Minggu, 06 Agustus 2017

6 - Make My Abilities AVERAGE

Terima Kasih sudah datang...


Translator         : Zimsakuzai
Source             : Raising The Dead

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
<< | IndeX | >>
*******************************************



6 – Aku si Gadis Biasa 2

Hari Setelah Hari Pertama Adele bekerja.

Hari ini diputuskan sebagai hari ujian untuk pembagian kelas anak bangsawan.

Sekalipun itu bangsawan, hanya anak bangsawan biasa, saudari tiriku Prissy menuju ke sekolah tingkat tinggi Adorei. Anak yang datang ke Akademi Ekland kebanyakan bangsawan miskin, tanpa kesempatan mewarisi, atau berguna sebagai pernikahan politik, atau mereka tidak secara khusus menjanjikan dibandingkan dengan anak keluarga pedagang tingkat menengah. Namun, masih mempersiapkan mereka untuk masa depan dengan membuat hubungan dengan keluarga pedaganng kuat, dan ini situasi dimana gadis harus mencoba menjilat pada putra keluarga pedagang sukses.

Namun, bilamana kau memberi tahu anak berumur sepuluh tahun, mereka mungkin takkan mengerti.

Faktanya, jika seorang anak merupakan bangsawan, dia melihat dirinya berbeda dari warga biasa, dan anak itu biasanya merasa bahwa dia adalah keberadaan khusus.

Untuk Adele, dia merasa bebannya terkurangi karena dia tak begitu mencolok dibandingkan dengan yang lainnya.

Dibandingkan dengan Prissy semuanya diberikan dalam kualitas yang lebih rendah. Ditambah dengan perjalanan sekali dengan kereta barang, pakaian yang digunakan putri bangsawan terendah dan termiskin.

Tambah lagi, setelah insiden dimana dia ”mencuci pakaiannya dengan air .... “

Untungnya itu tak menjadi kusut karena seorang wanita baik meminjamkanku pakaian ganti.

Pertama-tama tes tertulis.

Seluruh sejarah negara, nama raja dan orang berjasa besar, pengetahuan tentang negara tetangga, sikap dan etika, aritmatika, pengetahuan umum, dll....

Pengetahuan Adele sebelum terbangun terbilang mencukupi, pertanyaan lain mudah diselesaikan untuk Adele yang sekarang yang biisa dengan instan mengingat detail. ...Karena keluarga Adele mengabaikannya, Adele menghabiskan kebanyakan waktunya untuk belajar.

Untuk Aritmatika, menggunakan memori kehidupan sebelumnya, tes ituhanya mainan anak-anak.

Adele menyelesaikan masalah menggunakan kekuatan penuh. Untuk memastikan posisinya di kelas teratas. Jika level kelasnya terlalu rendah dia pasti bakal bosan.

Belajar rajin berada dalam kategori ‘biasa’. Walau nanti akan ada seseorang yang nomor satu ketika tes berlangsung.

Kebenarannya, tingkat kelas yang dihadiri diputuskan kebanyakan dari tes tertulis ini.

Susah mengajar jika tingkat siswa di kelas tidak sebanding. Contohnya, ketika siswa SMP dan SMA dicampur bersama pasti sulit untuk mengajarinya dalam waktu yang sama.  

Di sisi lain, kemampuan praktikal berbeda. Kelas hanya dibagi untuk amatir dan ekspert, sangat sulit mengarajari keduanya. Dikarenakan semuanya memerlukan bantuan.

Jika kelas memiliiki orang tercampur dalam amatir ke ekspert, instruktor bisa fokus dalam siapa saja yang memerlukan bantuan dan meninggalkan beberapa hal untuk membantu amatir kepada ekspert.

Terlebih, dengan melihat ekspert mengajari amatir, instruktor bisa memikirkan cara terbaik untuk mengajari ekspert.

Dengan kata lain, di sihir dan bela diri bila kelas tidak dibagi berdasarkan tingkat kemampuan itu tak menyusahkan untuk instruktor. Untuk siswa berkemampuan juga cukup mudah, namun menjengkelkan dan tak efektif untuk perkembangan mereka.


Diatas itu, sekalipun kamu tak bisa menggunakan sihir kamu masih harus menghadiri kelas sihir.

Di masa depan, ada kemungkinan memiliki pengguna sihir sebagai bawahan dan/atau bila mereka menjadi tentara, ada waktu ketika pengguna sihir menjadi lawan mereka. Pengetahuan akan sihir itu diperlukan, sekalipun kau tak bisa menggunakannya.


Setelah tes tertulis adalah ujian kemampuan fisik.

Dia tak memiliki niat mengikuti beasiswa olahraga. Hanya untuk menunjukkan  dirinya sehat dan bisa berpartisipasi dalam kelas bela diri tanpa ada masalah.

Adele dengan cermat mengambil perlengkapan penunjuk. Sangat cermat.

