Tl : Zimsakuzai
Source : Imouto site
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
19 Kerja keras mencintai wanita
“…”
Aku meletakkan pulpen dan menutup mataku.
Dokumen menumpuk di meja seperti gunung. Sekalipun jika aku melupakannya sementara dengan menutup mataku, pada akhirnya tak ada yang berubah.
Malam setelah Argento membunuh Abyss Call, sekalipun aku bekerja semalaman, masih banyak dokumen terntang kejadian ini.
“Samaka-sama, terima kasih atas kerja keras anda~”
Bersama dengan suara manis, aku mendengar suara air dituangkan.
Aku menengok kepalaku dan menatapnya. Istriku ke-duabelas, Eldera, yang bertanggung jawab untuk mendukungku di kantor.
Seperti biasa, dia memakai gaun pelayan yang kusiapkan, menyeduh teh ketika aku bekerja. Dia ajudan yang hebat dan wanita elok yang juga istriku tercinta.
“Samaka-sama, tidakkah aku memberitahumu bahwa kamu harus memisahkan perkara ‘publik’ dan ‘privat’ ketika masih bekerja?”
Aku telah berniat memelus pantat dengan pergerakan yang begitu alami, namun Eldera-kun telah memprediksi aksiku dengan menangkap dan memilin punggung tangan dengan senyuman.
Penjagaku Yuzuhira-kun yang bersandar pada dinding kantor menghela nafas setelah melihat hal tersebut.
“Selaras, kalian berdua”
“Ma’af, Ero Samaka-sama”
“Penguasa Ero”
“Tolong ampun!?”
Diluar pekerjaan mereka sangat baik padaku, namun ketika waktu seperti ini, tak ada ampun. Berkat itu, aku terselamatkan.
...aku tak perlu dimanjakan dimana tak diperlukan.
Ini kebiasaan burukku, kapanpun aku melihat wanita cantik, aku cenderung keluar jalur dari yang aku lakukan. Aku juga tidak suka berurusan dengan kerja kertas.
Sekarang ini, aku ingin bekerja karena mereka akan menekanku.
Namun, mereka akan memanjakanku setelah aku meinggalkan perkerjaan,, aku bisa hidup dalam kebahagiaan sebagai laki-laki. Mereka semua adalah wanita yang baik.
Namun, sekarang lebih baik tidak keluar jalur sedikitpun. Eldera-kun mengerti hal ini, jadi hari ini dia menyeduh teh lebih banyak ari biasanya. Mereka sungguh wanita yang cakap.
Yuzuriha-kun, seperti biasa, pengiringku. Dia biasanya takkan bergerak kecuali ada alasan untuk hal itu.
Lagi pula, dia bukan istriku. Aku sungguh ingin Yuzuriha-kun menjadi istriku, sekalipun jika aku harus melamar berkali-kali “Aku ingin dirimu menjadi istriku, dirimu tak perlu lagi bertarung jika engkau menjadi istriku.” Yah, semua ini bagus. Ini cukup bagus.
“Eldera-kun, bisakah aku mendapatkan teh?”
“Baiklah, hari ini aku memasukkan kue spons yang bagus.”
“Wow, aku menantikannya.”
“Samaka, dia datang.”
“Baiklah, ini terlalu cepat.”
Dengan perkataan pendek Yuzuhira-kun. Sesaat setelahnya, akupun bisa mendengar langkah kaki. Langkah kaki yang asing. Jelas ini penyusup, namun penjaga telah diberitahu untuk membiarkannya jikalau ia datang.
Akan tak berguna untuk menghentikannya, karena lawan kita itu diluar ikatan penjaga.
Dia membuka pintu kantor dengan kasar, dan dia masuk ke dalam kantor.
“Bukahkan ini Felnote-dono, selamat datang.”
Felnote-dono tak merespon perkataanku, tatapan dinginnya hanya mengarah padaku.
Ini berbeda dari pandangan mengagumkan. Itu benar-benar mata yang marah.
Dia berjalan didepanku dengan setiap langkah diisi dengan kekuatan yang cukup untuk berbunyi di ruangan. Dengan meja sebagai ruang pertahanan diantara kami, dia menatapku dari mata-ke-mata.
Dada sedapnya bergoyang dengan keras selaras dengan langkahnya, namun saat aku melihat wajahnya sekarang aku sadar diri aku tak bisa memulai dengan candaan.
Perkataanya ketika aku mengumpulkan pemikiranku seperti yang telah diduga.
