Tl : Zimsakuzai
Source : Estelion Secret Imouto / Imouto Site
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>
38 - Sesosok Vampir Jalan-jalan di Malam
Hari.
Pemandangan disekitarku menjadi gelap karna malam, hampir
saja terterangi oleh bulan. Yang mana baik-baik saja karena mata vampir, Aku
bisa melihat segalanya bahkan tanpa cahaya bulan. Aku bisa melihat desa kecil
jumlah kurang dari 20 rumah. Karena ada halaman di setiap rumah, kukira ini
bisa disebut sebagai desa pedalaman. Dari aromanya, juga ada beberapa desa
disekitar yang kutemukan...
Namun ini desa terbesar yang bisa kutemukan, dan paling
dekat pula dengan gubuk hancur dimana Kuzuha-chan tinggal. Ibunya disini,
kukira, di mansion berlantai dua di tengah desa. Bahkan walau rumah disekitar
dibuat dengan kayu, rumah itu dibuat dengan batu bata, atau setidaknya sesuatu
yang mirip dengan batu bata. Bagai kastil kecil bila dibandingkan dengan rumah
disekitarnya. Ketika aku mencium disekitar bangunan, aku menyadari bahwa aroma
yang melayang dari mansion berbau lebih dari manusia.
...Aku mencium aroma binatang(beast).
Diatas itu, bau manis tercampur dengan aroma hewan itu.
Ini bau unik yang takkan disadari bila bukan vampir yang menciumnya. Bau
seseorang yang bukan Kuzuha-chan, namun mirip dengan Kuzuha-chan. Bahkan tanpa
berfikir dua kali, tak ada siapapun kecuali ibunyalah asal aroma tersebut.
Aku mengayunkan sayap kelelawarku dan menuju mansion.
Ketika aku terbang melewati langit, aku menyadari tak ada
siappun yang berjaga. Karna ini desa kecil. Mungkin karna kurangnya populasi
untuk melakukannya. Walau mereka mungkin memiliki penjaga di rumah. Setelah
memastikan tak ada siapapun, aku terbang ke sembarang jendela, aku tak
berencana memecahkannya. Aku menggunakan kemampuan “atomisasi”, mengubah tubuhku
tepat sebelum mengenainya. Menjadi sebuah kabut. Aku masuk ke mansion melalui
celah antara jendela dan dinding.
“Ini gampang.” Kukatakan saat aku kembali ke bentuk
vampirku.
Hanya dari melihat saja aku mengerti, bahwa tempat ini
dibangun pada waktu yang lama. Berdasarkan kondisi bangunan sekitar dan kayu
yang tertinggal aku bisa melihat di dinding. Seperti tempat ini dibangun dengan
tergesa-gesa.
Rumah ini bukan hanya tua, namun juga sangat rapuh, ada
celah diantara jendela, yang membuat mudah untuk diinvasi. Itu celah yang tak
bisa dimasuki kecuali dengan menjadi kabut. Karna celah itu hanya kabut, air
atau sejenisnya bisa menerobos. Jadi bisakah ini menjaga orang, bahwa
pemiliknya ingin menjaganya.
Aku hanya mencium beberapa manusia disekitar; kelihatannya
jumlah orang yang menjaga rumah ini sedikit. Jelas, karna ini jauh didalam
pedalaman. Jadi kukira ini wajar? Kelihatannya aku bisa berjalan santai daripada
mengendap-ngendap. Aku dengan ringan mengibaskan rambutku yang memantulkan
sinar rembulan, dan aku mulai berjalan di dalam mansion. Udara malam pada kulit
telanjang terasa sedikit dingin, namun karna aku masih harus mencari dan
mengendap-ngendap, jika hanya ragu, aku tak mengeluarkan selimut.
...Aku ingin mendapatkan beberapa pakaian, Aku lebih suka
tak disangka sebagai orang cabul lagi.
Sedihnya, aku tak memiliki satu pakaianpun, jadi yang
bisa kulakukan hanyalah berjalan, walau aku masih tak mau ditatap saat
telanjang. Jika ada wanita muda di mansion ini, mungkin ada pakaian, namun mencarinya
di mansion akan menyusahkan. Ditambah lagi, aku tak tahu jika bahkan ada anak
kecil sepertiku disini, jadi kukira aku akan menyerah sekarang.
“Hmm…”
Selagi membetulkan diriku dan mencium aroma disekitar
mansion, aku menyadari aroma dari beast menjadi lebih kuat. Baunya seperti
berasal dari bawahku, jadi aku hanya bisa menebak bahwa ini berasal dari lantai
yang lebih rendah. Karna aku di lantai satu artinya ada ruangan bawah tanah.
