Jumat, 21 Juli 2017

Bab 22 - Arge

Terima Kasih sudah datang...
Tl : Zimsakuzai
Source : Imouto site
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 -------------------------------------------------------



 22 - Aku masih ingin tidur lagi


 “Fu~ wa~” (Arge)

Aku masih sedikit ngantuk sekarang. *yawn*
 
Rupanya aku, yang terlihat olehku, sebuah hutan yang kulihat disekitar dengan air mata dimataku.
 
Aku bangun selagi menyingkirkan air mata dengan jari-jariku. Yah...?
 
.... Ah, itu benar. Aku mengalahkan cumi-cumi dan kabur menuju hutan ini.
Aku bertarung dengan cumi-cumi besar yang disebut Abyss Call dia laut dan lalu kabur dengan bentuk kelelawar.
 
Sebetulnya aku bisa mendarat segera seelah aku mencapai daratan. Namun, kuputuskan untuk terbang lebih jauh walaupun itu menyusahkan selagi aku mencari tempat dan berakhir di hutan ini.
 
Aku ingin tahu jika mencolok disini. Berfikir begitu, aku turun ke daratan dan melepaskan Skill Bat-form ~ dan dengan cepat tertidur.
 
“N ̄ , nya ~tsu”
 
Dengan ringan meregangkan tubuh.
 
Aku menyadari dari cahaya matahari yang tersaring oleh dedaunan bahwa ini sudah pagi. Walau masih belum panas, jadi entah mengapa menyegarkan.
 
Bisa diartikan bahwa sehari telah berlalu sejak aku datang kesini. Memungkinkan bahwa aku tertidur lebih dari dua hari, namun aku tak tahu karena aku tertidur sepanjang waktu.
 
“Sungguh mimpi yang membuat nostalgia”
 
Sekalipun kukatakan nostalgia, itu masih setengah bulan atau sebulan yang lalu. Didunia itu, aku lelah untuk tidur.
 
Aku merindukan gaya hidup yang aku ingat. Aku ingin hidup seperti itu lagi dengan segera.
 
“Yah, apa yang harus kulakukan sekarang?”
 
Untuk sekarang, Aku perlu untuk kabur ari negeri ini. Samaka akan menunda laporan tentangku kepada raja, namun bagaimanapun juga. masih lebih baik untuk segera meninggalkan negeri.
 
Jika ada informasi tentang keberadaan yang menguntungkan di negeri ini, itu takkan tersebar ke negara lain, jadi aku tak perlu khawatir dikejar jika aku meninggalkan negeri ini seperti berhenti sekali aku melewati perbatasan.
 
Aku tak tahu arah perbatasan terdekat, namun aku ingat yang mana arah menuju Alresha.Sekalipun bukan tujuanku, namun jika kamu bergerak ke arah sebaliknya dari Alresha, kamu akan sama saja keluar dari negeri.
 
Benar, aku bergerak seperti itu, namun.... ada beberapa masalah dengan itu.
 
Pertama-tama, makanan, ini perjalanan jarak jauh setidaknya tiga hari, jadi aku memerlukan beberapa, termasuk air.
 
Selanjutnya pakaian. Aku bisa membersihkan pakaian dengan sihir penyembuh, namun aku hanya punya satu gaun tuk dipakai dari Zeno-kun. Akan bermasalah bila ini rusak. Felnote-san memberiku beberapa pakaian untuk dipakai, namun aku tak membawanya denganku.
 
Aku berharap aku telah bersiap kedepannya, namun masalah lain mungkn akan menungguku ketika aku kembali ke Alrescha. Yah tak bisa dipungkiri’kan? Itu sungguh menyilaukan mata.
 
Dan darah. Sekalipun aku bisa puasa makan untuk tiga hari, aku mungkin ingin darah.
 
Disamping itu, ketika tak ada yang dimakan, tak mungkin untuk menenangkan imbas Blood Sucking. Jika aku tidak makan dan meminum darah, aku takkan bisa bertahan selama seminggu seperti sebelumnya.
 
Dan darah tak bisa disimpan dalam Blood Bag.
 
Aku tak punya hak sekarang karena aku tak punya waktu untuk bersiap. (Makanan dan Air)
 
Aku tak ingin menyiapkan apapun (TN : malesmu ndak karuan yo), namun setidaknya aku ingin mengucapkan selamat tinggal pada Felnote-san.
 