“Samaka...kamu, dimana kamu menyembunyikan gadis itu?”
“Siapa gadis itu?”
“Jangan main-main denganku!!”
Bersama dengan kata itu, dia memukul mejaku dengan kedua tangannya. Aku yakin mejaku akan rusak.
Seperti aku telah menduga ini,aku mengangkat segunung dokumen sebelum terpukul. Disampungku Eldera-kun mengangkat cangkir teh dengan cara yang sama, jadi kerusakannya nol.
Aku tahu kekuatannya jadi jikalau ada yang sakit pastinya itu dadanya. Aku ingin tahu jika itu sakit bergoyang seperti itu. Karena aku telah memprediksi beberapa hal yang akan dia tanyakan. Aku talah mempersiapkan beberapa jawaban sebelum dia datang. Ketika yang ku siapkan benar, pihak lain tak bisa melakukan apapun.
“Arge... Ini tentang Aargento Vampear!”
“Aku tak tahu”
“Aku telah memberitahumu, jangan main-main denganku.”
“Hmmm.... Apakah ini rumor tentang penyihir penyembuhan yang muncul beberapa hari ini? Jika begitu aku belum ernah bertemu dengannya.”
“Apa?! Apa yan kau katakan....” {Felnote belum menyelesaikan kalimatnya dan samaka langsung memotongnya}
“Aku sibuk, Felnote-dodno, Aku perlu melaporkan kerusakan Abyss Call dan susunan koordinasi. Aku tak puunya waktu untuk ‘perhatian’ dan ‘melaporkan’ tentang penyihir yang ‘sedikit’ bagus dalam mantra penyembuh pada ‘siapapun’.”
“...Kamu”
Mata Felnote-dono terlihat terkejut. Dia akhirnya mengerti kata-kataku. Aku memberitahunya, sekarang aku terlalu sibuk dengan konstruksi ulang jadi aku punya alasan untuk tak melaporkan penyihir tertentu pada raja sekarang.
Dia adalah mantan tentara dalam Orde Kerajaan, juga seorang wakil kapten dari Kesatuan Ketiga, yang hanya berisi wanita. Dengan kata lain, ada alasan kenapa utusan kapten berhenti.
Jikalau dia masih bekerja pada kerajaan, dia tak bisa menutup mata akan keberadaan Argento... Dia orang yang serius berbeda denganku, jadi dia takkan berbohong biala ditanya tentang Arge.
“Jadi... Bagaimana kamu akan melaporkan yang terjadi kemarin?”
“Tak ada yang dilaporkan, kerusakan Abyss Call sungguh sangat....”
“.....Aku mengerti, tetapi sepertinya kerusakannya sedikit lebih kecil dibandingkan biasanya.”
Tidak, sekalipun begitu, banyak kapal tenggelam, beberapa oran gkehilangan nyawanya, ada juga yang terluka saat bertarung dan evakuasi. Ada juga kerusakan dari perampok. (Looter : perampok : orang yang mencuri saat dalam kemalangan seperti kerusuhan ataupun bencana alam)... Yah, satu demi satu, semua sudut an celah perlu dilihat lagi. Susah untuk mengamatinya dengan cermat dan teliti, namun karena ini tugas pengusa, jadi aku tak bisa mnganggapnya enteng.
Felnote-dono terdiam. Dia mengerti arti oleh intisari kata dai satu per satu.
Ya, dia serius. Jadi mengambil perkataanku dengan serius sekali dan memikirkannya kembali, arti kata-kataku.
Sebetulnya bisa dikatakan dengan jelas, Felnote-dono yang menerima cara ini dengan serius serasa menarik, dan membuat dia baik tuk dicinta dengan caranya.
Ini juga adalah kebiasaan buruk, Aku punya kesadaran. Aku tak merasa menyelesaikannya yah, omong-omong aku harus memberitahunya segera.
“Jadi akan perlu banyak waktu untuk berita sampai ke raja bahwa ada “benda misterius” tiba-tiba muncul dibawah Abyss Call, mengalahkannya dan terbang ke suatu tempat...namun....benar-benar membuat masalah.” (Maksud Samaka semua orang tak tahu tentang MC adalah yang mengalahkan Abyss Call, jadi rumor akan menapai raja dengan cara tersebut.)
“...Kemana arah ‘benda misterius itu pergi?”
“yah... antara Kekaisaran atau Republik...”