Sangat absolut untuknya agar tak memberikan hasil aneh disini.

Ini karna, Adele bermaksud tuk menjadi “gadis yang paling biasa”.

Ditambah, dia dengan cermat mencatat nilai anak didepannya dan menyesuaikan hasilnya agar cocok dengan mereka. Dengan itu bisa dikatakan dia adalah gadis biasa.


Dan terakhir diujikan adalah sihir.

Tiga puluh persen orang bisa menggunakan sihir. Orang yang bisa hidup dengan bergantung pada sihir hanya satu dari tiga. Dengan kata lain sekitar sepersepuluh populasi. Untuk sisa dua dari tiganya yang bisa menggunakan sihir seperti cahaya untuk kemping atau tak perlu membawa botol air. Ada cukup kenyamanan pada itu.

Bila mana Adele yang belum terbangun, jika dia berlatih sungguh-sungguh dia mampu mencapai 10% itu di masa depan, dalam beberapa tingkat. Namun bahkan didunia ini ada beberapa orang yang diberi karunia. Omong-omong bila Adele menaiki kereta yang melewati gurun, jika sesuatu terjadi dia memiliki kesempatan lebih besar untuk kembali hidup-hidup.  Walau sihir hanya cukup untuk menjadi sumber makanan.

Tetapi, sihir Adele hari ini ....


Untuk keselamatan, akan bagus bila tak berlatih saja.

Tapi lalu ini bakal tak asik. Karena itu tidak buruk untuk berusaha. Aku ingin berlatih bahkan hanya sedikit. Ditambah lagi, jika aku berpura-pura tidak bisa sama sekali, ketika aku dengan ceroboh menggunakannya, masalah akan datang dan aku akan masuk ke dalam situasi menakutkan yang tak bisa dipungkiri.

Akhirnya, Adele bisa menggunakannya sebelumnya, jadi diharapkan ini pasti merupakan keputusan yang bijak.

Adele yang berfikir begitu, dengan cermat memperhatikan sihir yang digunakan orang didepannya seperti dengan cermat meregulasi percobaannya untuk bisa kira-kira sebanding.

(Karena kekuatan 1/6800, dan kekuatan rata-rata manusia, aku akan mencoba sekitar 1/10.000, dengan baik menyetel dan menurunkan itu sampai kekuatan yang sebelumnya!)

Basun!

Fireball yang benar-benar berukuran benar terbang, dan Adele menghela nafas lega. Kau tak bisa memanggil itu mantra bola api, itu pada tingkat yang sama dengan batu bara yang terbakar.

... Tetapi semua orang termasuk guru menatap Adele, dengan mulut setengah terbuka.


 “Itu, sihir tanpa aria ...”

 ( .... Ah, aku lupa sama arianya ... )

Sebetulnya rapalan aria tak diperlukan selama gelombang fikiran tersampaikan. Bagi orang yang tak bisa menggambarkan bayangan logis tentang penggunaan kimia, energi dan perubahan molekul. Aria (Swirl flame,  gather and become one to smash the enemy!) menjadi diperlukan unntuk mengirimkan gelombang fikiran. Akhirnya, lebih mudah diteriakan keras untuk membuat maksud yang jelas.

Tentu saja, walau juga memungkinkan merapal dikepalamu, Tapi kemudian gelombang fikiran menjadi memanaskan kepalamu dan menruntuhkan kekuatan pemancaran secara drastis, karena rapalan di kepala tidak mempengaruhi pada waktu untuk melemparkan sihir. Itu kebanyakan digunakan untuk serangan kejutan.

Adele hanya membayangkan hasil fenomena, dan semuanya terjadi dengan instan tanpa memberi waktu untuk bekedip. Selesai dengan kekuatan mirip dengan orang sebelum dirinya.

Dan walau sama kekuatannya, menjadi ‘tanpa mantra’ itu sendiri berarti cukup berbeda untuk orang di dunia ini.

Hal bagus bahwa orang yang melihat hanya mengerti bahwa ia melakukannya tanpa mantra, namun begitu saja cukup untuk menunjukkan bahwa Adele adalah master yang melampaui umurnya.

 ( Ara, aku melakukannya lagi...

Tidak, namun bukankah ada banyak orang yang bisa menggunakan sihir tanpa mantra? Semua orang hanya tak menggunakannya.... ini berarti bahwa aku hanya bagus dengan sihir bola api, dan hanya bisa digunakan dengan terburu-buru tanpa aria! Aku hanya gadis biasa! Yes!)

Murid baru tiba-tiba mulai berbisik satu sama lain, selagi guru-guru melihat mereka, mereka semua memberikan tatapan terkejut melayang di muka mereka. Ini sesuatu yang  mungkin akan kudengar terus mulai dari sekarang.

Setelah lanjut tanpa masalah berarti, ujian kemampuan muncul di akhir, murid di lapangan pelatihan mulai buban. Adele pulang ke asrama.

