Sabtu, 01 Juli 2017

Bab 13 Arge

Terima Kasih sudah datang...
Tl : Zimsakuzai
Source : Imouto site
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
<< Arcient | Index | Modern >>
-------------------------------------------------------


13 - Ero KInoko-san


Dia datang dengan kasar.

 “Apakah kamu Saint of Miracle?”

Orang biasanya datang kemari untuk menyembuhkan penyakit mereka, namun orang ini telah memotong antrian.

Orang liar aneh datang!

 “.... Aku tak punya maksud memanggil diriku Saint, tetapi beberapa memanggilku itu dengan semaunya.”

Orang seperti ini biasanya didiamkan dengan segera. Tetapi hari ini, tak ada yang bergerak. Faktanya tidak ada yang komplain. Malah semua orang di kota ini minggir dari jalannya.

Orang aneh ini ditemani oleh dua orang, Ksatria berarmor yang terlihat kuat dan wanita berambut hitam yang punya pedang di pinggangnya.
 

Awalnya, kukira karena intimidasi temannya yang membuat orang minggir, tapi sepertinya berbeda.

 “Itu penguasa...”

 “Hey, penguasa datang.”

 “Siapa yang melepaskan orang mesum itu? (Candaan bahwa dia harusnya tinggal di rumah, bukan pergi mengambil istri lain)

 “Ibu, lihat, disana ada penguasa”

 “Jangan lihat, kamu bisa hamil!!” (Jangan tanya, aku tak mau ngasih spoiler”)

Ah, aku mengerti siapa kamu dari bisikan warga kota.

Aku benar-benar menghargai bahwa Zeno-kun memberitahuku tentang penguasa pecinta wanita, jelas info itu benar dari reaksi warga kota. Penguasa aneh melihat padaku dari kepala sampai kaki. Hari ini panas, jadi aku tak menggunakan kerudungku, jadi wajahku terlihat. Setelah dia selesai memeriksaku, penguasa mulai bebicara.

 “Kamu sungguh cantik...”
 

“Ha, Thanks, Uhm.... Mesum Jamur-san” (Ero kinoko-san)
 

“Siapa itu Mesum Jamur!?”

Dia punya gaya ramput seperti jamur, jadi aku memanggilnya dengan nama-terdengar-masuk-akal “Ero Kinoko”. Sekalipun arah pandangku tak jelas, Aku bisa memberitahu bahwa aku sedang ditatap.

 “.... Mungkinkah Jamur Mesum-san lebih baik?
 

“Apakah kamu hanya memutar kata-katanya?”
 

” ” “Buffu” ” “  (suara orang-orang menahan tawanya)
 

“Apa yang kalian tertawakan!?”
 

” ” ” Hahahahaha ” ” 
 

“Jangan menertawaiku!!”

Oh, baiklah. Karena polanya terlihat familiar, tak dipungkiri bahwa dia manusia dari “jenis itu”.
 

Selain itu, pihak lain sangat marah untuk suatu alasan. Dia menendang armor dari kesatria berarmor dan mengancam penduduk yang tertawa terbahak-bahak, melempar kemarahannya. Hanya kesatria dan aku yang tak tertawa padanya, wanita yang menunggu disampingnya canggung berkata

 “Kamu tak perlu begitu marah... Kenapa kamu tak memberitahukan namamu bila kamu tak ingin dia memanggilmu begitu?”
 

“Apa situasi mengerikan ini salahku!? Aku pemilik kota ini, namaku Samaka Swaro! Aku telah ditetapkan ke tanah Alrescha oleh raja!”
 

“Begitukah? Aku Argento Vampear, jadi apa yang diinginkan Samaka-san dariku?” 

“Argento.... Kamu, maukah jadi istriku?”

.... Dia datang dengan lemparan lurus.