Jadi aku perlu mencari ruang bawah tanah, bahkan walau aku mengetahui arah
sumbernya secara umum dengan indra penciuman, aku tak bisa mengetahui rute
detailnya, ini menyusahkan.
Jika baunya di luar, ini bakal gampang, tinggal gali atau
menerobos jalannya, namun aku fikir tak bisa melakukan itu di dalam bangunan.
Seluruh dinding dan lantai menghalangi, jadi aku hanya harus mencari tangga
atau pintu, karna aku tak bisa langsung lurus kesana.
Lalu, aku merasa sensasi berkilauan, perasaan yang hanya
telah aku pelajari akhir-akhir ini ketika ‘bermain’ dengan Kuzuha-chan. Kekuatan
sihir mengapung di udara.
“...Apa dia memanggilku?”
Entah bagaimana aku merasakan sesuatu, seperti tangan
anak kecil menggenggam tanganku mulai menarikku. Perasaannya sangat lemah,
namun aku masih bisa merasakannya, cukup untuk tahu bahwa ini bukan
imajinasiku. Mengikuti perasaan itu, aku berjalan melewati koridor di bawah
sinar rembulan.
Mengikuti sensasi, aku melewati beberapa pintu dan gang
sebelum berhenti, perasaan itu memanduku ke sebuah pintu. Sebuah pintu yang tak
biasa, jika harus dijelaskan, ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan pintu
yang lain yang kutemui sampai kesini. Aku membukanya dengan sedikit mendorong,
dan menatap kedalam. Meja tertutup dengan kain putih kebesaran, dengan tiga
cabang tempat lilin ditempatkan ditengahnya.
“Apakah ini ruang makan?”
Perasaan ditarik dengan jari kecil masih berlanjut, jadi
aku masuk ke ruang makan, melewati meja besar, terus ke sisilain ruangan ke
pintu lain. Ketika aku membuka pintu, aku melihat bahwa ini dapur. Lebih luas
dibandingkan dengan dapur di rumah Felnote-san.
Melihat sekitar ruangan, kurasa seluruh perlengkapan
dibuat dengan baik, membuat dapur besar. Cocok dengan itu, ovennya besar, juga
kulkasnya,yang mana kelihatannya bisa menyimpan dua kali yang bisa disimpan di
kulkas Felnote-san. Didinding dapur, aku bisa melihat alat masak tergantung,
kebanyakan terdiri dari pisau, sendok dan sejenisnya. Semuanya dengan rapi
tersusun, contohnya pisau, mereka semua disusun dari besar ke kecil dari kiri
ke kanan.
...Dia tak ada disini.
Ini menjengkelkan, baunya lebihkuat sedikit-demi sedikit,
jadi aku tahu aku menjadi lebih dekat, namun masih tipis, aroma yang jauh.
Sensasi kekuatan sihir masih tak menghilang, jari kecil itu masih menarikku.
Melihat dapur sekali lagi, aku mulai mengikuti sensasi lagi membiarkannya
memanduku ke ruangan. Melewati kebanyakan itu, aku menemukan diriku didepan
pintu kecil disamping kulkas. Kau mungkin bisa mengira apa isi ruangan
berikutnya.
“Penyimpanan makanan?”
Seperti yang diduga, ini ruang untuk menyiapkan bahan
yang dibutuhkan untuk tetap dingin. Aroma yang aku cium dari sisilain pintu
sangat tak nyaman.
Aku hanya mengira ini bau bawang....
Namun pintu ini anehnya kokoh untuk penyimpanan makanan;
tiga kunci. Pintunya jelas dibuat dari besi tebal, jeuh lebih baik dari pada
apapun di mansion. Seperti pemilik tak mengijinkan siapapun masuk padan pergi.
Aku mengerti kalau makanan itu penting, tapi bukankah ini berlebihan.
“Jika ini tak normal, lalu ini pasti tempat yang kucari.”
Aku mengubah diriku menjadi bayangan, Bayangan secara
harfiah. Tanpa ketebalan dan bisa masuk kecelah apapun. Karna ini gelap, tak
ada cahaya didapur, sangat gelap, paling baik menggunakan skill ini. Aku
memiliki level tinggi untuk “shadowing”, jadi aku bahkan bisa menjadi bayangan
dibawah matahari, walau menjadi lebih melelahkan bila tanpa bayangan disekitar.
“Shadowing” mungkin adalah yang area dan waktunya cukup sensitif dari skill
yang kupunya. Btw sebagai bayangan aku melewati pintu kokoh, lalu
perlahan-lahan memasuki ruang penyimpanan makanan..
Aku bisa merasakan aliran kekuatan sihir menjadi lebih
kuat.
Sepertinya aku akhirnya menemukannya.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
<< | Index | >>