Tl : Zimsakuzai
Source : Raising The Dead
*******************************************
7
– Kelas A
Hari setelah ujian pembagian adalah hari yang paling
ditunggu Adele karna ketika itulah perlengkapan sekolah dibagikan.
Sebenarnya, yang sangat ia inginkan, bukan perlengkapan
sekolahnya, melainkan seragam yang akan dibagikan dalam waktu yang sama.
Empat seragam sekolah dan empat set pakaian praktik,
masing masing dua untuk musim panas dan dingin, termasuk masing-masing sepatu,
kaus kaki, dll.
Dengan ini dia bisa memakai dari pada pakaiannya
sekarang.
Setidaknya, tidak akan aneh sekalipun dia memakai
seragamnya setiap hari.
Tambahan, dia bisa mendapatkan gratis menukar seragam
bilamana dia tumbuh atau rusak. Walau sepertinya bila meminta pakaian baru
terlalu banyak, akan berakhir dengan menggunakan seragam yang lain telah
kekecilan. Namun, untuk Adele, itu bukan masalah besar.
Pakaian yang dia pakai sampai sekarang cukup rusak jadi
dia memutuskan untuk meletakkannya di item box untuk mengawetkannya.
Karna dia tak bisa membawa pakaiannya kembali
keruangannya sekali jalan, Adele mambaginya dalam beberapa bagian. Setelah itu
dia langsung mengganti menggunakan seragam baru. Menilai untuk pertumbuhan masa
depan dan memilih pakaiannya agar agak longgar yang memberikan kesan pada
orang-orang bahwa ia adalah orang baru yang imut.
「Aku
penasaran apakah aku bisa membuat 100 teman!」
Sekalipun itu Adele, termasuk kehidupan lamanya, tak
memiliki teman, dia memikirkan banyak antisipasi.
Saat dia melihat pada papan pengunguman di sore hari,
pembagian kelas telah diumumkan.
Di sore hari, kelas akan dipisah ke dalam daftar untuk
berlatih upacara pembukaan. Walau yang sesungguhnya besok. Setelah itu adalah
saat kami benar-benar berinteraksi dengan teman kelas baru, pengenalan diri dan
seterusnya. Kelas sungguhan akan dimulai minggu depan, setelah hari libur setelahh
hari upacara pembukaan.
Seperti yang diduga, Adele berada pada kelas A.
Sejujurnya itu bukan alfabet A namun dari pada huruf
pertama dari penulisan dunia ini, anggap saja sebagai “A”
Latihan seperti upacara pembukaan sungguhan pada heri
selanjutnya terlewati tanpa sesuatu yang aneh terjadi.
Walau ada beberapa murid yang orang tuanya hadir di
upacara, kebanyakan orang tua murid terlalu miskin atau datang dari jauh. Itu
atau orang tua mereka sederhananya tak peduli tentang apa yang terjadi pada
mereka. Tentu saja Adele termasuk dalam bagian terakhir.
Ada juga bangsawan lokal yang hanya menghadiri upacara
pembukaan anak mereka yang berangkat ke Sekolah tingkat lanjut Adorei selagi
menahan diri dari hadir di upacara Akademi Ekland tingkat rendah karena akan
menjatuhkan nama mereka.
Setelah upacara, kelas dengan cepat di pandu menuju ruang
kelas mereka oleh guru wali kelas.
Terbebas dari atmosfir kaku dari repetisi dan upacara,
murid-murid akhirnya memiliki kesempatan untuk bercakap satu sama lain.
Antisipasi dan kegelisahan bertarung satu sama lain
didalam diri Adele. Bisakah ia mendapatkan teman? Dia tak ingin berakhir
seperti yang terjadi di kehidupan lamanya.
“Aku Abe von Burgess dan aku kan merawat
kalian sampai tahun depan. Aku juga akan menjadi pengajar Kelas A untuk tahun
kedua sekolah tahun depan, jadi bila ada beberapa dari kamu yang mana
berkemampuan akan tertusuk lebih lama. Namun untuk yang gagal pada evaluasi
pada akhir tahun akan menjadi perpisahan kita.”
Guru Pengajar Kelas A berumur 30 tahun, laki-laki
bertubuh kokoh.
Dari penampilannya, dia paasti lebih cocok untuk menjadi
petualang tingkat menengah dari Guild Pemburu dari pada menjadi guru. Dia
terlihat seperti penjahat ramping berpengalaman.
Dan “von’ di namanya mengindikasikan bahwa dia adalah
bangsawan. Ini mungkin untuk menjaga gadis bangsawan bodoh yang tak bisa
mengerti bahwa tatanan sosial takkan berguna didalam sekolah.
“Nah selanjutnya, dimulai dari beberapa
pengenalan diri. Semuanya dalam urutan, dimulai dari kau”
“Ya! Aku putra
ketiga dari perusahaan dagang Buick, Marcus. Aku dari kota imperial dan bakatku
adalah .... ....”
