Senin, 14 Agustus 2017

12 - I Said Make MY Abilities AVERAGE

Terima Kasih sudah datang...


Tl : Zimsakuzai
Source : Raising The Dead


UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
<< | IndeX | >>
*******************************************


12 – Pria Membara

Setahun dan dua bulan telah terlewati sejak upacara pembukaan.

Tanpa sesuatu yang aneh terjadi Adele menikmati kehidupan sekolah biasanya. Kebanyakan teman sekelasnya menjaga posisinya di kelas A dengan hanya sedikit perubahan dengan murid-murid kelas lain.

Karena ultahnya dekat dengan awal tahun sekolah, Adele sekarang telah beumur 12.

Buah dari kerja paruh waktu terkumpul pada tahun kemarin telah berjumlah sampai 144 koin perak. Setengahnya masuk item boxnya sebagai tabungan. Segini banyak takkan bisa terkumpul jika Marcella tidak menghadiahkannya banyak set pakaian dalam. Cawat labu itu cukup mahal.

Pakaian dalam yang diberikan padanya setahun lalu juga termasuk bra, namun sayang itu belum punya kesempatan buat bersinar, tergeletak di item box bersama pakaian kotor dan koin perak.

 Tidak! Mereka telah tumbuh sedikit! Sedikit mungil....

Dalam kelas teori, dia berada dipuncak kelas. Dia menutup kekurangannya akan teknik dengan kekuatan dan kelincahan, digabungkan posisinya sebagai adu kekuatan di kelas bela diri. Nilainya di kelas praktik sihir berada dalam rata-rata tingkat penyihir. Bola api kecil dan lemah yang dia lakukan tanpa mantra yang terjadi di ujian masuk dikira sebagai hasil memfokuskan semua dari pelatihan sebelumnya hanya pada mantra tersebut.

Itu adalah pendapat umum kemampuan akademik Adele.

Disisi lain, Musim semi talah muncul untuk Marcella yang telah membangkitkan kekuatan sihirnya selagi dia ternganga pada pasar pernikahan yang berteriak setelahnya. Keluarganya mengirimkannya beberapa surat dengan beberapa kalimat seperti “Jangan terburu-buru” atau “Jangan bergaul dengan beberapa putra bangsawan miskin!” setelah mereka mengetahui bahwa dia mengusai sihir pertarungan. Namun tak ada pertunangan yang muncul karena mereka ingin menikahkan dia setinggi mungkin dalam stratifikasi sosial selagi Marcella menolak ikatan dengan laki-laki yang dia tak suka.

“‘Dan segalanya berkatmu. Aku bahkan tak pernah bermimpi bahwa suatu hari aku bisa memiliki hak untuk memutuskan pada tunanganku.”

 “Itu bukan masalah besar. Dari pada itu aku merasa bahagia kamu menangani semua serangan anak cowok.”

Marcella dan Adele tersenyum bahagia satu sama lain.

Kelihatannya, Monika juga menerima penawaran menarik dari pedagang muda berkaliber yang berusaha untuk independen atau putra dari partner pegadang orang tuanya.

Namun dia menghindari pertunangan dengan berkata “Dunia perdagangan berisi dengan naik dan turun, apa alasan untuk membuat janji lima tahun dimasa depan jika pihak lain runtuh pada waktunya tiba?”. Seperti yang diduga dari putri pedagang.

Karena Oriana masuk ke sekolah melali beasiswa dan sihirnya berada dalam tingkat membuat kehidupan kesehariannya lebih mudah, masa depannya terbatas antara pelayan publik atau posisi pengajar.

Sekalipun begitu, Oriana bahagia bisa menggunkan sihir. Dia takkan pernah khawatir untuk meminum air selama sisa hidupnya, sekalipun bila dia terdampan eentah dimana. Adele juga mengajarinya “sihir untuk mendinginkan air.” Sihir yang berguna.

Walau telah ditemukan sihir pendingin. Versi Adele lebh efisien, sampai dimana orang yang bakatnya selemah Oriana bisa menggunakannya untuk minuman dingin atau mengawatkan ikan dan daging.

 “Hey, kau lebih baik mengingatnya!”

 “Ah, ya”

Kelvin yang mendekati kelompok Adele sebelum tiba-tiba memanggilnya. Setelah mendengar balasannya, dengan wajah galak dia duduk.

 “Sheessh, Kapan situ mau belajar...”

Ahaha, yaaah…

Adele hanya bisa membalasnya kembali dengan senyum pahit untuk respon kalimat Marcella.

Sejak duel setelah upacara pembukaan, Kelvin telah menantang Adele untuk duel sekali sebulan. Itu tak menjadi masalah karna dia meminta instruktor Brugess untuk memimpin pertarungan mereka sebagai latihan bertarung selama kelas bela diri. Bagi Adele, pengaturan ini cukup menyakitinya.

Dia tahu bahwa Kelvin berusaha keras dan sedikit paham perasaannya, namun dia tak suka permusuhan yang ditunjukkan matanya atau ekspresi tanpa kata pada wajahnya setela kekalahannya. Karena dia teman sekelas, Adele memilih untuk terus ikut walau itu menyakitkannya. 