Karena penginapan telah kubayar dengan benar, jadi akan bagus untuk sekarang, namun aku ingin mengatakan selamat tinggal padanya. Yah.... tak berarti memikirkannya sekarang.
 
“Wa ~a~a~a”
 
Dan satu hal lagi. Ada masalah lain yang buatku menghela nafas yang besar.
 
Ini lebih penting dibandingkan darah. Pasti ini sungguh masalah yang tak bisa dipungkiri.
 
Jika makanan atau air, usaha mendapatkannya tak mustahil. Sekalipun darah, menangkap hewan atau iblis akan memberikan sedikit darah.
 
Kami mungkin akan bertemu disuatu tempat bila aku bertanya dengan Felnote-san sebelumnya. Sebab Alrescha adalah tempat yang bagus, aku ingin tidur siang lagi jika aku punya kesempatan.
 
Untuk perkara ini yang mana akan memecahkan semua masalahku, solusinya tidak keluar.
 
“...Ini merepotkan.”
 
Sungguh~merepotkan.
 
Aku tak ingin berjalan.
 
Aku tak ingin terbang menjadi kelelawar karena aku lelah.
 
Aku lebih suka tak bekerja lagi.
 
Seseorang menggendongku. Menyiapkan makananku, jugaa. Ditambah, kudapan dan darah. Aku tahu. Tak berguna memikirkannya.
 
Jika hanya aku disini. Aku tak akan maju bilamana aku tak maju sendiri, dan tak ada makanan yang keluar.
 
Namun aku tak ingin bekerja.
 
Yah, bisa terjadi bila Pangeran atau Putri lewat, menggendongku, membawaku ke kastil, dan merawatku dengan makanan istana, dan memberikan kasur istana untuk istirahat.
 
“....Ayo tidur.” (TN : ntes tangi awakem meh turu maning?)
 
Aku depresi memikirkan masa depan. Ayo tidur lagi dan melupakannya.
Memikirkannya, aku berbaring lagi ke kasur rumput, perasaan tanah yang kokoh, namun membuat terasa nyaman.
 
Adakalanya angin sepoi-sepoi datang menghampiri diantara pepohonan dengan bau tanaman dan aroma nektar bunga.
 
Bau alami yang terisi dengan kemanisan yang enak dan menyegarkan.
 
Aku ingin kasur yang lebih baik jika bisa, namun tidur siang ditemani dengan aroma ini tidak buruk. Tidak. Aku lebih menyukainya.
 
Aku mencoba berhenti berfikir dan mencoba untuk tidur, namun Bau busuk pedas mulai tercampur ke udara.
 
Bau yang misterius. Manis, namun manisnya punya cara yang buruk. Ada juga aroma yang tercampur seperti asam.
 
Aku mengingat bau dari aroma ini, jauh sebelum direinkarnasi, ketika aku masih diperbolehkan keluar, namun aku bertanya tanya apa bau ini gerangan.
 
Sangat tak nyaman, aku bangun, dengan bau busuk di udara, aku tak bisa tidur walapun aku ingin.
 
Orang ingin tidur dengan nyaman namun seseorang mengacaukannya. Aku tak tahu siapa mereka, namun mereka akan bertanggungjawab dan membuat mereka merawatku.
 
“...mulai mendekat”
 
Sesuatu dengan bau tak nyaman mendekat dan terus mendekat kepadaku dan baunya menjadi kuat dan tambah kuat.
 
Vampir adalah ras yang sensitif dengan bau dan suara. Bukan hanya efek dari skill, namun melainkan karakteristik ras.
 
Lebih menguntungkan dibandingkan makhluk hidup yang punya barang seperti “Hidung anjing atau kucing lebih superior dibandingkan manusia” atau “wanita lebih superior dalam warna dibanding pria”
 
Ditambah lagi, aku punya Smell Strengthening Skill, jadi aku tak bagus membandingkan bau ini (caranya lebih kuat) dengan bau yang kuingat dengan sebelum reinkarnasi. Catatan sampingan, bawang sangat tak bagus untuk vampir. (TnE : maksud MC dia baik baik saja dengan bawang sebelumnya namun dia tak bisa bertahan sekarang, dan itu juga kenapa dia tak bagus membandingkan bau ini dengan bagaimana yang dia ingat sebelum reinkarnasi, bau sekarang lebih kuat dan membuatnya sangat tak nyaman)
 (TnE : Bayangkan kamu mengingat bau parfum, dan jika seseorang menyiram 2-3 liter padamu, membuat baunya kuat sampai kamu tak bisa mengenalinya, bahkan sulit untuk bernafas)
 
Sesaat setelah bau, tanah bergetar.
 