Setelah ditunjuk, anak laki-laki paling kiri dari baris yang
depan memulai pengenalan dirinya. Diikuti itu, 30 siswa kelas A, berisi 12
putra dan 18 putri, menyuguhkan pengenalan tradisional berawal dari nama
mereka, asal, bakat, hobi, dan tujuan hidup.
Kelas A memiliki banyak cewek dibandingkan cowok karna
bangsawan rendah mengrim putra mereka ke sekolah rangking tinggi dan putri
mereka ke sekolah tingkat rendah. Ditambah bahwa kebanyakan putra memfokuskan
diri pada seni bela diri, jadi mereka kehilangan penilaian para gadis.
Karna Adele memiliki masalah dalam mengingat wajah, dia melotot
pada setiap murid yang memperkenalkan diri seperti hidupnya bergantung pada hal
tersebut, semua untuk persiapan membuat pertemanan. Murid yang menyadari
tatapannya menjadi gelisah dan nerves.
Sementara Adele benar-benar tak menyadari bahwa ini
adalah kesalahannya.
“Aku Kelvin von Barium dan aku bercita-cita
menjadi kesatria. Aku bagus menggunakan pedang. Hobiku pertarungan pedang.
Tujuanku disekolah ini untuk menjadi lebih kuat.”
Adele merasa cukup terkejut yang mana berbeda dari
pengenalan sebelumnya. Namun hanya sedikit. Tentu saja dia benar benar terlupa
pada fakta bahwa anak laki-laki yang ia pakai sebagai referensi dalam bagian
fisik dalam ujian masuk.
Adele juga tak berhasil menyadari bahwa Kelvin melotot
padanya.
Selagi pengenalan berlanjut akhrnya giliran Adele.
“Namaku Adele. Aku tak punya bakat spesial.
Aku hanya seorang gadis biasa yang bisa ditemui dijalan manapun.”
((((Ngapus!!))))
Semua didalam kelas kecuali Adele berteriak dihati
mereka.
Kelas telah memiliki harmoni dalam rasa persatuan.
Gadis yang mampu mengeluarkan sihir yang sama dengan
sihir yang dikeluarkan gadis yang paling ahli alam sihir, dan tanpa aria.
Seperti juga, gadis ini tidak terburu-buru sebanding
dengan putra kelima keluarga baron yang mana kemampuan atletiknya juga diatas normal,
selagi juga menahan diri agar tak menghancurkan rekor. Dia telihat tak sadar
bahwa ini berarti gestur untuk melindungi kebanggaan pria ini menyerang
baliknya, membuat dia(Kelvin) kehilangan muka, terlihat dia(Adele) itu antara
orang berkepala kosong atau bengis....
Gadis bangsawan yang lulus ujian telah menyebarkan fakta
di kantin dan ruangan berkumpul asrama.
Karna kekurangan pengalaman akting, kebenaran dari
percobaan pemalsuan Adele langsung terungkap. Tak bisa dipungkiri bahwa murid
yang mengambil ujian sebelum dia adalah yang terbaik dalam areanya. Adele,
gagal menyadarinya, percaya bahwa ia tergabung dalam kelas sebagai gadis biasa.
Setelah pengenalan diri dilanjut orientasi. Burgess
menyampaikan beberapa bagian informasi penting yang akan diperlukan untuk
memulai kelas setelah libur besok. Begitu pula dengan pengenalan sekolah, tata
krama dan bagaimana kelas teori dan praktik dilakukan.
Setelah itu dia membebaskan kelas. Hari ini hanya
memiliki kelas dipagi hari, dengan sore dan besok akan menjadi hari dimana
murid membeli kebutuhan dan menyiapkan peralatan belajar.
Namun itu bukan masalah bagi Adele. Dia akan bekerja
besok dan kekurangan uang untuk berbelanja. Barang berharga seperti sabun, buku
catatan dan tinta telah digunakan dengan menggunakan pendapatan sebelumnya
karena itu disebut barang mewah dan cukup berharga. Dan semenit sudah cukup
untuk membeli benda-benda itu.
Gaji hari besok akan disimpan untuk darurat. 2 potong
pakaian dalam yang dia ingin beli harus menunggu giliran.
Selagi dia akan berdri selagi berfikir akan hal itu dia
dikelilingi oleh gerombolan laki-laki.
“Apakah kau ingin belanja denganku,
Adele-chan?”
“Ndak, ikutlah denganku, aku tahu banyak toko
yang bagus!”
“Ndak ikut aku ajah!”
Adele dengan segera menguatkan dirinya....
(Huh? Aku tak
sadar membuat petahananku naik namun bukankan tak terlihat meeka akan
menyakitiku.... dari pada itu, apakah aku populer? Kenapa memang?)
Merasakan sesuratu yang aneh, Adele berhenti berfikir
akan itu.
Sejujurnya, dia tidak menjadi lebih cantik bila dibandingkan
dengan Misato.
