serta buku catatan, pen dan tinta.

.... Tak mungkin untuk membuat itu ada begitu saja.

Sungguh, apa yang kamu fikirkan ayah? ibu tiri?

Selagi berfikir begitu, kuputuskan bertanya pada kepala asrama besok, dan begitulah aku merayap menuju kasur. Karena tak ada yang harus kulakukan.

Selagi tertidur, pikiran Adele mengembara.

Sekarang aku akan hidup sebagai orang biasa.

Aku telah tumbuh selagi dikira sebagai spesial, dan harapan datang dengan itu.

Aku akan sama dengan orang lain, berjalan sejajar, berbicara sejajar, dan aku bisa membuat kawan baik.

***

“Kenalkan aku pada pekerjaan!”

 “Apa sih ini, hal pertama di pagi hari... Yah, benar saja aku memberitahumu untuk datang padaku bila ingin bekerja... namun hari pertama...?”

 “Sekarang, uang ditanganku adalah nol, dan hanya punya dua ganti selana dalam, karena akan ada ujian masuk besok, aku harus mendapatkan uang hari ini. Akan susah mencari kesempatan lain untuk menghasilkan uang sebelum hari libur.”

Kepala asrama menyentuh pelipisnya dan mengerutkan dahi.

 “... Punya pengalaman kerja?”

 “Sama sekali tidak.”

Adele, termasuk kehidupan sebelumnya, tak pernah bekerja.

 “Ikut aku”

***

Adele menuju toko roti, bersama kepala asrama.

 “Aaron, kubawa gadis penjual berbakat, bagaimana?”

Ibu asrama menjelaskan banyak hal kepada pemilik toko roti.

Adele adalah gadis tak beruang, mencari pekerjaan di hari libur, dengan tak ada pengalaman kerja, fakta yang jelas.

 “Yah, kalau begitu.”

Selagi berkata begitu, penjual roti menatap Adele.

 “Karena aku tulang punggung keluargaku, aku tak pernah libur. Namun sekarang kamu datang. Sekali seminggu, setelah memanggang roti. Aku ingin beristirahat setelahnya. Normalnya aku memanggang dua kali, sekali di pagi hari dan, sekali setelah tengah hari.

Jadi kucari seseorang yang bekerja sekali seminggu dari pagi sampai matahari terbenam.

Bagaimana, jikalau kau tak ingin bekerja disini? Kau bisa pergi jika tak suka.”

Untuk Adele ini kerja yang ideal.

Jika aku mempelajari harga roti, bahkan gadis berumur 10 tahun bisa melakukannya tanpa masalah, berbeda dengan roti di jepang ada beberapa jenis untuk dijual.... Namun jika banyak tipenya Adele bisa mempelajari itu dengan cepat.

Dan, bekerja sekali seminggu itu dapat diterima, bagus karna tak terlalu sering.

“Onegaisimase!”

Bagaimanapun jua ini akan membawaku menuju kehidupan sekolah biasa

***

Didunia ini, seminggu 6 hari, 6 minggu satu bulan.

Satu bulan 36 hari, sepuluh bulan 360 hari.

Tambahannya, diakhir tahun ada dua hari untuk berpisah dengan tahun lama, sehari untuk perpindahan tahun, dan 2 hari perayaan tahun baru. Dengan begitu, ditambah lima hari, menjadikan satu tahun 365 hari.

Untuk minggu dan bulan, itu cocok karna angkanya dapat dibagi dalam berbagai cara.

Hari pertama seminggu adalah hari libur umum, termasuk sekolah, dan itulah hari Adele bekerja di toko roti.

Walau tak ada hari libur untuk Adele, itu tak bisa dipungkiri.

Ditambah lagi, karena anak berumur 10-13 tahun pulang disini, jarak menuju sekolah bukan sesuatu yang kan mengganggumu, juga tak ada pekerjaan rumah. Setelah pulang ke asrama, ada orang yang rajin belajar, namun itu tak dibutuhkan untuk Adele.

Hari ini bukan liburan, namun aku khawatir dengan penampilanku di hariku mulai, jadi ini hanya bekerja untuk berlatih. Begitulah ibu asrama meninggalkan Adele dengan penjual roti.

Pelatihan kerja Adele berjalan sukses.

