Selasa, 20 Juni 2017

Bab 08 Reincarnated Vampire Wants An Afternoon Nap

Terima Kasih sudah datang...
Tl : Zimsakuzai

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY

08 No Hell Yes Boobs


 “...Hmm...Kenapa...?”


Aku membuka mataku dan terkejut.


Aku mengira bahwa diriku akan mati karena imbas menghisap darah, tapi aku tahu entah bagaimana aku masih hidup.


Juga aku masih merasa haus, ini masih lebih baik dibandingkan saat aku kehilangan kesadaranku. Sepertinya kehausanku menenang sekarang. Apakah ini karena aku tertidur?


 “Oh, sungguh kasur yang hangat..”


Disamping itu, entah bagaimana, aku terbaring di kasur sekarang.


Ditambah lagi, ini bukan kasur kasar seperti yang ada di reruntuhan, tapi lembut, kasur kapuk. Ah... sungguh kasur yang lembut dan hangat.... Aku cinta kasur. Sepertinya aku merasa sedih. Seperti aku merindukanmu.


 “Hah... Aku ingin menikahi orang yang membiarkanku tidur di kasur seperti ini di masa depan. Tentu saja dengan tiga kali makan dan makanan ringan.”

“Apakah itu tak baik sebagai tujuan baru...?”


Aku mendengar suara perempuan. Karena aku tak bisa hanya mengabaikannya, aku mengangkat tubuhku dari kasur.


Disini tak ada banyak benda, hanya ruang yang sederhana. Pemilik suara tersebut duduk di kursi kayu, jauh dari kasur yang ku tiduri. Itu adalah perempuan yang halus, berambut coklat


 “Apakah kamu sudah bangun?”


“Ya, ya.... Uhm... Apakah kamu yang membantuku, Mata aneh Bergetar-san?” (TL Note : Odd Eyes Boing, jika ada yang lebih cocok tolong komentar)


 “Mata Aneh Bergetar!?”


 “Oh, Kesalahanku, apa Bergetarnya Mata Aneh lebih baik?”


 “Bukan itu! Aku tak perlu kamu membalik itu?”

Kenapa semua orang protes dengan saat aku menamai mereka? Sekalipun aku memikirkannya dengan baik dan memanggilnya dengan itu.


Wanita berdada besar dengan mata 2 warna. Jadi aku bisa mengatakan “Mata Aneh Bergetar”’kan? Karena aku tak mengetahui namanya, ini sudah bagiku untuk memulai pembicaraan kecuali pihak lain memberi tahu “Aku dipanggil”?  


 “Yah, Aku “ menyadari”kamu tidur di jalan dan menggotong kamu ke teempat ini, dan aku punya nama Felnote • Lyria,  bisakah kamu memanggilku seperti itu...?

 “Baiklah, Aku Argento Vampear. Kamu bisa memanggilku Arge, Felnote-san.”

Felnote-san bangun dari kurdi setelah dia menghela nafas besar  seperti ia merasa kehilangan. Khususnya Dada itu sedikit begoyang sedikit selaras dengan gerakan.
Sepertinya dia akan membuat teh, Namun

“…?”

Sesuatu terasa tak benar.


Gerakan Felnote-san stabil dan jelas. Aku mengetahui pergerakan menggunakan alat-alat untuk membuat teh di meja di sisi kursi cukup terbiasa.


Tetapi, dimana, sesuatu terasa hilang. Disana terasa ada perasaan tak alami dalam gerakannya. Aku melanjutkan memperhatikan dan akhirnya menemukan kejanggalan tersebut saat tehnya diseeduh.


.... Orang ini... dia membuat teh tanpa melihat tangannya.


Normalnya, saat kamu melakukan sesuatu, kau melihat pada tenganmu. Walaupun mereka terbiasa saat seseorang menggunakan tangannnya mereka bisanya melihat pada jarinya.


Dan jika kamu tak melakukannya, mungkin kamu akan terluka ketika dalam penyiapan teh atau memasak.


Felnote tak melakukan itu, Lehernya tak bengkok, wajahnya menghadap ke depan, teh diseduh tanpa menundukkan matanya.

 “Ini minumlah, karena ini adalah teh obat, bagus untuk menyembuhkan kesehatanmu.”