Dibandingkan keluarganya yang dikaruniai dengan
penampilan orang biasa dalam beberapa generasi, Misato berwajah tajam yang
lebih cocok untuk wanita kaya. Penampilannya cukup menarik sehingga takkan aneh
bila ia dicari para pencari bakat untuk menjadi model ternama.
Sementara itu wajah Adele kekurangan fitur mencolok
selain kesimetrisannya, membuatnya cukup rata-rata. Dibandingkan kecantikan
mencolok dia memberikan perasaan ketenangan yang kan menenangkanmu....
(Ahh!)
Sekarang Adele mengingat pertunjukan yang dia tonton di
waktu lampau.
Jika menunjukkan bahwa jika engkau membagi banyak orang
secara acaka kau akan mendapatkan wajah rata-rata kebanyakan cantik.
Namun tak berarti kecantikan yang menggetarkan dunia,
namun wajah menggoda yang nyaman untuk semua orang dan mudah diterima, atau
begitulah yang dibicarakan.
Membagi mereka, Merata-rata mereka, Mereratakan
mereka....
Ini salah besar! Harapku agar menjadi ‘Rerata’. Itu akan
berarti menjadi normal, orang tak mencolok yang bisa berampur dengan kerumunan
dan tidak memiliki ‘wajah rata-rata’ cantik.
“Ma-ma’af, aku telah selesai berbelanja!”
Karakter yang tak lahir dari dirinya, Adel yang berwajah
merah menggerakkan sesuatu didalam anak laki-lakai yang menyebabkan kompetisi
mereka lebih hebat.
“Bocah, berrhenti disana!”
Dengan segera gadis seperti ketua kelas menghentikan
laki-laki, Adlele kabur setelah dengan diam-diam berterimakasih pada gadis itu.
Karena, termasuk kehidupan lamanya, sedikit
anak-laki-laki berbicara padanya selain meminta apakah mereka bisa meniru
PR-nya, Adele menjadi ngeri.
Setelah kembali keasrama dan mengunci dirinya di kamar
mandi, dia menatap pada dirinya sendiri di cermin yang hanya sepotong logam
yang digosok.
Dia lebih pendek dari rata-rata dan mewarisi rambut perak
ibunya. Kecantikannya tidak sampai mencuri nafas seperti Misato, namun dia
memberikan perasaan tenang.
(... Populer? Aku
populer?)
Kesadaran ini menyebabkannya tersenyum jahat.
Murid perempuan yang kembali ke asrama dan melihat senyum
itu mengalihkan mata dalam sekejap.
.
.
.
(Salah, Aku! Aku
tak ingin jadi populer! Karena aku ini gadis normal yang mempunyai satu pacar
aja sudah lebih dari cukup! Aku tak ingin dikelilingi cowok-cowok sekarang!)
Adele mengusir pikiran aneh menjauh dengan menggelengkan
kepalanya.
(Namun ini aneh,
Payudaraku kelihatannya sedikit menuju ke sisi kecil...)
Jika mereka awal berkembang, payudara gadis akan mulai
tumbuh pada sekitar umur 7-8 tahun di dunia ini juga. Ketika Misato berumur 8
dia mulai tumbuh, mencapai C-cup pada umur 18. Karna ada beberapa gadis yang
telah berisi cukup banyak di kelas barunya, Adele meragukan bahwa dia rata-rata
pada aspek ini. Kenapa memang ... ?
(Aku tidak cukup
makan dalam dua tahun sejak ibuku dan kakek meninggal jadi mungkin ini
memperlambat pertumbuhanku. Jika sperti ini bukankah aku seperti Elf atau
Kurcaci ... jangan-jangan!)
Adele membeku.
Spesies humanoid di dunia ini berisi manusia, elf, dan
kurcaci.
Apa jika tuhan langsung menghitung mereka semua sebagai
satu ras?
Sekalipun bahwa dia sebenarnya berada dalam rata-rata,
dia agak pendek.
Dan payudaranya menolak untuk tumbuh.
Namun, tidak, pasti ndak jadi. Dibandingkan manusia,
jumlah elf dan kurcaci lebih sedikit, jadi pengaruh mereka harusnya dihitung
kecil.
....normalnya.
Katakan, bila Tuhan tidak mengambil rata-rata dengan
normal.
Sebagai contoh jika kau sudah punya rerata manusia, elf
dan kurcaci dan inginkan rata—rata dari mereka semua, namun itu terlalu menyusahkan
untuk menghitungnya dari kerikil?
Apa bila ada idiot yang hanya mengambil rata-rata dari
rata—rata tersebut karena dia tak mau susah?
Tunggu. Waktu Habis! Berhenti!
“Tak boleh jadi!! Pokoknya tak boleh jadi!”
Pikiran tiba-tiba muncul didalam pikiran Adele selagi
berjalan kembali menuju ruangannya.
(Aku bahagia bahwa
Orcs dan Goblin tidak dhitung sebagai ras humanoid....)
GanGanGanGanGan!
Adel membenturkan kepalanya terhadap dinding koridor dan
hanya bisa dihentikan oleh teman kelasnya setelahnya.
*******************************************