Tl : Zimsakuzai
(~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~
(~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~
<= | INDEX | =>
~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~)
~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~)
1 – Inikah awal ceritanya?
Di jalan raya utama yang menghubungkan Kerajaan dan
Republik.
Ada sebuah kereta kuda dan sebuah grup kesatria yang
terlihat seperti pengiring kereta itu sedang dalam perjalanan.
“Duh, aduh .... akhirnya aku bisa juga pulang (ke kastil)
huh .... “
Keluh seorang pria berjubah berada pada umur tiga puluhan
yang sedang duduk di kereta kuda.
“Jujur .... diplomasi harusnya bukanlah bagian dari
kerjaku ....”
Dengan seketika setelah dia mengatakan ini, kereta kuda
berhenti.
“Ada masalah apa?”
Pria itu memanggil orang diluar.
“Nampaknya Bandit. Mereka muncul sekitar 60-an didepan
kita.”
Suara muda membalas dari luar.
“Hmmm .... Bisakah aku keluar juga?”
Mengatakannya, pria itu membuka pintu kereta kuda.
..*
“Oi, tinggalkan senjata dan uangmu, lalu pergilah!”
Pria yang muncul seperti pimpinan bandit berteriak.
“Apakah kau sadar bahwa kami adalah duta diplomasi?”
“Gimana bisa aku tahu hal kayak gitu. Bahkan jika tahupun,
tak masalah! Akhirnya itu takkan mengubah pekerjaanku!”
Apakah fakta bahwa mereka tak mengubah sikap mereka
setelah mendengar bahwa ini adalah delegasi yang dijaga brigade kesatria resmi
karna mereka terlalu percaya diri, atau kerna mereka sudah tahu sejak awal...?
Pasukan sisi delegasi berjumlah 21, dan termasuk magus,
21.
Jumlah musuhnya tak diketahui, namun mungkin cukup banyak
untuk membuat kesatria jadi kacau.
“Bahkan walau jaraknya hanya tinggal setengah hari ....
Semuanya, ayo hapuskan mereka.”
Setelah mengatakannya pada kesatria penjaga, dia mulai
mengkronstruksi sihirnya.
Kesatria mengambil posisi yang akan membuat mereka bisa
mengurus bandit selagi melindungi kereta kuda dan pria berjubah.
Menghadapi serbuan bandit, dia menembakkan sihirnya.
“O scorching flames, burn all away!”
Bola api dengan ukuran dua kali kepala manusia muncul di atas
kepala pria berjubah dan terbang menuju bandit.
“Aku tak tahu tentang ada magus sialan! Mundur!”
Satu bandit berteriak, namun bola api meledak di
tengah-tangah bandit yang menyerbu bersama-sama.
“”UWAHHHH!””
Setidaknya 20 bandit terpperangkap ledakan dan dikirim
terbang.
“Hapuskan mereka.”
Pria berjubah memberikan instruksi, meninggalkan kereta
kuda dan membiarkan sedikit kesatria berjaga dibelakang, dia maju untuk
mengecek bandit selagi menyiapkan sihir selanjutnya.
“O raging flames, become an arrow and shoot!”
Banyak anak panah yang terbuat dari api muncul disekitar
pria berjubah.
Namun, mereka hilang tanpa terbang menuju bandit.
“Guh…, apa-…”
Ketika pria berjubah melihay tubuhnya sendiri, dia menemukan
bahwa sebuah pedang menembus dadanya.
“Secara pribadi aku tak punya dendam padamu, namun ini
juga perintah tahu. Ini kulakukan demi karirku.”
Satu kesatria penjaga menusukkan lagi pedangnya ke pria
berjubah dari belakang.
Pada waktu yang sama pedang ditarik, pria itu ambruk.
“Gildas… kau…”
Selagi terbaring di tanah, dan menemukan kesatria yang
menusuknya menyengir, pria berjubah mengeluarkan suara lemah.
“Magusnya telah jatuh! Hey kepala botak! Sisanya seperti
yang disetujui!”
Pemimpin bandit berteriak lagi.
Sisanya menyerbu kesatria penjaga.
“Lyle-sama!”
“Lord Sage!”
Salah satu kesatria yang bertarung dengan bandit di dekat
kereta berlari menuju pria berjubah yang ambruk.
Namun ketika dia sampai, Kesatria yang dipanggil Gilgas
mengayunkan pedangnya dan menebas mereka.
“Kapten… kenapa…?”
Kesatria yang ditebas ambruk dimana dia berdiri, dan
mengeluarkan kata itu.
Hal terakhir yang pria berjubah itu lihat adalah jumlah
kesatria yang harusnya menjadi kawan menebaskan pedang mereka pada sesama
kesatria.
“Lord Sage!” = (kenja-sama) = Kepala Penyihir
Kuzai* : Aku agak tertarik sama seri ini.... diskriminasi
pada loli.... namun, cukup menghibur...
(~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~
(~`.`)~ (~`.`)~ (~`.`)~
<= | INDEX | =>
~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~)
~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~) ~(‘.’~)