Selasa, 15 Agustus 2017

13 - I Said Make MY Abilities AVERAGE

Terima Kasih sudah datang...


Tl : Zimsakuzai
Source : Raising The Dead


UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
<< | IndeX | >>
*******************************************


13 – Pria Terbakar 2



 “Aku akan mengecualikan hukuman Kelvin kali ini juga. Walau kurasa akan sulit diatasi.”

Seluruh kelas mengangguk dalam persetujuan atas penilaian Burgess.

 “Sekarang, yang tersisa...”

Burgess lalu memanggil Mercella cs.

 “Tiga Keajaiban, bisakah kalian menangani sisanya?”

 “Ti-Tiga Keajaiban? Kau maksud kami? Nama panggilan apa-apaan itu....?”

Ketiga gadis menyanggah nama panggilan aneh mereka.

 “Ahh, ma’af. Begitulah kalian dipanggil oleh para guru.

Warga biasa, Pedagang, dan Bangsawan jalan bersama mengabaikan status sosial. Tidak menyebut kalian semua tiba-tiba membengkitkan bakat kalian dalam sihir. Rumor berkata bahwa kalian dicintai roh sihir atau pertemanan melanggar batas kelas telah diberkahi oleh dewi, yang membuat kau mendapatkan nama seperti Trio Keajaiban , Trio Istimewa atau Trio Sihir.”

「「「Eh…….」」」

Wajah mereka menjadi merah karena malu.

 “Dan dimana aku ingin kalian lakukan sebagai Trio Cantik (+1) dari kelas A tuk lakukan, Perglah dan hibur bocah berbakti dan berhati hancur itu.”

 “Lagi, apa-apaan dengan nama itu....”

Mereka bertiga tak terlibat dalam ini, namun yah, setelah melihat gimana Kelvin mereka sungguh tak bisa menolak.

 “Sepertinya kami tak punya pilihan. Namun kau berhutang pada kami untuk ini.”

Walau dia telah memutuskan mengambil tugas, Marcella dengan santun meminta hadiah. Sseperti yang diharapkan dari putri ketiga dari bangsawan naik daun.

 “Baiklah.... saat berikutnya sesuatu terjadi akan aku coba melakukan sesuatu untukmu.”

 “Itu adalah Janji. Omong-omong...”

 “hmmm? Ada apa?”

 “apa sih itu (+1)?”

 “Yah, kau tahu. Membawa pelakunya bersama akan sedikit buruk.”

Selagi mengatakannya, Burgess dengan jelas menunjuk Adele.

Menggunakan Wonder Miracle Magic mereka, ketiga gadis entah bagaimana membuat Kelvin menghadiri kelas di sore hari.

Ketika kelas terakhir berakhir dan guru telah meninggalkan ruang kelas, Kelvin berjalan menuju kursi Adele.

Adele mengerutkan wajahnya untuk pesiapan hal menyebalkan yang akan terjadi.

 (Kuharap dia akhirnya belajar untuk meninggalkanku sendiri!)

Saat dia sudah dekat, kemarahan mulai mendidih didalamnya.

 “Aku takkan kalah! Sebagai putra kelima Kediaman Barium. Akubersumpah atas nama keluargaku aku akan...”

Ha?

Suara randah dan tak nyaman Adele, walau volumenya kecil, memantul dalam ruang kelas.

Dan teman sekelasnya mengetahui pada waktunya.

Bahwa kelas khusus yang telah terjadi diperiode pertama hari ini tak berguna.

 “....kau, siapa kau?”

((((Eeeeh~~~!))))

Bukan hanya Kelvin, juga sisa dari teman sekelasnya terkejut pada katakata tak terduganya.

 “A-Apa, apakah kau...”

Mengabaikan Kelvin yang berusaha untuk menahan pergolakannya, Adele melanjutkan.

 “Orang yang kalah padaku dari waktu ke waktu, hanya menantangku lagi setelah dia berlatih lebih banyak, adalah teman sekelasku Kelvin. Bocah yang tek semestinya menatapkan rasa permusuhan yang aku tahan dari waktu ke waktu.

Dan sekarang apa? Apakah orang yang aku lawan bukan teman sekelasku Kelvin yang mengincar untuk menjadi kesatria, melainkan hewan tak dikenal tanpa hubungan denganku yang disebut “putra kelima Baron”?

Eh…

 “Sejak awal, apa itu barang putra kelima dari Baron? Apakah kau penting? Apakah itu berarti sesuatu?

Akhirnya, banyak bangsawan hanyalah orang yang pendahulunya melakukan sesuatu yang hebat untuk membuat keluarganya naik dari warga biasa.

Pendahulu tersebut pastinya orang besar, namun apakah itu menghubungkanmu untuk menjadi agung hanya karena kau lahir di keluarga itu?

Atau kau ingin bilang bahwa darah di uratmy itu berbeda dari warga biasa?”

((((Uwaaa~~~!!))))

Teman sekelasnya terkejut bahwa dia dengan keras mengkritisi kebangsawanan.

 “Mau ngerti, Aristokrat bukanlah “bangsawan” sejak lahir, mereka memberikan usaha tuk menjadi “Bangsawan”. Memperhatikan tingkah laku orang tua mereka, menerima pendidikan yang sesuai, dan akhirnya memiliki pemikiran akan pertanggungjawaban atas kekuatan “Hak Kaum Bangsawan”.”

