Kamis, 21 September 2017

Arge Chapter 40

Terima Kasih sudah datang...


Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


40 – Ambisi Ruts

“Siapa yang kurang ajar masuk kedalam ruang bawah tanahku semalam ini?”

Dia mengatakannya keras-keras, suara yang tak sabar, langkah kakinya bergema di ruang bawah tanah setenang dia menuruni tangga. Dia jelas ingin bermain peran sebagai magician dengan pakaiannya. Mulai dari posenya, jubah yang kelihatan mahal, didekorasi dengan emas dibanyak tempat. Rambut gelap campuran antara hitam dan biru ada di kepalanya. Walau aku tak yakin, dari wajahnya, dia kelihatan berumur duapuluhan? Karna jubahnya tebal, aku tak tahu fisiknya, namun jelas setidaknya memiliki wajah tipis dengan pupil ungu.

“Selamat datang, penja...buffu!”

Entah kenapa penguasa jadi tersandung ketika dia mencoba berkata sesuatu. Dia segera mengalihkan matanya ariku, dan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Aku penasaran apa yang terjadi?

“Ada apa?”

“Kenapa ada orang cabul di ruang bawah tanahku!?”

“Permisi, ini hanya karna aku tak punya pakaian untuk dipakai.”

Ini karna dibakar oleh Kuzuha-chan, aku tak telanjang karna aku ingin. Alasan kenapa ini terjadi juga karna penguasa menipu Kuzuha-chan.

“Baiklah, aku tak begitu mengerti, namun... benda yang kau pegang adalah milikku, jadi aku akan mengambilnya kembali...”

“Kau fikir dia milikmu, hanya karna kau menipu dan membunuhnya?”

“Tentu saja, ketika pemburu membunuh mangsanya, bukankah tubuhnya menjadi miliknya? Sama saja. Aku membunuh serigala itu... jadi tubuhnya menjadi milikku. Ruts Shivua.”

Manusia bernama Ruts, mengeluarkan tongkat dari dadanya; warna yang akrab. Kebanyakan emas dengan bagian bawah berwarna coklat. Desainnya sederhana, seperti tongkat yang digosok dengan sarung jari pada ujungnya, namun warnanya sangar akrab. Bukan hanya warna, bahakn bau dan kekuatan sihir yang kurasakan dari tongkat benar-benar persis engan Kuzuha-chan dan ibunya.

“Tongkat itu...”

“Aku mendiami iblis dan demi! Dengan penenlitianku pada artifak sihir, dan kekuatan sihir yang membanjiri mayat keberadaan yang kuat, aku mampu membuat ini.”

“Jadi, sungguh kau yang membunuh orang ini?”

“Gampang menipu serigala bodoh itu. Aku hanya memberi tahu bahwa aku akan menggunakan kekuatan untuk perdamaian, dan benar-benar mempercayaiku. Lalu ketika ia sedang lengah, aku langsung meracuninya. Yah, memang dia bertahan, sampai beberapa saat, namun membuatnya sebagai sumber kekuatan sempurna tergantung di ruang bawah tanah ini. Aku meninggalkannya disini. Walau ia berhenti bernafas setelah beberapa hari setelahnya.”

“…”

“Namun karna perkara sulit itu, ia punya putri, walau masih muda sebagai serigala, akan dibesarkan sebagai bahan penelitian yang bagus. Terlebih lagi, serigala itu mirip ibunya, pasangan idiot; gampang dikibuli dengan beberapa kata. Aku bahkan mengibulinya sampai memakaikan kalung perbudakan.”

“Aku mengerti dan... aku paham kau ingin mengambil kembali mayatnya secara paksa, kenapa kau memberitahuku hal ini?”

“Oh.. Tentu saja, aku hanya ingin menghabiskan waktu sampai prototypeku terisi... dan sekarang sudah terisi penuh!”

Sepertinya dia menyiapkan sesuatu, jadi dia mengulur waktu. Itu bukan cerita lucu, malah membuatku jijik.

Cahaya emas terbang mengalir dari tongkat serigala bercahaya terang. Kukira itu serangan, namun bukan. Cahaya yang terkumpul tak diarahkan padaku melainkan pada armor suit di ruangan.

“Magic Artifact dalam percobaan, ‘Conjure-Division’! Sekarang... berdansalah!”  