“....Itu adalah arah menuju ke perbatasan, apakah itu pergi ke salah satu tempat itu?”
Dia terlihat sungguh serius ingin menginvestigasi ‘benda misterius’, karena kata-katanya aalah orang yang mengerti dengan bagus tentang geografi.
Aku tak menyetujui ataupun menolak, sebaliknya, malah mengembalikan gunungan dokumen ke meja. Ini karena tak ada yang perlu dibahas lagi.
Karena mengetahui bahwa aku takkan berbicara lagi, dia berbalik dari meja ke pintu dan pergi meninggalkan ruangan.
“Nyawaku selamat.”
Dengan rasa malas, namun juga lega, Felnote-dono menghilang.
“Wakil-kapten menjadi seorang penguntit.”
Biasanya, ketika yang lain masih disekeliling, mereka takkan berbicara.
Yuzuhira-kun membuka mulutnya setelah Felnote-dono meninggalkan ruangan dan mengucapkan kata tersebut.
“Jangan berkata begitu, Yuzuhira-kun, dia adalah orang yang gigih.”
“Perkataan yang tabu ~ menjadi terlalu serius itu tak baik,bukan?”
“Wakil-kapten terlalu serius.”
“Kalian sungguh senada.”
Ketika aku berbicara dengan orang lain, aku mencoba untuk tidak tertangkap dengan kaki di mulutku, itu sungguh bagus. Jika kau melakukannya, aku akan berakhr dengan kesialan.
Benar aku cinta kejujuran yang tulus, namun kupikir wanita yang bisa membedakan perkara publik dan privat sungguh bagus dan aku menghela nafas.
“Namun, Samaka-sama, kamu tak bisa menghentikan rumor tersebar, bukan?”
“Beberapa rumor akan menyebar tentang Argento, namun jika aku tetap “tidak mengetahui detailnya” Raja pasti akan menempatkan tekanan besar padanya.”
“Bagaimana dengan wakil-kapten?”
“Dia pergi dalam perjalanan berkata “Aku ingin melihat dunia dengan mataku yang telah sembuh.” Jika raja mendengarnya, aku akan mengatakan begitu.”
“Ero !!” (エロ: ero not ecchi) (TN: Aku tak tahu kenapa tapi mungkin mereka ingin menggoda Samaka)
“Kenapa!?” (Kenapa jadi seperti ini?)
Aku berfikir dan terus berfikir. Yuzuhira-kun mendapat castella dari Eldera-kun, memutuskan untuk tak mengabaikannya lagi, dan memakannya.
Mereka betingkah dengan bebas ketika tak ada orang disekitar... Selagi berfikir seperti itu. Kuputuskan untuk memulai kembali pekerjaanku. Sedikit lambat sambil memeriksa tak ada kesalahan.
Whew... Dengan ini, apa waktu dan kondisi yang tepat saat dimana aku melapor pada raja
“Omong-omong Samaka-sana”
“Ada Apa, Eldera-kun?”
“Bagaimana jika warga kota berbicara tentang Arge ke orang luar?”
“... Mereka juga bagus.” Mungkin yang hidup di kota ini dan yang dirawat olehnya. Mereka akan berbica tentangnya karena mereka ingin mengungkapkan rasa terima kasih. Itulah yang terjadi.
Kita harus membicarakannya dengan baik dan kita harus bertahan. Jika kerusuhan meningkat dengan cepat, itu akan mencapai telinga raja dengan cepat.
.
.
.
Aku sungguh berterima kasih.
Untungnya mereka akan rindu padanya. Mereka akan diam sampai beberapa derajat jika mereka mengeri bahwa itu yang terbaik untuknya.
Benar ada orang yang tak mendapatkan bantuan darinya, mereka pergi dari kota dengan rumor tentang Arge.
Seperti yang Eldera-kun katakan, kamu tak bisa membungkam mulut seseorang.
... Namun, aku masih bisa sedikit bersantai. Aku menghela nafas lagi dan berdiri meninggalkan kantor.
Ini juga untuk membuat seoang wanita cantik hidup mandiri.
Aku tak bisa mendapatkannya dengan tanganku, namun biarkan aku berdoa setidaknya agar dia bahagia dimanapun dia berada.
Apa yang kulakukan hanya itu.
“Samaka-sama tersenyum”
“Dia pasti memikirkan sesuatu yang ero”
‘Bisakah kalian berdua memberikan sedikit ampun padaku?”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------
Phew....