Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
29
– Melebihi Drama Tanpa Akhir
Setelah menikmati drama mengabaikan sepanjang waktu, Aku mulai percakapan.
“Uhm.... Kamu dipanggil gimana... kuyakin bukan Sulur
dada-rata (Tsuru
peta).... jadi.... ‘Tsuru tsuru peta peta’?” (Arge)
“Aku tak sudi dipanggil ‘Tsuru peta’ sama gadis dada-rata
kayak kamu” (???)
Memang aku tak punya dada, atau jika aku mencoba aku bisa
merasakan sedikit namun aku gak peduli. Pihak lain sepertinya mikir beda.
“Jika kau tak suka, beritahu namamu.... Kenapa kau tak
katakan dari awal?” (Arge)
“Sekarang, Aku orang jahatnya? Namaku adalah Chrome! (クロム: kuromu) Chrome Crime!! (クロム・クライム: kuromu kuraimu) Aku ‘Angin Terkutuk Chrome (Cursed Wind Chrome
: 呪い風のクロム : Noroi-fū no kuromu)” (Chrome)
“Angin Lalim Chrome?” (酷い風邪のクロム:
Hidoi kaze no kuromu?) (Arge)
“Kau sedang main-main, bukan? Kau bermaksud begiku, kan?”
(Chrome)
Bukan, Aku tak pernah mendengar nama tersebut, Aku ga
maksud, namun tak masalah.
Chrome-san mati-matian bergerak selagi meneriakkan
macam-macam hal, namun paling bagus dia hanya bisa mengoyangkan akar, Gadis
yang terhenti gerakannya seperti cincin kunci.
Walaupun dia sepertinya mencoba memotong akar alakadanya
dengan menggunakan sihir angin, namun sekalipun kamu terus-menerus merapal,
Blood Arm > Akar takkan mendapatkan kerusakan.
Karena akar dibuat cukup keras, tak mungkin dipotong.
Benda itu sekokoh kabel baja.
“Tsk, Apa sih ini?! Kenapa tak bisa kupotong?” (Chrome)
“Itu dibuat khusus, jadi tak bisa di potong dengan segitu
saja?” (Arge)
Karena ini dibuat dengan skill khusus, tak masalah darah
apa yang digunakan, sekalipun darah Minotaur. Kekuatan bergantung pada tingkat
Blood Arms.
Kemudian, Chrome-san bekerja keras selama beberapa waktu,
namun dia mengerti bahwa tak mungkin untuk melakukan apapun, Dia perlahan-lahan
menjadi tenang.
“Gu, ku ~u~u …” (Chrome)
“Aku bisa menurunkanmu, gantinya bisakah kau berjanji dua
hal?” (Arge)
“Ap, apa itu...” (Chrome)
Dia tak merasa ingin berbicara awalnya, naun dia mulai
mendengar dengan patuh.
Aku penasaran apakah drama mengabaikan bekerja dengan
baik.
Aku berencana meninggalkannya pada Oswald-kun jika dia
tak ingin berbicara. Jika begitu, aku juga paham apa yang akan terjadi padanya,
jadi bagus dia mau mendengarkanku. Melihat manusia dibunuh itu tak baik buat
kesehatanku.
Aku tak tahu banyak tentang Pemburu Gelap. Aslinya, itu
kehendak diri, dan menyusahkan untuk berangkat dan melihatnya sendiri. Bila aku
tak melihatnya sendiri, walau mereka mati, hatiku takkan terluka, jadi kan
kuabaikan.
Dengan kesimpulan itu, Aku berbicara dengan Chrome-san.
“Hal Pertama adalah kamu takkan melukai hutan ini lagi,
dan sisanya.... membiarkanku meminum darahmu?” (Arge)
“Darah... darah bukankah itu....?” (Chrome)
“Yep, aku vampir, jadi aku butuh.” (Arge)
Aku belum merasakan imbas blood sucking, masih aman untuk
beberapa hari sekalipun tak minum, namun aku ingin menyuplainya dengan benar kapanpun
ada kesempatan.