Dia sepertinya mendatangi selain dia dengan normal dan sepertinya pria yang cukup baik, kalau begitu kenapa dia berlaku seperti itu padanya?

Kereta pikiran ini seiring waktu meluas menjadi emosi tak nyaman didalamnya

 “Sepenuhnya jangan mengalah pada pertarungan kali ini, kau paham! Jika kau melakukannya lagi, Kelvin pasti gegar otak.

Serius, kau harus berfikir lebih tentang kebanggaan lelaki...”

Sejak Burgess memberikannya pelajaran khusus mengenai “Kelembutan lelaki”, dia tak bisa kalah dengan sengaja lagi.

Melihat ekspresi pada wajah Kelvin setiap kali itu sulit untuknya.

Belum lagi ‘pelajaran tentang makhluk yang disebut lelaki’ adalah sesuatu yang berharga bagi Adele. Sangat Berharga, pastinya.

Waktu kelas bela diri belangsung.

Seperti biasa, pada awal pengunguman duel mereka, selalu saja Adele mendapatkan kemenangan

Teknik pedang Kelvin sangat jauh, namun teknik tak beguna ketika menghadapi batas jelas dalam kekuatan dan kecepatan.

Tentu saja Adele tidak mengeluarkan semua kekuatan Manusia Supernya, namun tak mungkin bagi bocah berumur 11-12 tahun, tak peduli bakatnya, mengalahkannya ketika dia melepaskan ‘mode normalnya’. Selama dia tak bermaksud kalah dengan sengaja.

Bagian itu telah ditutup oleh Burgess dan Adele menyadari betapa lemah kemampuan aktingnya.

Ketika Kelvin melotot padanya seperti biasa, dia jadi ingin kencing. Selalu melotot.

 (Apa sebab aku untuk menerima tatapan seperti ini? Apa aku ini melakukan hal yang salah?)

Karena telah menahan sekian banyak kali, tatapan biasanya yang sekarang, ekspresi yang biasa, membuat amarah naik kekepalanya. Seperti bendungan menahan perasaan yang terkumpul yang hampir pecah.

 “Aku takkan setuju untuk duel lagi.Ini akan jadi yang terakhir!”

Eh…

Sekarang Kelvin melongo seperti ikan selagi mencerna maksud kata-katanya sebelum dia meneriakinya.

 “Ap-Apa yang kau katakan! Sampai aku menang melawanmu...”

 “Itu hanyalah delusi egois yang kau buat sendiri. Kenapa aku harus peduli akan itu?”

Adele memotong balasan Kelvin, bersambung dengan kalimat sebelumnya.

 “Sejak awal, bisakah kau puas dan memeberi tahu dirimu “Aku malakukannya, aku lebih kuat darinya” setelah beruntung memenangkan satu pertarungan? Bisakah kau menyebut dirimu “Lebih kuat” setelah kau ditendang keluar dengan 12 kali kalah dan hanya 1 kemenangan? Apa kau goblok ga karuan?”

Ap…

 “Dan sekalipun kau bisa mengalahkanku, seorang gadis yang bahkan tidak bercita-cita menjadi sesuatu seperti kesatria, apa yang akan tersisa untukmu?

Apakah kau bisa memberitahu mereka pada ujian kesatria? “Aku membaktikan seluruh tiga tahun kehidupan sekolahku untuk mengalahkan seorang gadis yang berkerja di toko roti. Gadis itu sekarang belajar bagaimana caranya menjadi istri dan ibu rumah tangga yang baik.”

Pfft!

Sedikit teman sekelas mereka tak bisa menghentikan udara kabur dari paru-paru mereka. Guru mereka, Burgess, mencoba menahannya seperti nyawanya bergantung pada itu. Bagi guru yang menghadapi murid-muridnya, dia tak bisa mengijinkan dirinya tertawa sekarang.

 “Tidak mengerti bahwa aku tipe penyihir, berarti bahwa pedang bukan poin kuatku. Apakah kau akan mengatakan ini pada ujianmu? “Aku menantang pentihir tak berkemampuan dalam pertarungan pedang dan bisa mengalahkannya pada percobaan ke-15!”.”

Buha! HAHAHAHA!

Akhirnya, bahkan Burgess jatuh pada lututnya.

Ap-apa…

 “Itukah yang kau katakan! Kau tak pernah menantangku dalam sisi kuatku, pelajaran sihir, hanya mendatangiku ketika kelas bela diri dimana kau memiliki keunggulan. Apa kau bahagia mengalahkan penyihir dengan pertarungan pedang?”

Aku…

Aku?

A, A, Aku… Uaaaaa~~!

Kelvin ambil langkah seribu.

 “Adele, kau...”

Burgess terlihat kesulitan.
 “Ada hal didunia yang tak boleh dikatakan keras-keras, walau itu kebenaran...
Apakah kau siap untuk sedikit berbincang?.”

Hasil dari duel, waktu yang tersisa digunakan untuk pelajaran gabungan oleh Burgess dan teman sekelasnya dengan topik “merawat hati laki-laki”.

 “.... Aku anak yang nakal?”

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
<< | IndeX | >>
*******************************************