Kalimatnya berupa pertanyaan, namun dari aksinya, aku merasa malu dibandingkan muak. Kesatria berarmor dan wanita yang meletakkan tangannya di pedang memberikan impresi bahwa tak ada kemungkinan untuk kabur. (Wanita yang menyiapkan pedangnya adalah kebiasaannya untuk melindungi tuannya, mereka ingin mengamankannya walaupun dengn kekerasan, mereka akan meminta ma’af nanti) Samaka-san yang ragu mulai mendekat, mencoba menonjolkan wajahnya, yang mana dia paling roman. Tiba-tiba dia berhenti dan mengambil langkah mundur.Terlihat dia khawatir dengan bau nafasnya, itu beraroma menyegarkan seperti obat. Setelah mengecek nafasnya, dia maju dengan Kabe don.  

 “Kamu takkan diperlakukan dengan buruk”

Dia meletakkan satu tangan di dinding dan dan daguku dengan tangan lainnya, dia menyerangku dengan teknik spesial combo yang digunakan untuk mendapatkan gadis.

.... Apa yang harus kulakukan, jantungku tidak berdebar.

Saat aku mengerti apa yang ia ingin lakukan, daya tarik dari tekniknya berdasarkan eksekusi dan rasa dari wanita yang dituju. Ini akan benar-benar nyaman jika ini datang dari seseorang yang kamu suka.
 

Sejujurnya, wajah Samaka-san tidak buruk. Setidaknya kamu tak bisa mengatkannya jelek. Gaya rambut yang mana gabungan dari topi berwarna hitam seperti jamur yang mengkilap bagaimanapun kamu melihatnya. Tambahan dari topinya banyak bulu mahal menutupi banyak wajahnya, membuat area wajahnya terlihat kecil. Wajahnya atau topi terlihat seperti tubuh utama.
 

Pakaiannya bisa dikatakan sebagai armor ringan, namun banyak dekorasi yang terlihat tak berguna. Seluruh keseimbangan dari pakaiannya buruk. Terlebih, kenapa dadanya terlihat, Mengapa dia berfikir itu terlihat bagus?
 

Seluruhnya, Aku fikir dia itu tipe “pria sungguh tampan namun seseorang yang kamu fikir kikuk untuk bersama”.

 “Ano desu ne.....”
 

“-Arge, apa yang salah?”

Mendengar keributan, Felnote-san keluar dari rumah. Dadanya bergetar. Felnote-san terlihat tak paham saa dia melihat Samaka-san, yang sedang kabedon padaku ke dinding rumahnya, Dia membelalak pada Samaka-san denga mata marah yang jelas.

 “Samaka... Apa yang kamu lakukan pada anak itu?”
 

“Felnote-dono, tidak.... tunggu, Aku hanya melamarnya.”
 

“Kamu tidak puas dengan tiga puluh empat istri?”
 

“Sekarang tiga puluh enam.”
 

“Itu tambah buruk!!”

Entah bagaimana, mereka mengenal satu sama lain. Namun, nada bicara Felnote-san tidak mengandung sedikitpun rasa pertemanan.

.... Tiga puluh enam istri, itu harem yang tak patut.

Walaupun aku tak marah dengan itu, Kufikir dia punya banyak istri sekarang. Ada kemungkinan bahwa dia memaksa untuk bersamanya, tapi buruk untuk berfikir tentang itu tanpa mendengar langsung dari orangnya.
 

Samaka-san tidak terlihat takut dengan kemarahan Felnote-san, mengangkat pundaknya dengan ringan.

 “Fuu... Felnote-dono, Apa yang kamu lakukan di tempat ini?”
 

“... Karena aku buta, Aku telah mundur, bukankah kamu telah mendengarnya?”
 

“Aku telah mengetahui bahwa matamu sudah tersembuhkan. Aku bahkan menerima laporan, raja sendiri memintamu untuk kembali... Apakah itu benar, mantan wakil-komandan Pasukan Ketiga Orde Kerajaan?”
 

“… “

Aku terkejut bahwa Felnote-san itu dari Orde, dan punya pekerjaan bergengsi.
 