Suara kegirangan mamantul di seluruh basement, lalu armor di basement mulai bergerak. Bukan hanya satu, semuanya mulai bergerak. Suara besi berdenging mengisi basement; jumlahnya sembilan.

“Ini menakjubkan, walau memerlukan sedikit waktu untuk merapal mantra, ini memanggil prajurit abadi, yang tak punya hidup. Bahkan walau hancur, takkan ada kehilangan tentara manusia, dan kami bahkan bisa memprouksi massal mereka! Ini bakal populer di kekaisaran!”

“Ha, begitukah?”

“dari tubuhmu, aku bisa merasakan energi sihir yang besar... Tak peduli kau vampir atau iblis, aku akan menggunakan tubuhmu untuk percobaan lain!”

Aku tak peduli rencananya, namun aku tak bisa membawa ibu Kuzuha-chan kembali dengan seseorang menyerangku. Karna akan susah bertarung selagi menggendong tubuhnya dengan princess carry; aku mendudukkan tubuh ibu Kuzuha-chan di lantai.

Aku berhati-hati, dengan lembut, ‘jangan buat tubuhnya kesakitan’ kufikir selagi meletakkannya di lantai

Tumpukan armor telah mengepungku ketika aku fokus pada itu. Pergerakan armornya cukup halus, seperti ada manusia didalamnya. Lalu mereka mengeluarkan pedang mereka, dan meluncur padaku, berencana menyerang.

Jika tak ada siapapun didalamnya, aku tak perlu menahan diri....

“Angin-san, tolong.”

Pertama aku perlu mengambil jarak agar tak melibatkan tubuh ibu Kuzuha-chan.

Aku menggunakan sihirku dan menusukkan tanganku pada armor di sebelah kiriku, yang mana paling dekat padaku. Badai angin kecil menutupi tanganku, lalu aku membuat pukulan sihir, pukulanku melemparkan armor ke dinding.

Armor yang dipukul ke dinding jatuh dan berhenti untuk sesaat, namun lalu bangun. Helmnya penyok, dan dari yang bisa kulihat, mungkin juga tubuhnya. Walau begitu, kelihatannya tak begitu terganggu dengan kerusakan segitu atau menjatuhkan pedangnya. Bertindak seperti tak terluka, atau pernah sekali diserang; Masih belum kalah, pejuang kekal mungkin benar-benar cocok untuknya.

“Ini cukup menyusahkan bukan?”

Ketika aku mengeluh, kedelapan sisanya meluncur kearahku. Semuanya menyerbu padaku, menebas ketika mereka cukup dekat. Karna aku tak ingin terluka, aku memutuskan untuk menghindar dari pada bertahan. Aku berlari disekitar mereka dengan kecepatan tinggi, melewati armor dan mendekati mereka dari sisi kiri. Bingung, armor yang menyerbu kelihangan kehadiranku, menubruk satu sama lain, dan suara keras bergema diseluruh besament.

Jika ada manusia di armor itu, itu bakal menjadi insiden, namun karna tak ada orang di dalamnya. Merka langsung bangun dan menyerbu kearahku lagi. Namun, musuh bukan hanya seragam armor. Aku menyadari Ruts menunjuk tongkatnya padaku. 

Perasaan bersinar itu; ada yang datang.

“Petir, majulah!”

Cahaya terbang dari tongkat; itu datang....

Berbeda dari kumpulan cahaya yang ia gunakan untuk menggerakkan armor sebelumnya. Serangan ini kuat, cukup kuat bahwa ‘listrik’ adalah hal yang cocok untuk itu; Lightning Strike. Raja dari kecepatan yang bisa kau hindari; hanya dengan menontonnya. Sudah terlalu terlambat; itu mengenaiku secara langsung.

“Aku merasa kebas...”

“...apa!?”

Aku terserang seperti....

Jika ini fisika, petir sungguhan, aku bakal terluka sampai hancur, namun untungnya serangan lawan ini cuma sihir. Karna ini sihir; kekebalanku akan mengurangi kerusakannya secara signifikan.

“Mustahil, mantra petirku! Conjure Division, tangkap dia!” dia berteriak.

“Apapun itu Ok, namun karna ini menyusahkan, aku akan mengakhirinya sekarang...”

“Huh?”

Dia bisa memanipulasi sembilan tentara dan bisa meluncurkan lighting strike yang begitu cepat, menyusahkan. Yang ini gampang diurus; daripada mengindarinya. Aku hanya perlu mengalahkannya sebelum mereka menyerang lagi.