----------------------------------------------------------------------------------------------

Namun ditempat latihan ada satu anak laki-laki tersisa.

Putra kelima keluarga baron miskin, Kelvin von Barium....

Keluarga Barium miskin. Walau miskin, Baron sukup jantan dan memiliki tiga putra dan satu putri dengan istrinya, ditambah dia menyerang  pelayannya dan mempuanyai dua putra dan putri lain dari pelayan tersebut.

Baron, yang tak pilih-pilih ketika berhubungan dengan perempuan, setidaknya bukan orang yang tak bertanggung jawab akan itu. Pelayan terus menerima bayaran dan dia memberikan anak-anak tempat tinggal yang hangat, dan mereka hidup di mansion yang dibeli seperti mereka adalah anak legal. Istri asli tak pernah merawat anak-anak dengan kasar, dan mencintai mereka dengan baik umpama mereka adalah saudara dari anaknya sendiri.

Namun, disayangkan bahwa mereka miskin.

Walau anak istri asli dikirim ke sekolah tingkat tinggi Adorei, tak mungkin untuk membuat cukup uang untuk anak pelayan menjadi sama-rata.

Anak tertua menjadi kepala keluarga. Anak kedua sebagai jaga-jaga  bila sesuatu terjadi pada yang tertua. Anak ketiga akan menjadi kesatria atau penjaga imperial, mungkin berada pada rangking atas, bagus sebagai tawar-menawar, jika sesuatu terjadi dengan mulus dia bahkan bisa menikah pada keluarga baron atau viscount. Harapan itu ada pada mereka.

Jika mereka tumbuh dengan penampilan baggus, gadis akan menjadi menantu dari putra pedagang kaya atau keluarga bangsawan . Untuk menambah kemunkinan terjadi bahkan sedikit, mereka diberangkatkan ke instirusi edukasional lebih baik bahkan bila keluarga harus bekerja keras.

Untuk alasan tersebut, menuju Akademi Ekland yang mana kelas rendah, akan terjadi pada kakak Kelvin si putra keempat dan dirinya. Itu yang bisa kau duga.

Namun, putra keempat punya bakat tinggi dalam sihir.

Cukup bakat untuk menafkahi dirinya, atau mungkin, cukup berbakat untuk menjadi Penyihir Istana Imperial.

Diputuskan bahwa putra keempat akan dengan cepat dikirim ke sekolah lanjutan Adorei, akhirnya hanya satu yang menuju Akademi Ekland adalah Kelvin.

Dengan tujuh saudara dan saudari, hanya dia.

Kenapa! Untuk alasan itu!

Kelvin meluapkan dendamnya pada ketidakadilan dunia, perasaannya berkecamuk.

Namun, dia mengerti secara rasional itu tak bisa dipungkiri. Tak ada jalan lain.

Tekanan finansial untuk mengirim anak ke Sekolah tinggi bukan berarti sedikit.

Termasuk biaya masuk, biaya belajar tiga tahun, biaya bahan pengajaran, biaya makan, biaya tinggal, biaya seragam, dan sangu untuk tujuh orang.... Semuanya tak bisa tercukupi. Mungkin mereka masuk kedalam kesulitan pada biaya sekolah anak keempat.

Namun, Akademi kelas rendah hanya sekitar 1/10 dari Intitusi lanjutan, ketika dibandingkan. Dan lagi dia adalah putra dari pelayan.

Istri sah, tanpa komplain atau niat buruk, meminta ma’af. Jika dia komplain tentang itu, dia bakal dihukum.

Baiklah, lalu aku akan menjadi yang terbaik!

Aku akan menjadi yang terkuat dan menunjukannya pada sekolah tinggi!

Aku percaya diri dengan tubuhku yang telah kakak latih. Pertama, aku akan menunjukkan kekuatanku dalam ujian masuk!

Kelvin berfikir begitu, Namun kenyataannya....

Setelah dia memberikan catatan terbaik lalu gadis yang melotot pada nilai itu memberikan rokor yang sama dan memberikan lari terbaik.

Walau dia melakukan yang terbaik untuk memecahkan batasnya, gadis yang menatapnya menangani dangan angka yang sama.  Terlebih, walau dia bisa tambah lagi, dia tiba-tiba berakting bahwa dia lelah tiba-tiba dan berhenti pada angka yang sama dengan ia.

Lempar lembing, lompat jauh, dan push up semuanya sama. 

Semuanya berhenti semuai dengan rekorku. Walau aku masih terlihat sedikit lebih banyak.

Terlebih, menggunakan sihir...!

Asem pare! Tompel kuda! Sikil Komodo!

Jangan anggap enteng diriku!

Kan kulampaui dia, kan kulampaui gadis itu!
 
Kelvin von Barium.

Pada waktu itu tujuan kehidupan sekolahnya untuk tiga tahun kedepan telah diputuskan.



UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
<< | IndeX | >>
*******************************************