Misato sungguh tak sosial di kehidupan lamanya, namun daripada disebut Misato itu jarang berkumpul, lebih akurat dikatakan “tak ada yang berkumpul dengan Misato.” Meskipun perasaan juga Misato jadi perkara.

Sederhana, untuk berakting sebagai sales, Adele yang sekarang berpengetahuan dengan teknik pelayanan pelanggan di Jepang di ingatannya sebagai Misato, penerimaan pelanggannya sangat bagus.

Di sore hari, Adele berjalan menuju asrama menenteng 2 koin perak ditangannya.

 (Ini pertama kalinya aku bekerja! Compensasi karena bekerja! Uang yang bisa kuhabiskan dengan bebas!!)

Adele tensinya sedang tinggi.

Namun, kekhawatirannya mulai naik.

 (Bagaimana jika aku menjatuhkannya...Atau tercuri? Jika aku bertemu perampok?)

Walaupun tak ada banyak kriminal yan mengincar anak berumur 10 tahun, Adele itu gampang khawatir.

(Oh benar, Item box)

Saat kamu meletakannya ke item box, kehilangannya akan dihindari.

Wajah Adele berbunga-bunga dengan ide itu, dan menggunakan sihir tanpa merapal.

Koin perrak di telapaknya hilang.

Lalu dia mencoba mengeluarkannya.

Kembali dengan mudah, menyemtuh koin perak ditangan, hanya untuk meletakkannya kembali di item box.

Adele bahagia engan kesuksesan ini, namun tiba-tiba menyadari sesuatu dan membuat wajahnya membiru.

(Jika aku gagal dalam sihir menggunkan itembox, koin perak yang aku dapatkan akan menghilang! Biasanya kamu harus mercobanya dengan batu atau sesuatu! Bodohnya diriku....)

Namun, karena hasilnya bagus jadi tak masalah, ayo mulai hati-hati dari sekarang. Selagi bercermin pada itu, Adele kembali ke asrama.

***

Omong-omong, di dunia ini, bila dibandingkan dengan Yen jepang, satu koin perunggu itu  10 yen, perak kecil, 100 yen, koin perak 1000 yen, koin emas kecil 10.000 yen dan koin emas bernilai 100.000 yen.

Hasil bumi berharga murah, daging berharga mahal, dan pertukaran berikutnya tak berarti karena perlengkapan dan perhiasan mahalnya ndak masuk akal dibandingkan standar jepang. Walaupun, jumlah yang dibutuhkan untuk orang biasa untuk hidup berada pada kisaran masuk akal.

Gaji yang sebuah keluarga dapatkan dalam satu bulan berjumlah 3 koin emas.

Dikurangi hari libur jadinya 30 hari kerja dalam sebulan, yang menjadikan bayaran harian sekitar 10.000 yen.

Disisi lain, Adele mendapat 2 koin sehari, atau 2.000 yen  jadi sekitar 250 yen sejam, cukup untuk pekerjaan anak-anak. Dan, 12 koin sebulan, jadinya 12.000 yen, cukup untuk membeli kebutuhan harian. Tak cukup untuk membeli pakaian, namun Adele bisa mengalihkannya dengan menggunakan seragam.

Untuk menjaga martabat sekolah, seragam kekecilan atau rusak diganti secara gratis. Walau dikatakan gratis, sebelutnnya biaya pembuatannya diambil dari biaya awal.

Walau pakaian dalam tak termasuk, untungnya Adele tak perlu bra, jadi itu murah. Walau orang tersebut tak pernah berfikir itu “Menguntungkan”.

Omong-omong, Adele sepertinya telah bebas dari krisis finansial entah bagaimana.

***

Liburan berikutnya saat Adele bekerja, selagi diluar masih gelap, Penjual roti mulai memanggang roti. Tetangga datang membeli roti panas yang baru masak untuk sarapan, penjual roti lanjut membuat banyak untuk berjaga-jaga pada kerusuhan pakan siang, setelah dia selesai memanggang dia biasanya pergi sampai sore, meninggalkan toko pada Adele dengan ringan, dia bermaksud untuk membawa istri dan anaknya keluar entah kemana.

Pemilik toko roti dapat keluar dari kerja berlebihan, dan krisis yang disebut akumulasi kekecewaan dari istri dan anaknya.



++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
*******************************************
Gomenne, aku kelebihan mbaca novel di novel update jadinya jarang update... sayonara....