Aku merunduk dengan seluruh kekuatanku. Sekarang kufikir kembali, inilah pergerakan kekuatan penuh yang kulakukan sejak lahir kembali.

... Aku cepat

Aku bergerak pada kecepatan yang bahkan akan membuat suara ketinggalan. Pertama aku menghempaskan armor kearah yang sama membuat mereka lumpuh. Ketika aku berkata ‘tolong’ selagi melewati armor, angin mendengar do’aku dan bertindak; angin naik dari tanah, melemparkan sembilan seragam armor ke langit-langit. Bahkan tanpa melihat seranganku, semua armor telah diurus.

“Apa!?” dia berteriak lagi.

“Mereka menyusahkan, jadi aku melemparkan mereka.”

Aku berhenti didepannya; mencengkram lengannya dan dengan lincah menyapu kakinya, menjatuhkannya ke tanah. Aku mengeluarkan sup mnjijikkan yang diberikan ke Kazuha-kun dari Blood bag-ku dan menusukkannya pada mulutnya, suara yang tersiksa keluar diantara penelanan paksa.

Takkan kubiarkan kau berteriak dan memperingati siapapun. 


Yah, armornya menumbukkan lantai beberapa saat yang lalu, membuat suara yang keras karna mereka bertumpuk satu-sama lain, jadi kayaknya telat. Jadi kurasa, aku tak perlu peduli akan suara sekarang. Bila penjaga datang, aku akan mengurus mereka sekalian.

Seperti biasa, aku hanya ingin mengembalikan budi.  (return favor?)

“ini adalah festival, aku akan membalasmu secara penuh.” Ku berkata.

Ini adalah makanan yang diberikan kepada Kuzuha-kun dan coba diberikan padaku. Karna ia telah susah-susah menyiapkannya. Aku akan mengembalikan perasaan yang diterima Kuzuha-kun dari ‘ini’, jadi kuputuskan membalasnya dengan memberikan ‘makanan’ ini.

“Mo, go, goooooo!?” Dia berteriak.

“Ada yang salah? Ini makanan lho?”

Memberikan orang lain yang tak bisa kau makan.... Ini aneh, aku akan membuatnya memakan semua ini. Aku membuka mulutnya untuk memasukkan lebih banyak. Karna takkan berguna bahkan bila aku memilikinya, aku akan mengembalikan semuanya DENGAN BENAR. 

Aku mendengar suara keras dari latar belakang; suara armor yang bangun; jatuh lagi ke lantai. Mengabaikannya, aku lanjut mengembalikan makanannya.

Ruts berteriak dan menggeliat dengan kasar, namun aku terus lanjut. Lalu reaksinya jadi lebih lemah, dan dia berangsur-angsur kehilangan kesadaran. Tongkat jatuh dari tangannya, kehilangan kekuatan, dan suara kering bergema di tanah.

“Hm... aku masih punya lebih, namun tak apalah...”

Dia tak mati; dia hanya pingsan.

Ayo letakkan sisanya di kerudungnya.

Aku melihat kembali, dan menyadari tiada armor yang bergerak. Ini tak mengejutkan, karna mereka sihir, dan hanya bergerak berkat tongkat.

Karna perapalnya tak sadar, dan dia melepaskan tongkatnya, antranya berakhir. Sama seperti batrainya habis, atau pemakainya melepaskan mainan beremot kontrol.

Aku menghindari armor berserakan, dan berbicara pada ibu Kuzuha-chan.

“Kuzuha-chan menunggumu, ayo pulang...”

Tak ada jawaban, walau aku tahu dia takkan menjawab. Aku mengangkatnya, dan menggendongnya dengan gendongan putri lagi. Aku mengangkat wanita tanpa jiwa keluar dari basement dan meninggalkan mansion.

Di jalan pulang, aku khawatir pada pintu besi diluar penyimpanan makanan, namun Ruts meminggalkan pintunya terbuka untukku. Jadi aku berjalan keluar dari mansion dengan mudah.

Aku penasaran bila Kuzuha-chan masih bangun.


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

aku ngantuk bar nranslasi  ini mesti ngantuk... aku meh njipuk novel liyo ah sing ga patio dowo-dowo... tapi cerita ne apik.... ono ususlan????