Aku meliihat ke wajahnya saat dia memberikan teh dan tahu kenapa pandangannya tak berubah. Dari sisiku, dua mata Felnote-san itu Ungu di kanan dan emas di kiri. Dengan kata lain , Mata kirinya itu ungu dan mata kananya itu emas.

Keduanya tak memiliki cahaya.


Berbicara seperti ekspresi di anime, tak ada yang bercahaya.. Nyatanya tak ada mata yang fokus.

 “.... Mata itu... Mungkinkah kamu tak bisa melihat?”


“Ya, beberapa tahun lalu, bertarung melawan iblis istimewa.... dan waktu itu...”

Aku paham, Dia tak melihat pada tangannya, karena pandangannya tidak terbuka sejak awal.


Aku meminum teh yang aku terima. Sekarang, aku akan bertanya padanya.


“Kamu tak bisa menyemuhkannya dengan sihir atau obayt-obatan?”


“Aku mencoba sendiri dan mencoba meminta doktor dan penyihir terkenal... tiada satupun dari mereka membantu.”


“Huh... jadi begitu?


Sihir tak menyembuhkan kebutaan.


Apakah itupun tak mungkin untukku menyembuhkannya dengan sihir?

Aku punya Sihir penyembuhan pada tingkat tertinggi. Aku tak tahu seberapa dia atau penyihir terkenal bagusnya dalam Sihir Penyembuhan, tapi milikku harusnya lebih kuat.

 “Ma’af bisakah kamu lebih dekat?”



“Oh, baiklah...?”


“Permisi.”

Felnote-san memindahkan mukanya lebih dekat padaku. Dia tek bisa nelihatku, jadi aku menyentuh wajahnya (tuk memberitahukan bahwa dia sudah cukup dekat, kurasa) dan aku mencoba menahan suara terkejutku.


...Oh, kulitnya begitu lembut.


Ini kulitnya perempuan. Aku juga gadis sekarang, tapi aku masih merasa bingung. Ayo obati dia dengan sopan.


“Umm.... Bisakah kamu menutu matamu sebentar?”


“... Apa ini, aku ingin tahu?


Jika aku begitu saja menyembuhakannya dan dia tiba-tiba melihat cahaya, dia akan terkejut. Jadi aku memintanya menutup matanya.


... Dia adalah orang baik.


Dia menolong orang yang ambruk saat buta dan sekarang dia mendengarkan apa yang ku katakan deengan patuh.


Dia itu orang baik dan membantuku. Juga, ini takkan nyaman saat aku terbantu dan meninggalkan utang padamu, jadi aku akan mengembalikannya dengan pengobatan mata.


... Ini akan baik bila segalanya berjalan mulus.


Sekalipun itu sihir penyembuhan, ada banyak macamnya, seperti menyembuhkan luka, mensterilkan kutukan dan racun, dan membersihkan kotorn di tubuh,


Jika itu hanya luka gores itu bisa diselesaikan dengan sihir untuk menyembuhkan luka. Dengan kata lain, matanya kehilangan penglihatan karena alasan lain.


“...Jadilah untuk bisa melihat.”


Itu terasa halus, tapi juga perlu cukup banyak kekuatan sihir dan itu juga memerlukan sihir penyembuhan untuk digunakan.


Sihir penyembuhan penghilang kutukan... Apakah lebih baik menyebutnya mantra sihir? Aku meletakannya ke mata Falnote-san
“…Huh?”


 “Bagaimana?”

"Huh.... Ah, cahaya, cahaya..."


.... Sepertinya sukses.


Walaupun kamu menutup matamu, cahaya masihlah terlihat entah bagaimana. Untuk bisa menyadarinya ini berarti pandangannya telah kembali.

 “Tenanglah. Tolong buka matamu dengan perlahan.”

 “Oh, Baiklah...”


Felnote-san merasa takut dan membuka matanya.

Mata Anehnya yang muncul lagi di pandanganku tidak gelap seperti sebelumnya. Mengenal cahaya, mengenal diriku, Pupilnya mengoyang. Itu terlihat bagus. Itu terlihat dia tersembuhkan. Sepertinya kutukan adalah penyebabnya.

 “Aku bisa melihat... Aku bisa melihat...!”


“Sepertinya itu bekerja.”


