Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
34
- Kepercayaan diri pada kaki
“N, n~ n…n… afu ~uu~u…… aku ngantuk~” (Arge)
“Argento, bukankah kau baru aja tidur?” (Neguseo)
“Aku masih kekurangan tidur setidaknya dua belas jam, aku
butuh setidaknya sebanyak itu jika aku tak ingin merasa ngantuk.” (Arge)
Untuk suatu alasan, Neguseo berhenti. Setelah mendengus
dari hidungnya, dia mulai berjalan lagi.
Apakah aku berkata sesuatu yang aneh?
Bahkan walau aku tertidur. Neguseo akan bergerak sesuai perjalanan,
hanya bergerak ketika aku bangun takkan bisa menjadi ideal. Sekarang kufikir akan itu, karena angin yang
berhembus dari padang rumput sangat nyaman, itu menjadikan cuaca yang sempurna untuk
tidur siang. Baguslah aku bisa tidur lebih banyak.
“N, fu ni…yu~”
“Apakah kau ingin tidur lagi?”
“Jika ada sesuatu... Bangunkan aku...”
“Sebentar, Argento.”
“..ada apa?”
Seperti ketika aku menyelam, pikiranku menenang, Suara Neguseo
membangunkanku. Aku masih sedikit ngantuk mendengarkan suara rendah dan tenang
Neguseo, namun jika ia ingin aku menunggu, Aku tak apa berbicara. Walau dia
kuda, aku bisa berbicara dengannya berkat skill translasi.
“Bisakah kau melakukan Blood Contract padaku juga?”
“Tentu saja... tak apa, tunggu sebentar.”
Walau aku tak tahu mengapa Neguseo ingin aku
melakukannya, aku masih menyetujuinya. Karena peningkatan kemampuan,
kelihatannya cukup menguntungkan. Khususnya pada peningkatan kekuatan fisiknya,
jarak dia yang bisa ia tempuh ketika aku tidur akan meningkat. Jika dia bisa
meningkat dengan ini, Aku benar-benar bahagia.
Dengan ringan menggigit jariku, cukup dalam untuk
meninggalkan potongan, aku membiarkan tetesan darah ke punggung Neguseo. Dengan
ini, yang aku perlukan hanya mengatakan kata kunci.
“Contract of Blood” (Arge)
Seperti yang terjadi pada Oswald-kun, aku bisa merasakan,
sesuatu yang seperti keberadaan yang bersama antara kami, seperti kemampuan
kami terhubung. Berbeda dengan kapal, Pisces, jika kau menggunakan blood
contract pada makhluk hidup, kau bisa merasakan keberadaan mereka dengan kuat,
seperti mereka menyadari kamu.
Perasaan yang aneh; agaknya kami bisa saling mengerti
perasaan dan kondisi fisik satu sama lain.
Omong-omong, Oswald-kun sedikit lelah, namun kurasakan
dia baik-baik saja, jadi kukira dia sedang berlatih sekarang. Dia berharap
mengatasi masalah kecepatannya, namun itu bergantung padanya.
“HM!” (Neguseo)
Berbeda dengan Oswald-kun, Neguseo tidak melebih-lebihkan
perubahannya.
Dengan selangkah di tanah dan giliran dengan keempat
kakinya untuk memastikan kondisinya, dan mengeluarkan kata, perubahan selesai.
Cara yang keren mengecek dirinya.
“Apa kau puas?”
“Terima kasih banyak, Argento. Aku bisa lari lebih cepat
sekarang.”
Oh, apakah itu alasannya?
Aku merasa sedikit bersalah tak memberikan kompensasi
untuk tumpangannya, jadi Arge bahagia bila dia puas. Setelah menutup luka jari
dengan menyentuh luka dan berkata “Sakit, Rasa Sakit, pergilah jauh-jauh”, aku
menutup mataku, Yah, akhirnya waktunya untuk –Huh?
“-Argento” Neguseo
berkata.
“Ya, aku menyadarinya.”
Aku mencium sesuatu terbakar, aku bisa mencium beberapa
hal, namun salah satu yang lebih kuat adalah...daging. Jarak penciuman kuda
lebih kuat dibandingkan manusia. Bisa dikatakan juga pada Vampir. Bau yang kami
sadari ditularkan satu sama lain tepat ketika kami merasakannya. (Blood
Contract bisa menyebarkan informasi.)
“Apa yang ingin
kau lakukan?” Dia bertanya.
“Ini menyusahkan...”
Aku sungguh ingin mengabaikannya, namun ini bukan hanya
api...
Walau akan mengganggu, setidaknya akan aku cek. Ketika
kami mendekat, Aku mencoba melihat sekitar, selagi aku tak bisa melihat api
atau asap. Aku bisa melihat tanah yang menhitam pada jarak yang jauh, abu
menyebar ke hutan seperti telah diterbangkan. Disekitar tanah terbakar aku bisa
melihat rumput berkurva, menjadi pendek karna panas.(Kuzai : Rumput yang
atasnya layu tapi bawahnya masih hijau)
“Kelihatannya
kebakarannya telah lama terjadi.” Ku berkata.