((((Ah, dia belum selesai…))))

Gelombang pembebasan mengguyur seisi kelas.

 “Dan apa kamu itu sekarang hah? Sebagai seseorang masih dalam pendidikan bersama orang biasa, tanpa pemikiran bangsawan, yang tak melakukan apapun untuk negara dan orang-orang, hanya menggunakan pajak, sebetulnya apa yang mau kau gunakan untuk menyebut dirimu anak bangsawan?

Apakah itu sesuatu yang dilakukan dalam nama bangsawan? Apakah kau pernah memiliki kualifikasi untuk mempertaruhkan nama keluargamu yang berharga sejak awal? Apa kau yakin? Apakah kau siap membuang nama keluargamu?”

Urgh……

((((Oh, ini buruk!))))

Melihat kondisi Kelvin, Murid-murid jadi nerves.

Jika ini berlanjut, akan menjadi pengulangan pagi ini.

 “... apakah hatimu menjadi dingin?”

Eh….

Gagal mengerti kalimat Adele, Kelvin lumpuh.

 “Apakah nafsumu untuk meningkatkan diri sampai sekarang adalah yang sungguh dirimu inginkan? Atau itu sesuatu yang dengan rasa malas kau paksakan pada dirimu untuk melindungi kebanggaan nama “Putra Kelima Baron”?

Apakah berlatih menyenangkan? Apakah kau bahagia menjadi lebih kuat? Atau apakah dirimu menahan kesulitan dan kesakitan karena kau tak memiliki pilihan lain?

Apakah hatimu menjadi dingin dan gelap karena ini? Atau itu membara dengan keinginan untuk menjadi kuat, tak menggunakan status sosialmu, berharap akan masa depan yang berjaya?”

 Wajah Kelvin menjadi merah, namun dia terus diam.

 “Untukku, kau bukanlah “Keturunan bangsawan” atau “Putra Kelima Baron”. Untukku kau adalah bocah yang percaya bahwa dia bisa meningkatkan diri tanpa bergantung pada statusnya dengan berlatih keras dan menghadapi tantangan didepan. Karena ku berfikir kau seperti ini, Aku setuju setiap kali kau ingin duel denganku.

Apa kau tahu? Di suatu negeri, “Kelvin” adalah nama dari unit yang digunakan tuk mengukur suhu. Itu bukan setengah-setangah seperti 0 derajat pada titik beru air dan 100 pada poin mendidih.

273 derajat kebawah adalah nol. Pada suhu ini segalanya, termasuk jalannya waktu, membeku. Itu adalah unit mengerikan pada poin ini, “Absolut Zero” sebagai tempat memulai.

Dan suhu tinggi pada skala ini mampu untuk membarakan dunia, panasnya cukup untuk melebur dan menguapkan batu dan baja!”

Adele menceramahi Kelbvin selagi menusuknya dengan jari telunjuknya.

 “Apakah kau pria yang bernilai tak lebih dari “Putra Kelima Baron”? Atau kau bisa melewatinya dan menjadi pria dengan hati membara yang mempunyai jiwa yang bersinar yang bisa mencapai tempat tertinggi? Jadi kutanya kau, apakah kau “Pria Membara”, Kelvin?”

Aku, Aku adalah, Aku….

Ketika aiir mata mulai mengaliri wajah Kelvin, Adele kembali ke dirinya yang normal, hanya menemukan dirinya menghadapi ekspresi tak bisa dipercaya pada teman sekelas yang tercengang disekitar mereka.

 “Bukankah ini buruk? Apakah aku berlebihan?”

Adele melihat Marcella dalam panik. Gadis itu hanya meruntuhkan pundaknya dan menunjuk ke pintu.

Mengikuti arahan yang benar-benar tepat, Adele terburu-buru kabir dari ruang kelas.

Ketika Adele dengan takut—takut masuk ruang kelas di pagi berikutnya, atmosfirnya tenang dan dia disapa seperti biasa dibandingkan perkiraannya.
Adele merasa terbebaskan.

Namun si iregular belum lagi datang.

Yah, itu bukan hal yang buruk.

Ini hanya semua orang menjadi termotivasi.

Di kelas teori sama saja dengan kelas bela diri dan pelatihan sihir.

Sebanyak semua orang mendengar dengan perhatian, mereka juga aktif menanyakan pertanyaan. Kebiasaan ini khususnya muncul pada gadis bangsawan muda.

Itu hal yang bagus, Namun Adele ragu menghadapi perubahan ini dibandingkan beberapa hari lalu.

Dan entah bagaimana Kelvin menenang dan menghadiri kelas dengan normal. Tak ada yang tersisa dari kejengkelan dan permusuhan yang mengisinya sampai kemarin.

Burgess mengira itu karena trio kecerdikan dan menyombongkan kegunaan mereka pada guru lain. Sebab itu, guru-guru mulai mendorong banyak hal pada mereka, membuat mereka cukup kesusahan...

 “...hanya aku atau beberapa cowok mengalihkan serangan mereka dari Marcella-san kembali lagi fokus padaku?”

Marcella membiarkan pundaknya runtuh dan dia membalas pada Adele.

 “Ini neraka yang kau buat sendiri Adele-san....”


UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
<< | IndeX | >>
*******************************************