Bau dari ‘darah tua’ yang kurasakan darinya terlalu kuat
untukku mengerti bau darahnya, namun pastinya ras dia manusia. Jika itu darah
manusia, pasti lezat.
Jika aku bisa memimun darah orang lain selain
Felnote-san, aku hanya akan meminum sedikit. Bila terlalu banyak aku pasti
telah sukses menjadi vampir.
“Omong-omong namaku Argento Vampear dan kau bisa panggil
aku Arge.” (Arge)
“Vampir … Argento … Vampear …” (Chrome)
Chrome mengulang ras dan namaku selambat bola
menggelinding, jika begini terus aku pasti bakal tertidur.
Aku bisa melihat wajahnya karna dia bergelantung
disekitarku. Dia menjadi berkeriput diantara alis dan terlihat sedikit
merengut. Aku ingin melebarkannya dengan jempolku.
“...Mengerti, tolong turunkan aku.” (Chrome)
“Baiklah, segera datang.” (Arge)
Kumanipulasi akar darah dan menurunkan Chrome-san ke
tanah.
Karena dia seorang gadis, Aku lambat dan sopan
menurunkannya agar tak melukainya. Aku menurunkan jadi dia bisa duduk dibanding
berbaring di tanah.
Lalu aku melepaskan Blood Arms. Akar yang mengikatnya menghilang
tanpa bekas.
Aku juga memikirkan kemungkinan ia kabur setelah
dilepaskan, namun tak ada hal begitu. Setelah melihat bahwa rantai telah
menghilang, Chrome-san menatap wajahku sebentar lalu menoleh kearah lainnya.
“... Apakah aku dibenci?” (Arge)
“…mm” (S.T.N: Knapa lama sekali kau) (Chrome)
“Nya !?” (Arge)
“N ~tsu !” (S.T.N: apa maksudmu Nya?) (Chrome)
“Ya?” (Arge)
“Kau tak mengerti setelah melihatnya! Kamu ingin minum
kan, jadi cepatlah!” (S.T.N ; Baka, kamu ga maksud bahkan setelah kuperlihatkan
leherku, jika ku ingin minum cepatlah, jangan buat gadis menunggu di posisi
ini) (Chrome)
Oh aku paham.
Kelihatannya dia menolehkan wajahnya dariku, namun dia telah
siap karna dia telah menunjukkan lehernya.
... Aku tak perlu menggigitnya untuk minum bukan.
Itu terjadi setiap waktu. Permana, aku membiarkan
Felnote-san menuangkan darah menuju cangkir teh. Semua tak apa-apa semala aku
bisa minum. Itulah kenapa aku berkata “biarkan aku minum” dibandingkan “Biarkan
aku menghisap darah kau”.
Namun, pihak lain kelihatannya menyiapkan diri untuk
digigit. Karena aku melewatkan kata-kata untuk protes, dia dalam diam
menengokkan kepalanya dan menungguku.
Kau hanya perlu melukai jarimu sedikit. Kufikir tuk
berkata begitu, namun selagi aku menatap leher Chrome-san, Emosi muncul dari dasar
hatiku.
Lehernya langsing dan terlihat sangat halus. Kulit yang
terlihat cantik dan cerah serta sirkulasi darah yang bagus.
Emosi aneh mendidih hanya karena melihat lehernya. Itu
Rasa Lapar.
Berbeda dari merasa lapar ketika imbas blood sucking
muncul. Mirip dengan tipe lapar ketika favoritku didepanku. Perasaan sederhana
akan kelezatan.
... Sepertinya Enak..
Selagi ku berfikr
begitu, aku menekatinya dengan pergerakan yang sangat alami.
Pihak lain tak mengatakan apapun. Takkan kubiarkan
kesempatan ini terlewat.
Selanjutnya, aku takkan menahan. (T.N:Itadakimasu)
Selanjutnya, aku takkan menahan. (T.N:Itadakimasu)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++