Aku menyadari bahwa dia selalu sibuk, jadi dia adalah orang besar. Mungkin dia menundukkan kepalannya ke beberapa tempat untuk menolak perintah Raja. (TL : Great Person : Orang Besar : Pejabat/Perwira)


Melihat sikapnya sekarang, Aku mengerti bahwa dia tidak keberatan untuk kembali. Diatas itu, dia juga merasa bersalah menolak permintaan dari raja. (Eng TLN : She still loyal to the king but she found a vampire she interested in ^_^ )

Tetapi, situasi sekarang ini buruk. Felnote-san benar-benar marah.
 

Dia adalah orang yang serius. Dia takkan menyerah sampai lawannya menyerah. Kepribadian ini tak cocok untuk berkelahi.
 

Disisi lain, Samaka-san bicara dengan tenang, jelas dia sedang unggul dalam percakapan. Kata-kata yang dikatakan ke Felnote-san juga mendingan, jadi bisa kusimpulkan dia takkan mau mendapatkan kata ‘tidak’ dariku.
 

Zeno-kun berkata bahwa kota pelabuhan Alrescha adalah kota perdangangan penting d negara ini. Samaka-san pasti cukup kompeten untuk diberikan kepercayaan dalam peran penting ini oleh raja
 

Sekalipun, dia punya indra yang buruk akan pakaian dan mesum pecinta wanita, juga Samaka-san takkan diberikan posisi penting oleh raja jikalau tak familiar dengan politik dan ekonomi.
 

Militer dan Politik. Dua orang yang benar-benar berbeda dalam keahlian sedang bertarung sekarang dan sekarang keuntungan berada pada pihak Samaka-san
 

Apa kamu akan lakukan saat bertarung di keahlian area lawan? Dia adalah orang yang serius.

... Apa yang harus kulakukan?

Jika aku fokus pada indra penciumanku, wanita yang dekat dengan Felnote-san dan Samaka-san punya perasaan ‘kuat’ dibandingkan lainnya. Aku bisa mengerti dengan Blood Reading dan aroma darahnya.
 

Felnote-san itu temanku, aku takkan lari tanpanya.
 

Tetapi, menyebalkan jika aku bisa lari dengan dia. Lawannya penguasa kota ini, dan Felnote-san kemungkinan besar akan bertahan.
 

Disamping itu, aku tak bisa mencium aroma darah Samaka-san, jadi aku tak bisa menilai kemampuannya.
 

Dari tubuhnya, terasa cukup manis. Mungkin parfum, tapi bau busuk itu terlalu kuat untukku membedakan bau darahnya. Jangan berlebihan melakukannya.
 

Aku bisa membacanya jika levelnya lebih tinggi tetapi Smell Enhancemen Skill-ku hanya level 1.
 

Tak bisa mengira derajat kesulitan dari kemampuan untuk mengerti,jadi akan buruk bila bergerak dengan kurang hati-hati.

 “...Sekarang, kita tak bisa berbicara dengan baik disini. Bagaimana dengan minum teh?”
 

“Baiklah, Ayo kekediamanku, Argento. Kita bisa berbicara.”
 

“Hey , Arge!”
 

“Aku tak masalah, Felnote-san, Aku hanya pergi minum teh.”

Tak bisa dipungkuri takkan mudah untuk mempertahankan kedamaian disini, jadi ayo ambil keuntungan dari undangan lawan.
Ini lebih baik dibandingkan berbicara dalam waktu yang lama karena itu bermasalah. Jika harus memilih, Aku ingin melnyelesaikannya lebih epat dan tidur siang.


 “...Sekalipun dia memberikanku tiga kali makan sehari dan tempat untuk tidur siang, Kupikir aku takkan jatuh dengan mudah.”
 

“…”
 

“.... Lalu, kenapa tidak meniadakan dia dengan jawaban segera disini?
 
Tidak, jika kamu sungguh melakukannya akan cukup bermasalah. (Kukira yang dimaksud Arge, Samaka takkan menerimanya dan akan menimbulkan masalah)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
<< Arcient | Index | Modern >>
-------------------------------------------------------
Aku pulangggg.....
Don't Trust me yeaaaaahhhhhh..... 
TN: Kabedon: usually a tall boy do it to a girl and pin her to the wall