“Ah, lalu okay kita tinggalkan begini?” (Neguseo)
“Karna aku mencium asap, aku akan mengecek apakah tu
sudah hilang dengan baik atau tidak, karna akan berbahaya.” (Arge)
“Aku pergi kesana juga?” (Neguseo)
“Apa kamu keberatan, Neguseo?” (Arge)
“...Baiklah.” (Neguseo)
Jika aku mengeceknya sendiri, akan sedikit membuat
frustasi, namun karna dia memiliki kaki yang dibanggakannya, jadi sedikit tak
menyakitkan. Neguseo berjalan menuju tanah hitam, menghembuskan hidung besarnya
seperti manusia menghela nafas.
Jika dia tak suka, kenapa dia tak mengatakannya? Ekspesi
manusia lebih mudah dimengerti dari pada kuda. Lalu, jika dia manusia, aku akan
mengubah permintaanku dari duel itu, menjadi dimana dia akan merawatku.
Buruk karna dia bukan manusia...
“Argento,
kurasakan kau berfikir aneh-aneh.” (Neguseo)
“kufikir Neguseo adalah kuda yang baik.” (Arge)
“Hmm, benarkah?” (Neguseo)
Apa dia marah? Kurasakan tubuhnya bergetar sebelum
tiba-tiba berakselerasi, kakinya bergerak tak wajar menuju pemandangan yang
kita lihat dari jauh (Kuzai : Neguseo ini, dia jadi malu karna dipuji??”)
Hal pertama yang aku fikir ketika melihat sekitar adalah
“Indah”. Abaikan tanah yang menghitam, sisa tempat itu didekorasikan dengan
banyak bunga, semuanya unik sampai dimana aku tak bisa memikirkan namanya.
Ketika melihat kebun bunga unik yang menghitam. Aku
menyadari masih ada yang masih terbakar, bekasnya membuat kesan bahwa api hanya
membakar targetnya. Melihat lebih teliti, nampaknya rumput disekitar tanah hitam
masih sehat, jadi tak ada yang terlihat kering. Seperti disebabkan oleh api,
dari pada menyebar secara wajar.
“...Kelihatannya
terbakar dengan tak wajar?” ku bertanya.
“Mungkin disababkan oleh sihir?” (Neguseo)
“Bahkan kau mengerti hal begituan?” (Arge)
“Kau yang tak peka.” (Neguseo)
“Memang, aku tumpul, bentuk dari ketumpulan, dan aku
adalah sinonim dari orang malas.” (Arge)
“Aku tak berkata begitu!” (Neguseo)
Aku pergi dari Neguseo dan berjalan menuju tanah
terbakar.
Jika aku mengkonsentrasikan kesadaranku, aku merasakan
kulitku berdenyut. Terasa seperti berjamur, jadi terasa menenangkan.
...Sisa sihir?
Inikah yang Neguseo rasakan?
Aku ingin bertanya, namun Neguseo telah pergi jauh
memakan rumput yang masih segar.
Mengganggu orang makan itu buruk. Jadi kuputuskan
meninggalkannya sendiri.
...Apakah bau daging terbakar berasal dari ini?
Melihat sekitar aku menyadari beberapa bagian berbentuk
manusia dari arang yang terbakar di tanah. Mungkin mereka pernah menjadi
makhluk hidup.
Walau mereka rusak, aku masih melihat bentuk tubuh. Walau
tengkorak mereka mirip seperti anjing. Daripada manusia, mungkin aku bisa
menyebutnya manusia serigala?
Mereka miripp kayak kobold yang aku lihat di hutan, namun
kobold disana hanya setinggi pinggangku (Kuzai : Jadi Kobold Cuma 50-70cm?
Serius?). Tubuh didepanku lebih besar, meninggalkan mayat yang tinggi. Walau
lebih pendek dari manusia dewasa.
Sesuatu yang mirip manusia dibakar habis, meninggalkan
hanya tulang-tulangnya. Cukup ringan bahwa mayat itu berpindah sedikit karena
angin berhembus. Menunjukkan betapa rusaknya mereka, aku bisa mengira-ngira
kekuatan api yang digunakan pada mereka.
“Hmm……” (Arge)
Aku menyadari bau binatang bercampur dengan bau terbakar.
Bukan dari arang didepanku, ini lebih segar, atau masih segar. Jika aku
berkonsentrasi pada aroma ini, aku mungkin mencari sesuatu~
“N nya?” (Arge)
Ketika aku memfokuskan diri, bau terbakar menyerang
indraku, dan api tiba-tiba mengenaiku secara langsung. (T.N: panas, panas
seperti angin musim panas, membuatku begitu terkejut)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++