Getaran dari getarnya tanah berada pada interval yang teratur, dan bisa dimengerti dibandingkan gempa bumi, sesuatu seperti “berjalan” lebih benar.
 
Karena aku membedakan melalui bau, aku menghadap ke benda yang datang dan aku segera mengerti identitasnya.
 
Berjalan melalui jeda antara pepohonan adalah tubuh raksasa yang tingginya tak kurang dari 2 meter.
 
Tubuhnya hitam dan cukup berotot, tertutup rambut pendek. Terlihat cukup kotor, dan lalat mengelilinginya.
 
Kakinya langsing berlawanan dengan seberapa berat tubuhnya namun namun mereka masih berotot, dan punya kuku sebagai kaki (hooves?)
 
Tangannya, di ujungnya ada batang kayu, punya lima jari, Jika aku harus mendeskripikannya, akan seperti tangan manusia. Menggenggam kapak besar yang kufikir mungkin untuk memotong leher harimau.
 
Dan wajah yang terus bernafas dengan tak teratur melalui hidung yang benar-benar bukan manusia.
 
Hidung besar dan basah, wajah rata, rambut hitam pendek tumbuh diseluruh tubuh yang seperti manusia manum berkaki kuda.
 
Setelah melihat seluruh tubuhnya, aku mengingat sesuatu yang mirip muncul dibeberapa novel yang kubaca di kehidupanku sebelumnya.
 
Minota? Kepala Sapi? Atau sesuatu yang sama... sungguh suatu makhluk. Bukan itu iblis kan?
 
(TN : Minotaur kui!)
 
“Bumo~o~o~o~o~o~o~o! ! ! !”
 
Ah! itu berteriak! Itu berteriak “Bumo”
 
Suara keras yang menggetarkan pepohonan, namun  makhluk itu jelas meneriakkan “Bumo”
 
“Ini bau dari sapi perah, kan?”
 
Ini bau dari sesuatu di masa lalu. Akhirnya aku ingat dan setuju dengan diriku.
 
Ya, aku pernah pergi ke peternakan sapi. Aku mengingatnya, bahwa sepupu dari sepupu ayah mempunyai peternakan. Terlihat menakjubkan, namun aku tak ingat banyak karena aku masih kecil waktu itu, hanya ketika aku cukup dewasa untuk mengingat juga ketika aku masuk ke jeruji besi.
 
“Bodoh, pemburu gelap!”
 
Berbicara! Dengan lancar pula!
 
Efek dari Language Translation telah diturunkan. Hanya cukup untuk mengartikan bahasa manusia, karena jika aku mengerti bahasa burung, akan menyebalkan ketika aku tidur.
 
Aku bisa mengerti apa yang sapi katakan ini, berarti sapi didepanku ini familiar dengan bahasa umum yang digunakan orang di dunia.
 
Aku cukup terkejut, namun ada kata yang menyebabkanku ingin penjelasan.
 
“.... Pemburu?”
 
“Hutan ini diperhatikan oleh para burung... untuk pemburu gelap kotor sepertimu!”
 
Aku ingin membantah, namun pihak lain tak terlihat berencana untuk mendengarkanku.
 
Juga, jika burung memantau, aku telah tidur dengan berisik sepanjang malam, jadi mungkinkah ada jarak dalam hubungan pengawasan?
 
Dia bahkan tak membiarkanku bertanyatanya, manun lebih baik menyelesaikan masalah dengan paksaan. Fuzzy, dia bernafas dengan tak teratur melalui hidungnya dan keluar seperti uap air. Mou, itu busuk.
 
“Sebagai pelindung hutan, tak kuma’afkan keberadaanmu!”
 
Jelas marah Minotaur mengayunkan senjata.
 
Selagi melihat situasi, ada sesuatu yang kufikirkan dan ingin kutanyakan padanya.
 
“... Apakah darah sapi sedap?”
 
Tetap saja, Minotaur masih mengayunkan kapaknya. (TnE :Artinya, minotaur tidak berhenti mengayunkan kapaknya untuk menyerang walaupun MC menanyainya)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
 -------------------------------------------------------
huh index'e mil rung iso tak gawe teheeee.... (~_~)|||