“Aku tak bisa melihat bertahun tahun. Aku telah menyerah... Terima Kasih... Terima kasih, Arge!”

 “Tidak, aku harusnya berterima kasih karena kamu telah membantuku sebelumnya.”


Jika aku tak mengembalikan kebaikan padamu. Itu akan menjadi penting. Aku takkan bisa tidur siang dengan tenang. Aku orang malas, namun aku tipe orang yang melakukan sesuatu dengan benar.


Felnote-san memegang tanganku dengan perasaan gusar. Ini sedikit menyakitkan. Kurasa itu tetap baik.


Aku tak tahu berapa lama dia tidak bisa melihat, tapi sepertinya dia telah kehilangan cahaya untuk waktu yang lama berdasarkan bagaimana dia menyeduh teh, Aku bisa membayangkan bahwa dia telah melewati banyak kesusahan.

 “Tidak mungkin sesimpel itu hanya dengan itu... Sesuatu... Jika itu sesuatu yang bisa kulakukan, aku akan melakukannya! Sesuatu itu! Aku akan melakukannya!”

 “Kyan ~tsu!?” (TL Eng : Aku tetap menulisnya dalam romanji karena tedengar manis)

Aku terkejut karena aku ditekan dengan kekuatan yang besar. Sepertinya aku telah didorang kebawah.


Kasurku tercinta (Sejak kapan itu jadi kasurmu?) menjagaku dengan baik dari belakang jadi itu tak terasa sakit, tapi ini akan jadi sedikit buruk. Mata berbedanya itu serius, tapi mereka mengabaikan ini.


Jika ada pihak ketiga yang melihatnya, situasi ini pasti akan memunculkan kesalahpahaman. Mungkin, ini situasi bisa terlihat hanya “Sedang ditekan” dalam arti berbeda.

Setelah tidur, imbas penghisap darahku telah ditekan cukup jauh, tetap kehausan akan darah masih tak bisa dihindari hanya dengan meminum teh. Jika kamu terlalu dekat aku pasti akan menggigitmu.

Saat aku melihat leher langsingnya, aku merasa bahwa dia sungguh lezzat. Aku orang berbahaya sekarang.

 “Uhm, sudahkah kamu tenang?

 “Oh...oh, ma’af!”


Aku mendorong pundak Felnote-san dengan ringan dan menjauh tanpa melukainya.

.... Tapi, ini mengejutkan aku menggunakan suara gadis.


Aku berkata “Kyan”. Karena ini tubuh perempuan, ini bukan reaksi yang salah tapi ini terasa tak alami.


 Ini sedikit berbeda dari yang biasa ku rasakan dengan normal... Ini memalukan. Terasa gatal. Seperti itulah.

 “Ma’af, tapi aku tak apa bila kamu melakukan sesuatu, untuk pembayarannya.”
Untukku, aku hanya mencoba mengembalikan kebaikan dan kupikir itu cukup.


Dan jika, jika aku tertinggalkan di lorong, Aku bisa saja mati, dan sekaraang, aku punya kasur hangat untuk ditiduri.


Karena dia menyelamatkan nyawaku, aku berterima kasih dengan menyembuhkan penglihatannya.

Tetapi, sepertinya Felnote-san takkan puas, Meskipun, aku menjauh seperti yang ia minta, tatapannya masih serius tak berubah.

Lalu karena sudah terjadi, ini menjadi tak jelas. Atau agaknya, untukku, Aku ingin tidur siang dengan futon cantik segera dan itususah untuk tidur saat aku ditatapi wajah serius didepanku.

... Yah, bisakah aku memintanya untuk ‘itu’?

Benar itu akan sangat mengganggu bila aku tak menyelesaikannya dengan cepat. Ada juga kemungkinan bahwa aku akan mati jika imbas besar muncul lagi.

Aku tak mendenngar bahwa ras vampir punya keadaan merugikan, Loligramps. Selanjutnya kita bertemu, bertanggungjawablah dan rawatlah aku selamanya.

 “Bisakah aku meminta sesuaru yang aneh?”


“Ya, apapun yang kamu katakan.”


“Bisakah Kamu memberikanku beberapa darahmu? Aku ingin sedikitnya dalam jumlah kecil”

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
Masih banyak typo mohon dima'afkan.... Salam